15

9K 719 42
                                    

hari sudah pagi, Taeyong sedikit mengerjapkan matanya pelan sambil menyesuaikan penglihatannya.

"eumh . . hoamm -" nguap nya kecil sambil merentangkan tangannya.

Ia bangkit sambil menyandarkan punggungnya ke kepala kasur, tangannya terasa sedikit nyeri. Entahlah mungkin karena siksaan pertamanya beberapa hari lalu.

"Kau yakin tidak ada Taeyong disini?"

"tidak, mau sampai berapa kali kukatan?"

"lalu kenapa kamar ini tertutup jaehyun?!"

Bentakan terakhir tadi membuat Taeyong sedikit tersentak, ia bangun dan mulai jalan ke pintu kamarnya. Menempelkan telinganya ke pintu sambil terus mendengar apa percakapan di depan kamarnya.

"buka pintu ini, biarkan aku mengeceknya"

"tidak, johnny pergilah masih ada pekerjaan yang harus ku urus. tidak ada taeyong disini"

Taeyong membulatkan matanya, itu pasti adalah suara Johnny.

"Johnny hyung , Johnny Hyung ini Taeyong ! !" Tak segan Taeyong langsung berteriak sambil menggedor gedor pintu kamar nya dari dalam.

-

"Johnny hyung, Johnny Hyung ! !" 

Johnny yang mendengar itu spontan langsung melihat kearah pintu, tangannya langsung bergerak membuka pintu, namun nihil terkunci.

"kau dengar jaehyun? mau mengelak apa lagi. sekarang buka pintu ini" sarkas Johnny sambil terus berusaha membuka pintu kamar yang terkunci.

Jaehyun mengepal kuat tangannya "tidak, biarkan taeyong bersamaku" 

Johnny menatap Jaehyun dengan penuh emosi, "Taeyong mundur, aku akan mendobrak pintu ini" mendengar tak ada sautan Johnny langsung mendobrak pintu kayu tersebut dengan sekuat tenaganya.

Jaehyun yang melihat itu segera mendorong badan Johnny menjauh. Johnny sedikit terdorong karena tidak melihat Jaehyun yang akan mendorongnya "Taeyong milikku, kau tidak akan memilikinya" kata Jaehyun lantang.

"milikmu? kau hanya mengambil milikku, bodoh!" sarkas Johnny langsung melambungka pukulan tepat di pipi Jaehyun, pukulan tersebut berhasil membuat Jaehyun tersungkur ke lantai.

Jaehyun yang hendak berdiri dan membalas pukulan Johnny namun tangannya di tahan kebelakang oleh Yuta yang tiba tiba sudah ada di belakangnya.

"Winwin tahan kakinya" perintah Yuta

Winwin yang mendengar itu segera jongkok dan memeluk erat kedua kaki Jaehyun "Hyung kau jangan menendangku ya"

Johnny kembali mendobrak pintu kamar Taeyong, sudah hampir beberapa kali tenaga Johnny sudah mulai menipis.

"aggh!" akhirnya pintu tersebut terbuka setelah Johnny mengumpulkan semua tenaganya. Badannya segera langsung di peluk Taeyong erat, kini Taeyong sambil terus menangis di pelukan Johnny "hyungie, keluarkan aku dari sini" pinta Taeyong lirih.

Johnny mengangguk pelan sambil mengelus punggung Taeyong pelan. Johnny membawa Taeyong keluar kamar dengan terus memeluk Taeyong.

"Ini yang kau bilang tidak jaehyun?"

Mata Jaehyun memerah, matanya terus tertuju pada Taeyong yang memeluk Johnny erat.

"aku akan membawa Taeyong pergi dari sini" ucap Johnny, Johnny merangkul Taeyong erat sambil membawanya jalan melewati Jaehyun.

"Taeyong, tetaplah disini" pinta lirih Jaehyun.

Taeyong yang mendengar itu memberhentikan langkahnya, ia membalik badannya melihat Jaehyun yang berantakan dan tak berdaya di pegangan Yuta dan Winwin.

Johnny membalikan badan Taeyong dan terus membawanya menuruni tangga, Taeyong melepas rangkulan Johnny. Ia membalik badannya dan menaiki tangga menuju tempat Jaehyun.

Taeyong berdiri di hadapan Jaehyun, Jaehyun menatapnya lurus dengan mata memerah berair di selingi darah kecil di pinggir sudut bibirnya.

Taeyong mendahkan tangannya "dimana ponselku?"

Jaehyun tak menjawab ia terus menatap Taeyong dengan tatapan lurus, "dimana ponselku?" tanya taeyong lagi dengan sedikit nada tinggi.

Jaehyun menggeleng pelan "aku membuangnya"

Taeyong membulatkan matanya, matanya sudah siap untuk menangis "k - kenapa tuan sangat jahat kepadaku?" lirihnya pelan disambili tangisan kecil.

Taeyong menunduk tangannya meremas ujung bajunya kuat, tangannya tak sanggup untuk memukul orang dihadapannya ini. Matanya terus mengeluarkan air mata.

Johnny yang melihat itu dari jauh segera menghampiri Taeyong, tangannya merangkul pundak Taeyong "mari pulang, kau akan aman bersamaku Taeyong" gumam Johnny membawa Taeyong pergi dari hadapan Jaehyun.

"aku tidak menyangka hyung sekejam itu kepada taeyong hyung" kata Winwin pelan sambil menggelengkan kepalanya.

"coba kau pikirkan hyung, tadi saja dia tidak berani memuklmu. tidak kau lihat bagaimana semerah apa tangannya meremas bajunya?" lanjut winwin lagi.

Yuta setuju mengangguki "bersikaplah dewasa, jika tidak punyamu jangan diambil" kata yuta.

"Taeyong milikku dan harus seperti itu" ucap Jaehyun dengan penuh penekanan.

-

haii, next? 20 vote 20 komen !






Sugar Baby x [JAEYONG] NC21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang