pertama- orang baru

74 10 0
                                    

"Lani?"

"Iya, Ta?"

Sejenak, aku memerhatikan wajahnya untuk melihatnya dengan jelas. Kubangunkan tubuhku setelah membasahinya dengan tangisan. Sesaat aku tak menyadari kedatangan Lani. Lalu, entah kenapa, tiba-tiba ia memelukku dengan erat.

"Aku dengar semuanya, Ta"

Seketika tangisanku kembali pecah dalam dekapan Lani. Beberapa saat aku tak mampu untuk menyembunyikannya lagi. Ketika aku mencoba untuk menaruh harapan, aku tahu itu tak lagi utuh. Hingga kemudian, tanpa kusadari ternyata aku jatuh pada harapan semu yang menjadikanku begitu rapuh.

"Sudah, Ta"

"Kenapa Ibu nggak pernah bilang ke aku, Lan?" tanyaku menyalahkan diriku sendiri

"Kamu nggak perlu pura-pura, Ta"

"Aku cuma nggak mau..."

"Tanpa kamu bilang, aku sama Rinda sebenarnya tahu, Ta"

"Aku nggak mau sendiri, Lan"

Sejenak, aku tak mengerti akan apa yang kurasakan saat ini. Ketika aku memilih untuk menyembunyikan tentang keadaan Ibu, aku tak pernah tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi. Setelah mendengar bahwa Ibu terkena serangan jantung, ingatanku seperti membawaku kembali. Saat ini, aku tak ingin hal itu juga terjadi pada Ibu.

Saat merasa kehilangan aku tak mampu untuk menerima hal yang tak lagi utuh untukku. Aku menyadari setiap yang kulakukan tak akan memberikanku hal yang sama. Beberapa waktu dulu, ketika Ayah berpulang, aku harap Ibu akan baik-baik saja bersamaku. Kali ini, entah mengapa semua yang kurasakan begitu menyakitkan. Aku tahu tak mungkin selamanya ada. Namun, saat ini aku hanya ingin untuk terus bersama dan menemukan akhir yang bahagia.

Detik berlalu begitu cepat. Sesaat, kehadiran Lani menghangatkan keberadaanku di sini. Setelah kedatangan Lani yang menenangkanku, ia membuatku merasa lebih baik. Beberapa kali, aku mencoba untuk menerima kenyataan bahwa sebenarnya aku mampu untuk melewatinya. Hingga pada akhirnya, aku mengerti yang kurasakan tak akan membuatku berhenti.

Sekembalinya Lani, tanpa kusadari ternyata ia membawaku untuk menemukan seseorang. Ketika menangis dalam dekapan Lani, aku tahu ia menyadari hal itu padaku. Di balik pintu, kini kulihat ia sedang berjalan ke arahku. Seketika, aku hanya ingin semuanya berlalu hingga tak ada lagi yang tahu.

"Ta?"

Dalam diam, aku ingin untuk menyembunyikannya. Beberapa saat kemudian, aku tak tahu apa yang akan kulakukan.

"Semesta?" ucapnya lagi di hadapanku

Kualihkan pandanganku agar bisa menyembunyikan wajahku darinya. Kini, saat bersamanya, kulihat Lani melangkah pergi meninggalkanku seakan ingin membiarkan semua yang terjadi hanya untukku. Ketika aku menyadari kehadirannya, aku harap ia tak mengerti akan apa yang sedang terjadi padaku.

Beberapa saat waktu berlalu setelah kehadirannya yang menemaniku di sini. Setelah mengetahui keberadaanku yang tak bisa untuk kusembunyikan lagi. Kini, aku hanya ingin menunjukkan bahwa aku baik-baik saja.

"Kal?"

"Iya kenapa, Ta?"

"Kenapa bisa tahu aku di sini?" tanyaku padanya

"Ada kelas, Ta. Sejak kemarin kamu udah nggak masuk"

"Terus kenapa kamu juga di sini?"

Sesaat ketika melihatnya, aku merasa hal yang ia lakukan padaku membuatku menjadi bingung. Entah kenapa, aku tak tahu. Beberapa kali aku yang menyadari keberadaan Kala begitu tiba-tiba membuatku harus menerima kedatangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang