______
Hani sampai di sekolah diantar oleh Agam. Semalam Agam menginap di apartemen bersama Hani. Agam menghentikan mobilnya lalu mengambil paperback yang ada di kursi belang.
"Ini bekal lo, jangan lupa makan. Oh ya, hari ini gue mau ke luar kota. Kira-kira selama dua minggu atu lebih, lo gak papa kan di apartemen sendiri?" kata Agam.
"Gak papa kok, lama-lama gue juga pasti terbiasa."
"Kalau ada apa-apa bilang sama Aldi, Arka, atau Bimo. Gue udah cerita sama mereka. Maaf, mulai besok gue gak bisa jadi supir lo selama dua minggu ini."
Hani hanya mengangguk."Kalau lo butuh supir baru, telfon aja mereka bertiga."
"Ada-ada aja lo, gue bisa kali naik ojek atau angkot. Yaudah, gue turun ya."
Hani pun turun dari mobil Agam, ia melambaikan tangan kepada Agam sebelum akhirnya ia berjalan masuk ke sekolah.Hani berjalan menuju kelasnya dengan membawa paperback berwarna hitam, berisi bekal yang telah disiapkan oleh Agam.
"HANIIIII...." teriak Desi begitu Hani masuk ke kelas.
"Kuping gue bisa budek denger terikan lo."
"Hehe, maaf."
Hani berjalan menuju bangkunya. Desi membuntuti Hani di belakangnya."Jadi?" tanya Desi.
"Jadi apa?"
"Gimana soal bokap lo?"
"Eeemmm.... Oh ya, gue udah pindah ke apartemen yang dikasih bokap gue."
"Serius? Kapan? Kenapa gak ngabarin gue, kan gue bisa bantu-bantu."
"Gue aja juga kaget, tiba-tiba setelah pulang dari Jogja, Agam jemput gue dan bawa gue ke apartemen."
"Cieeee... So sweet banget di jemput sama pacar."
"Pacar apanya!"
"Gue jadi penasaran deh sama cowok-cowok lo." Hani hanya mendesah malas.
"Nanti, pulang sekolah gue main ke apartemen lo ya? Sekalian ngadain pesta pindahan"
"Oke."
"Beneran?" Hani mengangguk. "Yess!"
"Gue boleh nginep kan? Besok kan libur, lumayan bisa main sama lo."
"Terserah."
*****
Hani pulang bersama Desi. Desi telah membeli berbagai macam bahan makanan yanga katanya akan ia masak di apartemen Hani.
Hani dan Desi sudah sampai di depan lift. Desi memencet tombol lift-nya. Tak lama kemudian, pintu lift pun terbuka. Saat pintu terbuka, ada empat cowok yang ada di dalam. Desi dan Hani langsung mengenali keempat cowok tersebut, Ayan, Iyan, Forum, dan Dino. Keempat cowok tersebut tampak kaget melihat Hani dan Desi. Mereka saling berpandangan sejenak sampai pintu lift kembali tertutup. Untung ada tangan yang berhasil menahan pintu dan lintu pun kembali terbuka.
"Emang ya, kalau jodoh pasti selalu bertemu," ujar Ayan.
"Siapa juga jodoh lo!!" sewot Desi.
"Yang pasti bukan lo curut," balas Ayan.
"Udah minggir-minggir gue mau masuk," ucap Desi. Keempat cowok itu pun minggir ke pojok. Hani ikut masuk bersama Desi. Ia pun menekan tombol lantai 15. Desi tampak kesusahan membawa empat kantong kresek besar berisikan bahan-bahan yang ia beli tadi.
"Mau gue bantuin bawa gak?" tawar Ayan.
"Yaudah, bawa nih." Desi langsung memberikan semua barang bawaannya kepada Ayan. Ayan tampak kerepotan sendiri.
