'PLAK'
Muncul dari tengah kelompok anak hutan, seorang anak perempuan yang berumur lebih tua dari yang lain namun lebih pendek badannya dari pada anak seumurannya. Tanpa disadari yang lain, anak perempuan itu malah menempeleng anak laki-laki yang sedang memberi salam pada Sumbi.
"Auuhhhh" yang ditempeleng menoleh untuk melihat siapa yang melakukan itu padanya.
"Sudah kubilang tunggu aku, dan jangan bersikap tidak sopan pada orang lain" omel seorang anak perempuan itu, kemudian memperkenalkan dirinya pada Sumbi.
"Salam Putri, Saya Mardini dan ini adik saya Marda dan maaf atas ketidak sopanannya"
Kumbang yang sedari tadi memegang senjata semakin defensif pada kedatangan kelompok ini, menajamkan pandangan, mengawasi keadaan dan melindungi Sumbi yang berdiri dibelakangnya, Siumang yang mengerti situasi sedang tidak kondusif berdiri disamping Kumbang menjaga pertahanannya. Yang dilindungi malah hendak mencuri lihat dari balik punggung Kumbang mengintip dengan tanpa ragu berkata.
"Apakah kalian benar-benar memakan daging manusia?" yang seketika dihadiahi pelototan terkejut dari Kumbang.
"Maaf putri?" Mardani memastikan pertanyaan Dayangsumbi.
Tak sempat Sumbi jawab Kumbang sudah mengarahkan pedangnya ke leher Mardani. Tindakan Kumbang membuat seluruh kelompok itu ketakutan kemudian berlari membubarkan diri seketika. Sekarang hanya ada Mardani yang mendapat ancaman dan Marda yang mencoba melindungi Mardani namun nyalinya ciut setelah mendapat gertakan dari Siumang.
"Apa maksud kalian datang kesini?" sergap Kumbang
"Kaa..miii,, hanya ingin membantu tuan" jawab Mardani terbata-bata karena ketakutan.
Dengan tertatih Sumbi menyingkirkan tangan Kumbang yang mengacungkan pedang pada Mardani yang kemudian menghembuskan nafas lega.
"kalian Juga jangan tidak sopan, Mardani coba bicarakan maksud kedatanganmu baik-baik" Kesal Sumbi pada Kumbang dan Siumang
"Ampun Putri Sumbi, kami ingin membantu mengobati luka Tuan Putri karena itu kesalahan kelompok kami sudah melukai anda, Saya juga berterimaksih pada tuan sekalian yang tidak melukai adik-adik hamba, jadi anggap saja ini sebagai bentuk rasa terimakasih hamba atas kemurahan hati tuan sekalian, Tuan Putri juga bisa beristirahat sementara di tempat kami jika berkenan"
Dayangsumbi saling tatap dengan kumbang, Walau Kumbang menggeleng dan memberikan sinyal "Jangan mempercayai orang itu", Dayangsumbi malah senyum sambil mengangguk.
"Baiklah kita pergi sekarang, ayo tunjukan jalannya" kata Sumbi yang langsung dihadiahi plototan Kumbang serta tatapan tidak percaya pada apa yang akan sumbi lakukan.
"Lewat sini Tuan Putri"
Mematuhi perintah Dayangsumbi Marda dan Siumang memimpin jalan didepan, Mardani membantu memapah Sumbi berjalan karena kakinya terluka. Dibelakang Kumbang hanya bisa menyugar rambut dan mendesah frutasi kemudian berteriak tanpa suara, benaknya berkata 'kenapa menjemput putri ini saja jadi semakin rumit, kapan misinya akan selesai' dan dia tidak berani memikirkan risiko yang akan dia dapat nanti.
"Kumbang ayo cepat" teriak Sumbi
"Baik, Tuan Putri" Hendak melangkah menyusul Sumbi, langkah Kumbang dihentikan oleh seekor burung hantu pembawa pesan, Kumbang lantas membuka kertas yang disangkutkan pada kaki burung tersebut.
Isinya adalah kertas kosong. Baiklah Kumbang mulai paham bahwa dirinya disuruh melaporkan keberadaan Tuan Putri, dia juga merasa sedikit takut karena misinya tak kunjung selesai dan sepertinya akan memakan waktu lama untuk tahu apa yang Tuan Putri rencanakan sekaligus membujuknya untuk pulang. Kumbang juga lelah hidup seperti ini, maksud hati menjadi pengawal agar terhindar dari persekongkolan politik ayahnya namun tetap saja ayahnya akan menyuruhnya melakukan tugas ini itu yang tidak bisa ia tolak dengan alasan 'Balas Budi' yang selalu ditekankan ayahnya. Menghela nafas sesaat Kumbang pun mulai menuliskan sesuatu dalam kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dayangsumbi Scandal
Fiksi SejarahSumbi hanya pergi untuk menemukan dirinya sendiri. Alasannya bukan hanya tidak mau dinikahi, tapi dia hanya ingin diakui selayaknya manusia. Sebuah perjalanan panjang di tempuhnya untuk menemukan makna diri. Jadi sejauh mana dia harus pergi? Apa yan...