III. PELARIAN SANG PUTRI

81 7 0
                                    

Di Istana

1 jam setelah pelarian sang putri.

Karena kabar sang putri kabur dari istana, raja dan beberapa petinggi kerjaan melakukan rapat darurat untuk membahas kekacauan pasca pelarian putri. Beberapa fraksi tidak menyetujui keluarnya putri dari istana.

Sebagai seorang raja, dia memang menyesali keputusan anaknya yang akan membahayakan posisi kerajaan mereka. Namun sebagai seorang ayah hati kecilnya menolak, Raja sebenarnya tidak setuju menikahkan anaknya untuk jalur diplomasi politik semata. Rasa sayangnya pada sang putri yang kemudian membebaskan putrinya mempelajari hal yang ingin putrinya pelajari, seperti membiarkan Dayangsumbi beberapa kali meninggalkan kelas tatakrama kerajaan dan kelas menjahit untuk berada seharian di ruang baca istana mempelajari strategi perang dan tata negara walau itu menyalahi norma kerajaan bagi perempuan. Sampai hingga kini putrinya lebih tertarik mengenai issu kesetaraan antara hak laki-laki dan perempuan, politik, membenci sistem kasta yang turun temurun menjadi norma kerajaan, dan ingin sekali ikut andil dalam pemerintahan.

"kita lakukan diplomasi lain selain pernikahan!" seru sang raja dalam forum rapat kerjaan

"tidak bisa yang mulia, ini adalah jalan aman satu-satunya, paduka tahu sendiri raja kejam seperti apa dia, jika tidak ingin tanah kita menjadi tanah jajahan mereka, mohon usahakan perjodohan ini yang mulia" menteri Dirman menyela

"jika perang tak dapat dihindari,,,,,, ayo kita lakukan!" tegas Raja.

Semua menteri terlihat takut, kemudian bersujud meminta permohonan.

"paduka, mohon dengarkan kami paduka raja"

Di Balairung ruang pertemuan menteri pertahanan

3 jam setelah pelarian sang putri

"keadaan semakin kacau di istana, jika seperti ini apa yang akan kita lakukan?"

Setelah selesai menggelar sidang di istana beberapa menteri menggelar pertemuan untuk membicarakan kembali keputusan raja.

"Menteri Dirman, bagaimana menurut anda? Bukannya sedari awal kekacauan ini adalah skenario anda? Menghasut raja congkak kerajaan timur dengan mengirim perjodohan putri mahkota tanpa sepengetahuan raja, untuk dapat imbalan besar. Saya menyesal ikut dalam rencana anda." ucap menteri karyo yang bersungut-sungut marah.

"tenanglah Karyo, kita bisa bicarakan ini dengan tenang, bukannya kalau perang dijalankan pun, kau masih bisa mengambil uang pajak perang yang dinaikan? Jadi sebenarnya kita tidak akan merugi menteri-menteri sekalian, jika tuan putri kembali kita akan dapat imbalah berlimpah dari raja timur dan jika kerajaan menginginkan perang kita bisa untung lewat upeti rakyat yang naik" Ujar mentri Dirman menenangkan

"Dan Bagaimana jika Putri Sumbi tidak kembali dan malah menyerang kita? Yang saya takutkan adalah Putri Sumbi sedang mengatur strategi untuk menjatuhkan kita dimata raja tuan Dirman, seperti kelaluan liciknya tahun lalu, dimana dia menyelediki penyelewengan pajak bahan makanan pokok dan hampir membuat menteri urusan pangan dihukum cambuk oleh raja?" sanggah menteri Tomo.

"Dan bukankah aku berhasil meyakinkan raja bahwa bukti itu bisa saja dipalsukan dan menghalangi Putri Sumbi masuk ke forum istana kala itu, tenanglah kawanku, yang kita hadapi hanya seorang bocah perempuan, lalu apakah mungkin seorang anak manja sepertinya yang akan mewarisi tahta? Raja sangat lemah hingga tak bisa punya pewaris laki-laki, tak mungkin seorang wanita memimpin kita kelak, maka sebisa mungkin harus kita singkirkan bukan?"

Mendengar ucapan menteri Dirman anggota fraksi lain pun ikut yakin.

"lalu apa rencanamu sekarang?"

"kita usahakan agar tuan putri kembali"

"caranya?"

"aku akan kirim orang kepercayaanku untuk mengikutinya dan membujuknya untuk pulang"

Tbc....

Dayangsumbi ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang