23

105 19 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Semacam, buku? misalnya,”









Jantung Ryujin hampir berhenti karena Ibu Lia membuat kalimat tersebut. Barulah ia paham jika benar bukunya tertinggal di tempat sidang tadi.

Ryujin membawa buku? Untuk ia gunakan sebagai media kejelasan jika Ryujin saksi mata.

Melelahkan memang berbohong itu. Tapi apa boleh buat Tuhan sudah merencanakan alurnya. Entah sampai kapan ia keluar dari jabatan Saksi Mata.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Ditengah kegalauan yang menimpa, Ryujin lupa jika ia sudah kaya raya sekarang. Ia berpikir,

'Mengapa tidak merantau ke Negara lain saja?'


'Aku bisa bebas tanpa beban disini'

'Aku bisa kuliah, jalan jalan, dan mendapat kebebasan disana!'

'Tanpa memikirkan seseorang lagi!!'

Batin Ryujin.






“Kira kira Negara mana yang harus kupilih?


Bagaimana jika... London?!”

Ryujin tak henti henti nya memikirkan ini hingga pada akhirnya ia memilih usulan pertamanya, Inggris.

Dia memang sangat ingin kesana, bodoh nya itu tak terpikirkan sampai sekarang karena itu semacam mimpi tak bisa digapai.

Tapi sekarang, Ryujin sudah berbeda 340 derajat dari segi, watak, perilaku, kehidupan, dan pola pikirnya. Berbeda.

Bukan Ryujin kecil yang dulu ceria, disukai banyak orang, di sanyangi kedua orang tuanya, dan dikaruniai rasa syukur yang mendalam.

Tanpa disadari..







Our Ending丶 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang