Setelah melihat penjahat yang menyerangnya menangis keras, tidak ada yang bisa Dayangsumbi lakukan selain kebingungan ditempatnya terduduk, ia bahkan lupa pada kakinya yang terluka karena sayatan salah satu dari mereka. Tak seperti Sumbi, Kumbang terlihat biasa saja sampai memunculkan pertanyaan Sumbi.
"Apa Kau kenal mereka?" tanya Sumbi pada Kumbang
"Tidak"
"Kamu tau kenapa mereka menangis"
"Tidak"
"apa kamu bisa buat mereka berhenti menangis?"
"Tidak"
" arghhhhh.... Apa kamu punya jawaban lain selain tidak?" kesal Sumbi setelah Kumbang terus menjawab dengan wajah datar yang menurut Sumbi sama sekali tidak membantu.
Menerima kemarahan Putri Sumbi, Kumbang malah bingung, ia yang jadi sedikit takut menjawab melirik Siumang yang malah asik menjilati kakinya.
"Tii....dak" jawabnya hati-hati
"Arrgghhhhhhhhh" menarik nafas sesaat kemudian Sumbi dengan hati-hati mendekati ke lima tahanan terikat tak jauh darinya, yang tentu saja masih menangis tersedu-sedu dengan suara keras Hua.....huaaa.....huaaaa...huaaa tanpa bisa dihentikan.
"Perhatian semuanyaa,, dengarkan aku dan berhenti menangis sekarang!!" perintah sumbi, namun mereka hanya berhenti menangis sebentar untuk melirik Sumbi lalu melanjutkan tangisannya yang semakin kencang saja.
Sumbi sempat berfikir apakah ini taktik mereka mengundang bala bantuannya?, semakin kebingungan kemudian Sumbi malah mendekat untuk memperhatikan mereka satu persatu. Tunggu sebentar, bukan, mereka bukan penjahat, mereka benar-benar hanya sekumpulan anak berusia 5-7 tahun yang lusuh.
"ssstttt....stttt.. Bisa berhenti menangis, kalau kalian berhenti menangis akan aku lepaskan ikatan ini, bukankah ini sakit?" berkata lembut sambil menepuk-nepuk pundak salah satunya. Tak berapa lama satu persatu diantara mereka berhenti menangis.
"hmmm bagus anak baik" mengusap kepala salah satu anak walaupun dalam hati ia mengumpat 'bukan anak baik tapi anak setan'
"baiklah aku akan tepati janjiku, pengawal sekarang kau bisa buka ikatan mereka"
Kumbang terbengong dan hanya menatap Sumbi tidak percaya, bisa-bisanya dia ingin melepaskan penjahat semudah itu.
"Ayo,, Tunggu apa lagi, ayo buka ikatan mereka"
Tak punya pilihan lain Kumbang membuka ikatan itu dalam sekali tebas. Setelah ikatan dibuka secepat kilatan cahaya mereka berlari bersama-sama di kegelapan malam hutan kemudian menghilang diantara pepohonan rindang yang bahkan tidak terlihat. Malam ini untuk kesekian kalinya dia terkaget sedangkan yang kumbang lakukan hanya memandang Sumbi dengan wajah datarnya seolah berkata "apa aku bilang"
"Astaga, apa itu tadi?" kaget Sumbi
"yah setidaknya perbekalanmu aman kan?" balas Kumbang yang terlihat biasa saja.
"auhhhh" Dayangsumbi terjatuh kesakitan dan baru menyadari bahwa ada luka sayatan besar di kakinya.
"kaki anda terluka yang mulia, kita perlu membalutnya untuk menghentikan perdarahan" ucap Kumbang panik.
"sebenarnya mereka manusia bukan sih, manusia tidak mungkin seaneh itu kan, dasar anak setan" keluh Sumbi sambil memperhatikan Kumbang yang membalut lukanya.
"Ya aku pikir mereka hanya anak kecil biasa yang menangis, jahat sekali meninggalkanku disini, manusia tidak mungkin sejahat itu bukan, aku yakin mereka benar-benar anak setan?" Sumbi masih meracau dengan dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dayangsumbi Scandal
Historical FictionSumbi hanya pergi untuk menemukan dirinya sendiri. Alasannya bukan hanya tidak mau dinikahi, tapi dia hanya ingin diakui selayaknya manusia. Sebuah perjalanan panjang di tempuhnya untuk menemukan makna diri. Jadi sejauh mana dia harus pergi? Apa yan...