18

87 16 0
                                    

Sial. Ryujin bermimpi buruk lagi.

Ia memimpikan hal yang sama, tanpa ada kekurangan tambahan, pokoknya persis sekali.















Ia memimpikan hal yang sama, tanpa ada kekurangan tambahan, pokoknya persis sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ryujin jadi takut. Walaupun begitu ia juga senang hidupnya sudah berubah walau tak semua sesuai ekspetasinya.

Tapi.. sepertinya, mimpi itu berhubungan dengan buku aneh milik Bu Sora. Jika memang iya, Ryujin harus segera mengembalikan bukunya. Mungkin, buku itu marah karena tahu Ryujin mencurinya,

dan mengambil kesempatan meminta 3 permohonan.


















“Bagaimana liburan kalian? menyenangkan?”

Tanya Ryujin setelah tau ke empat gadis yang kini baik padanya, telah kembali kehadapannya, setelah liburan kelulusan.

“Tidak usah ditanya lagi! Sangat luar BIASA!!” Ujar Yuna, yang sedang sangat bersemangat.

“Ah, Syukurlah..”

“Omong omong, bagaimana keadaan mu Ryujin?” Tanya Yeji, sembari menepuk pundak orang yang ia tanyai.

“Iya, aku baik baik saja, bahkan nilai ku juga ikut baik baik saja, haha,”

“AH! IYA! Aku belum mengambil ijazah ku, kalian tunggu yaa,” Kata Chaeryeoung kebelet, dan langsung berlari meninggalkan mereka di pinggir lapangan.

Mereka, Yeji, Yuna, Lia, dan Ryujin menghabiskan waktu mereka ber jam jam, dengan sendau gurau, dan tawa khas masing-masing.

Dulu, Ryujin sangat ingin ada di circle seperti sekarang, andai dulu ia sudah menemui bukunya. Pasti lebih bahagia.

Chaeryeoung telah kembali, dengan membawa apa yang ia lupakan di tangannya.

Yuna kembali memulai topik pembicaraan, “Emm, bagaimana kalau, kita ajak Ryujin berlibur? Ia sepertinya tidak menghabiskan waktu liburan dengan baik, pasti kesepian, yaa?”

“Eh, tidak juga kok,” Balas Ryujin yakin

Lia mengangguk, “Benar tuh, kita harus ajak Ryujin liburan,”

Ryujin bingung harus menjawab apa, tapi bukankah bagus, ia juga belum merasakan liburan. Bersama mereka tentunya.

“Bagaimana kalau, berkemah?” Usul Chaeryoung

“Hah, kamu serius Cher?” Tanya Yeji heran, dan dijawab anggukan oleh Chaeryeoung. “Iya dong!”

“Ide bagus, kita juga jarang sekali ber-camping”

bukannya kita gak pernah camping ya, li?”

“Udah kan? Deal?” Seru Chaeryoung, yang karna usulan-nya diterima ia jadi sangat histeris.

Yeji pun melihat ke arah Ryujin, “Ryujin gimana? u can join?”







































“Akan aku pikirin dulu..”























Jam sudah menunjukkan pukul 1 siang, tapi seseorang yang Ryujin tunggu tak memunculkan batang hidungnya.

Ya, Ryujin sedang menunggu Bu Sora.



Tak lama berseling 1 menit, para guru guru sekolahnya keluar dari dalam. Di situ juga, pupil mata Ryujin tepat melihat wajah Bu Sora.

Ia sudah mempersiapkan diri, gelisahnya jika dimarahi oleh Bu Sora. Lalu Ryujin, melangkahkan kakinya menuju orang yang di tujui.

Ia simpan buku itu dibalik seragam kelulusannya, berharap tidak kelihatan sebelum Ryujin mengaku.



“Selamat siang Bu Sora!” Ryujin mengulurkan tangan kanan nya, dan bersalaman dengan gurunya itu.

“Eh, Ryujin? Kok belum pulang?”

“I-iya, belum..”

haduh, bagaimana mengatakannya?

Bu Sora mengangkat satu alisnya, “Ada yang mau dibicarakan, Ryujin?”

“Oh iya! Jadi, begini bu..”

“Waktu itu saya keruangan ibu, dan tanpa permisi saya mengambil..” Ryujin membuka persembunyian buku itu.





deg!



































“H-hah? HILANG??!!”

“KOK? TIDAK ADA..”























“kamu ngambil apa Ryujin?”

“kamu ngambil apa Ryujin?”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









HUHUUU, semangatin aku, besok ujian sekolah :((
btw, up nya kemaleman, wkwk
jangan lupa vote! ❤️

Our Ending丶 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang