21

1.8K 183 1
                                    

"Aisattt gang-gu.... aja," Teriakan Tay melemah saat tau siapa yang menggedor pintu kamarnya.

Bughh

Sebuah hantaman tanpa permisi langsung diperoleh Tay, New yang melihat Tay jatuh kaget. New langsung berlari menghampiri Tay, namun diapun kaget dengan sosok yang terlihat diambang pintu. "Ka-Kak Rio?!" New masih tidak percaya melihat kakak sulungnya dihadapannya sekarang, dihadapannya dengan wajah khawatir bercampur marah.

"Loe apain adik gw brengsek!" Mario ingin memukul Tay lagi tetapi langsung dicegah oleh Mew dan Off.

"Kak tenang," Mew mencoba menenangkan Mario yang sudah tersulut emosi.

"Loe juga... bukannya jagain New malah biarin dia sama cowok ini! Kalau New kenapa-napa gimana?!" Bentak Mario pada Mew.

"Kak... sudah... hiks... New tidak apa-apa... hiks," New tidak berani melawan Mario, yang dia bisa sekarang ini hanya menangis agar kakaknya berhenti. Benar saja, Mario langsung tenang, Mario langsung menarik tangan New menyeretnya pergi, tapi tidak semudah itu Mario, Tay menahan tangan New satunya. "Loe siapa? Gw gak bakal biarin loe bawa New pergi," Tegas Tay menatap tajam Mario.

"Loe yang seharusnya siapa! Gw kakaknya kalau loe mau tau!" Mendengar Mario mengatakan itu, sebuah senyum simpul terpampang dibibir Tay, "A... loe Mario? Lama gak jumpa," Mario bingung mendengar ucapan Tay.

"Tay hentikan!" Mew mencoba melepaskan tangan Tay dari New, tapi Lee menahannya. "Loe apa-apaan sih Nat, lepasin gw," berontak Mew.

New yang merasa genggaman Tay semakin erat sedikit mengaduh, "Lepasin tangan loe dari adik gw, loe nyakitin dia!" Mario melepaskan genggaman Tay dengan kasar, tapi Tay malah tertawa, "hahahaha... gw nyakitin dia? Gak salah?"

"Tay hentikan!" Bentak Mew.

"Kak ayo pulang hiks... New mau pulang," New tau maksud Tay mengatakan itu, tapi New tidak mau jika kakaknya kenapa-kenapa serta diapun belum siap jika harus kehilangan sang alpha.

"Kak Tay New mohon hentikan... ayo kak," New menarik Mario pergi meninggalkan teman-temannya.

Tay yang melihat New dan Mario pergi masih mengepalkan tangannya, dan detik berikutnya tiba-tiba dia pingsan, sontak semuanya langsung khawatir. Off langsung membopong Tay menuju tempat tidurnya, 'Sepertinya dia masih belum sembuh,' batin Off melihat keadaan Tay yang sudah mengelurkan keringat dingin. Alice dan Jane mengelap keringat Tay dengan air hangat.

"Lebih baik kalian keluar dulu, biar kami urus Tay," Ucap Arm pada Aklice dan Jane, Alice dan Jane langsung pergi meninggalkan kamar Tay.

"Mew kemana Lee?" Tanya Off yang tidak mendapati sosok Mew dan Gulf.

"Dia tadi ikut pergi, sepertinya tidak tega dengan New," Ini Gun yang menjawabnya, Off mengangguk paham.

"Lee... ikut gw sebentar... dan by boleh minta tolong buatkan makanan hangat bersama Alice buat Tay?" Gun menganggukan perintah Off dan berlalu pergi, sedangkan Off pergi keluar dengan Lee. Suasana kembali tegang, namun dengan permasalahan yang berbeda. Arm yang masih di dalam kamar Tay auto bingung plus khawatir, khawatir dengan keadaan Tay, dan bingung ditinggal sendirian, 'Lah napa gw jadi ditinggal sendirian jumpol', gerutu Arm.

Arm dengan dag dig dug ser, 'Hufft tenang Arm tenang loe bisa... loe kudu bisa... yuk bisa tenangin diri loe,' gumam Arm memberikan semangat pada dirinya sendiri untuk merawat Tay. Dengan langkah perlahan, Arm mulai melepaskan satu persatu kancing kemeja Tay, 'Astaga Tuhann... cobaan sekali ini,' Arm menggelengkan kepalanya untuk tetap sadar. Arm dengan pelan-pelan mengelap keringat yang terus bercucuran di tubuh Tay. "New," Gumaman kecil lolos dari mulut Tay yang membuat Arm seketika merasa sadar diri. Arm tersenyum getir, jantungnya terasa hancur berkeping-keping, 'Arm loe harus sadar... dia sudah punya New... tapi kenapa sakit banget,' batin Arm yang tanpa ia sadari setitik air mata lolos dari pelepuk matanya.

Ceklek...

Suara pintu yang terbuka menyadarkan Arm, dan langsung menghapus jejak air mata kesedihannya. Off masuk dengan membawa semangkuk bubur yang tadi dibuatkan oleh Gun dan para ciwi ciwi. "Loe kembali aja ke kamar loe... ini udah malem, biar gw yang jaga Tay," Ucap Off sembari meletakan bubur di meja samping ranjang Tay.

"Gak pa pa... aku ikut merawat Tay saja," Ucap Arm yang diangguki oleh Off.

Sementara itu bagaimana dengan New?

Dalam perjalanan pulang, sebuah mobil mewah yang berisikan Mario, Mew, New, dan Gulf hening tanpa suara. Mario yang terus fokus menatap jalan, New yang taku melihat ekspresi Mario, dan Gulf yang memegang tangan Mew untuk menenangkannya.

Setelah menempur perjalanan yang lumayan lama karena macetnya kota bangkok, akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga Techaapaikhun. Mario keluar dari mobilnya diikuti New dan Mewgulf. Saat memasuki rumah, Nattasha dan Suwan sudah menyambut anak-anaknya dengan khawatir terutama khawatir dengan sang bungsu. Jika kalaian menganggap kalau ada adu bacot di sini, kalian salah. Setelah masuk ke rumah keluarga tersebut makan malam dengan tenang, lalu New dan Mewguld masuk ke kamar masing-masing, masih ada ketegangan karena Mario masih dingin. Meskipun Mario bukan alpha dominan seperti Mew, tapi ketegasannya sebagai seoarang anak sulung sangat ditakuti oleh adik-adiknya.

Sesampainya New di dalam kamar, dia masih gelisah, dari semenjak perjalanan pulang dia merasa ingin menangis, dia tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, tapi perasaannya sangat tidak tenang. New terus kepikiran dengan alphanya, Tay. 'Ada apa dengan Tay? Kenapa perasaanku tidak enak?', gumam New.


---- To Be Continous ----

Duh gaje... enaknya apa nih ya... mau buat adegan 18+ tapi hayati belum sanggup hehehe

My Lovely Sweet OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang