19

7.7K 621 89
                                    

"hihi kupu kupunya lucu sekali" Taeyong tertawa kecil, sedari tadi ia bermain di taman besar dengan berbagai hewan lucu lainnya.

Taeyong sedang duduk di rumput hijau sambil memainkan bajunya "yongie laper, belum ada mam seharian ini . ." Ucapnya sambil mengelus perutnya.

Matanya melihat kelinci kecil yang tengah melompat ke arahnya, tangannya meraih kelinci tersebut lalu memangku nya

"Kelinci kecil sudah makan? um sebentar"

Tangannya mengambil satu bungkus permen lalu membuka nya "Kelinci mau permen? Kita bagi dua ya yongie juga belum makan, hihi"

Taeyong mengigit permen tersebut sampai terbelah dua, sebelahnya ia makan lalu sebelahnya ia letak diatas telapak tangannya. Membiarkan kelinci tersebut menjilati permennya.

"Kelinci punya temen ga, ajak temennya kesini dong yongie ga punya temen disini tau" Ucapnya sambil mengelus ngelus bulu lembut Kelinci.

miaw

Taeyong mendongak, menyari dimana asal suara kucing kecil tersebut. "Ih ada bayi kucing"

Hendak mengambil anak kucing, seorang pria dengan rambut hitam datang dan menggendong kucing tersebut.

Taeyong melihat siapa pemilik anak kucing lucu tersebut "tuan Jaehyun?" Tanya nya pelan.

Mendengar ada suara, pria tersebut menunduk. Melihat pria kecil selain dirinya disana bersama dengan seekor kelinci.

"Sudah lama bermain disini?" Tanya nya

Taeyong memundurkan badannya, takut melihat Tuannya yang tiba tiba ada di tempat ini.

"Hei kenapa? Aku orang baik" Ucapnya lalu berjongkok di depan Taeyong.

"Tuan kenapa disini. ." Tanya Taeyong lagi dengan tatapan tidak percaya.

"Tuan? Siapa maksudmu? Aku Jeffry pemilik taman ini" jawab Jaehyun dengan tawaan kecil.

"Tapi wajahmu mirip dengan Tuan Jaehyun . ."

"Jaehyun? Aku tidak asing dengan nama itu. Tapi memang sebetulnya nama ku adalah Jeffry —

Ah ya, siapa nama mu?"

"Namaku Taeyong, kamu bisa panggil aku yongie" jawab Taeyong tersenyum kecil.

Baru kali ini dia bisa menatap wajah tampan dan tidak ada kekejaman dalam diri Tuannya. Matanya terus fokus kepada wajah Jeffry.

"Hei Taeyong, Sudah makan? Perutmu berbunyi sedari tadi"

Taeyong tersadar atas lamunan nya, bibirnya menyengir kecil "hihi iya, yongie belum ada makan sejak bermain tadi . ."

Jeffry menarik tangan Taeyong, melihat pergelangan tangan Taeyong "Sudah berapa lama kau kelaparan? Lihat tanganmu kurus sekali"

"Um yongie lupa Jeffry —

"Sehari kau berapa kali makan?"

"Terkadang dua kali, terkadang juga sekali. Pernah juga yongie kelaperan seharian karna ga makan. ."

Jeffry menarik tangan Taeyong berdiri, menarik tangan Taeyong ke pondok yang tidak lumayan jauh dari tempat mereka bertemu tadi.

Ia mendudukan Taeyong, lalu mengambil rantang nya dan menyerahkan nya di hadapan Taeyong.

Jeffry duduk di hadapan Taeyong, ia membuka tiap rantang lalu mengambil beberapa lauk dengan tangannya.

"Kenapa kau tidak berlari sedikit jauh dari sini, pasti kau sudah menemukan rumahku Taeyong" Ucap Jeffry lalu mengarahkan tangan yang penuh nasi dan lauk pauk ke mulut Taeyong.

"E - eum, ini serius?" Tanya Taeyong

Jeffry mengangguk, Taeyong membuka mulutnya menerima suapan dari Jeffry. Ia masih terus membayangkan bahwa orang dihadapannya ini adalah Tuannya.

"Rumah Jeffry jauh dari sini?"

Jeffry menggeleng "Tidak, tidak terlalu jauh. Beberapa menit mungkin akan sampai"

Selesai makan sedari tadi, Taeyong dan Jeffry duduk berdua dibawah pondok sambil menikmati pemandangan taman yang indah.

Matanya terus mencuri pandang ke Taeyong yang sibuk bermain dengan kelinci putih disampingnya.

"Taeyong, bagaimana jika aku mengatakan bahwa aku menyukaimu sejak pandangan pertama?"

Taeyong mendongak, ia tersenyum kecil dengan pipi merona malu. "Tidak masalah Jeffry, yongie tidak keberatan sama sekali"

Jeffry yang mendengar itu tersenyum lebar, ia mengambil tangan Taeyong lalu mengusap ngusap punggung tangannya lembut.

Taeyong menyandarkan kepalanya ke pundak Jeffry, for the first time dia mendapatkan kasih sayang dari seorang visual Tuannya Jaehyun.

"Yongie harap, Tuan Jaehyun sendiri yang seperti ini. ." Pikirnya.

Jeffry merangkul pundak Taeyong, bibirnya mengecup kening Taeyong sambil mengendus rambut nya gemas.

"Um jeffry, nanti malam boleh aku numpang tidur lagi di pondok mu ini?"

"Biasa memamg kau tidur dimana?"

"Disini, tapi karna yongie tau Jeffry yang punya tempat ini. Yongie mau izin"

Jeffry menatap lelaki mungil disebelah nya "Nanti malam kau akan menginap dirumahku, disini tidak aman"

Taeyong menggeleng "Tidak, Jeffry baik sekali. Yongie tidak mau, yongie mau tidur disini saja pokoknya."

Jeffry menghelah nafasnya, lalu mengangguk pelan "baik, tapi aku juga ikut tidur disini. Bagaimana?"

"hmm . ."

Jeffry mengangkat badan Taeyong, memangku Taeyong di atas pahanya. Matanya melihat seluruh wajah manis Taeyong.

Tiba tiba ia memeluk Taeyong erat, tangannya melingkar di pinggang Taeyong.

Kedua dada itu saling bertemu, masing masing merasakan degup jantung yang bertempo lebih cepat.

Taeyong terdiam sejenak, kemudian membalas pelukan Jeffry "Jeffry, jangan jahat ya . . yongie ga kuat lagi" ucapnya pelan dengan mata berair.

Jeffry mengangguk, tangannya mengelus pelan punggung Taeyong "aku akan menjagamu"

Taeyong melepas pelukannya, ia memeluk badannya sendiri "Je - jeffry badan yongie sakit"

Taeyong seketika merintih kesakitan, sakit diseluruh badannya terutama dibagian kakinya "to - tolongin yongie jeffry, sakitt"

"Taeyong, lihat aku jangan bayangkan sakitmu" Desak Jeffry sambil melihat khawatir.

Taeyong tak bisa, sakitnya lebih kuat sekarang. Badannya terasa habis dipukuli.

"Ahh damn taeyong, youre hole so fucking hot babee" Jaehyun terus memasuk dan mengeluarkan penis nya di dalam hole Taeyong.

slap!

Cambukan Jaehyun juga mendarat mulus di seluruh badan Taeyong. Jaehyun tidak peduli lagi, dalam keadaan tidak sadarkan diri Taeyong masih tetap memancing birahinya.

Membuatnya harus melakukan itu walaupun Taeyong mungkin sudah di ujung nyawanya.

Gila? Entahlah, Jaehyun sendiri hanya mengikuti pikirannya.

hi !
next? 50 vote 30 komen <3

Sugar Baby x [JAEYONG] NC21++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang