Kadir masih kesakitan di pondok yang sama setelah kejadian yang belum lama terjadi. Bekas gigitan Umang bukan main-main ternyata, kulit dan dagingnya sedikit terkoyak. Umang bukan anjing baik lagi umpatnya, sejak kapan dia jadi menyeramkan seperti tadi.
Sayup-sayup Kadir mendengar langkah kuda dari kejauhan, dia pikir itu beberapa pasukan yang menyusulnya, kadir sudah siap dengan kemungkinan terburuknya satu lagi misi gagal buruk sudahlah citranya, apa kabar kenaikan pangkat, tapi memang benar misinya gagal mau bagaimana lagi? tawanan sudah lepas, dan dia tidak menemukan alasan apapun untuk membela timnya. Nasib orang tidak kompeten memang sudah di tebak.
Di kegelapan malam, pengendara kuda mulai terlihat. ohh itu kepala Tim Kumbang, atau seharusnya sudah bukan kepala tim lagi, ah entahlah, mungkin rasa sakit mempengaruhi daya pikirnya. namun tak bisa dipungkiri Kadir bertanya dalam hati, untuk apa Kumbang kembali? dari sudut pandang buronan bukannya ini hal yang baik jika dia lepas dari tangkapan kami? masa Kumbang tidak mengerti cara mainnya?. seperti tak membiarkan kadir sendirian dalam kebingungannya Kumbang meletakan kudanya dan sigap membantu kadir dengan membalut luka kadir.
"Tuan Kumbang, kenapa kembali? apa kepala tim tidak mengetahui bahaya nya jika tuan kembali. kamu tau bukan, pasukan ku akan menangkapmu? dan membawamu kembali sebagai seorang penghianat?" keluh kadir, tanpa menghilangkan panggilan untuk Kumbang sebagai kepala tim walau sekarang bukan.
Kumbang tersenyum mengejek
'bukannya akan lebih runyam jika Tim mu tak mendapat hasil tangkapan target, kamu masih bodoh saja walau sudah menggantikan ku jadi kepala tim' ejek Kumang dalam batinya.
Kumbang malah bersimpuh dan serius membalut luka yang disebabkan anjing kesayangnnya itu.
"Kumbang!!!! kau dengar aku tidak?, untuk apa kamu di sini dan masih membalut luka sialan ini? Aku tahu kamu bodoh, tapi aku tidak mau melihat temanku mati diarak keliling kota sebagai penghianat"
Kadir khawatir karena waktu semakin malam cepat atau lambat tim nya akan menemukannya di sini bersama Kumbang.
yang menerima omelan hanya tersenyum miring, dan malah menjatuhkan dirinya duduk disamping Kadir
"Aku hanya bingung Kadir, apa yang sedang aku lakukan ini benar atau salah, atau apa yang seharusnya harus aku lakukan? Aku hanya ingin bebas" jawab Kumbang, sambil melihat Kadir tepat dimatanya.
mengerti pesan dan emosi Kumbang, seperti biasa sebagai teman sejawat dia siap menjadi pendengar yang baik.
"Ceritakan padaku, waktu ku tidak banyak"
malam itu, kumbang benar-benar menceritakan seluruh kisah hidupnya pada kadir.
Dari mulai jati dirinya sebagai anak angkat menteri Dirman, juga hutan tempat tinggal masa kecilnya serta ibunya. termasuk bagaimana dia mendapatkan umang yang seperti keluarga baginya. Beberapa rencana jahat Dirman yang dirinya tahu dan beberapa dirinya ikut andil menjalankan rencana kotor itu, bagaimana cara ayah asuhnya memperlakukan dia serta buruknya perlakuan anak dan istri Dirman yang tidak sama sekali menganggapnya, yang terakhir dan yang paling inti adalah misi mendampingi kepergian putri, yang sebenarnya merupakan misi memata-matai, Kumbnag menceritakan bagaimana ia harus mengekori putri dan mengetahui apa yang direncanakan putri sumbi selama pelarian itu semua terjadi karena Dirman bukan hanya mengangap sumbi penggagu tapi Dirman mulai terusik akan keberadaan sumbi yang semakin lama semakin memojokan kelompoknya dan bisa menghancurkan keuatan yang dia bangun. Sekarang mentri Dirman malah memanfaatkan kepergian Putri sumbi sebagai ajang tawar menawar dengan raja negeri sebrang untuk mendapat upah upeti lebih tinggi dari biasanya.
"Lantas, maksudmu apa yang tuan dirman rencanakan?" teliti Kadir yang semakin serius
"lengsernya tahta raja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dayangsumbi Scandal
Historical FictionSumbi hanya pergi untuk menemukan dirinya sendiri. Alasannya bukan hanya tidak mau dinikahi, tapi dia hanya ingin diakui selayaknya manusia. Sebuah perjalanan panjang di tempuhnya untuk menemukan makna diri. Jadi sejauh mana dia harus pergi? Apa yan...