38 Kejutan

1.8K 159 93
                                    

Mentari bersinar mengusik tidur kedua insan yang tengah berpelukan diatas ranjang empuk. Pemuda berkulit putih berpipi chubby mulai membuka mata indahnya, beberapa hal yang ia rasakan pertama melihat pemandangan indah didepannya, bayangkan bangun tidur disuguhi pemandangan lelaki tampan pasti kantukpun hilang seketika, dan yang kedua rintihan perih dibagian belakang selatannya, sungguh rasa mengganjal membuat tidak nyaman.

"Tee...." Rengek New memanggil sang suami yang tak terusik sama sekali dengan sinar mentari yang tengah menyingsing menerobos kamar mereka.

"Teee!!" "Aooo" Rintih New saat Tay mulai menggerakkan tubuhnya terusik dari tidur lelapnya.

"Emmpphh... Pagi sayang," Ucap Tay dengan suara parau khas orang bangun tidur.

"Ishh Tee.... Lepasin itu," Tay yang masih nyawa setengah bingung dengan ucapan sang suami dan hanya bisa mengedip-kedipkan matanya.

New melihat pandangan tak mengerti dari sang alpha tentu saja mulai sebal menggembungkan pipinya mengerucutkan bibirnya menambah kesan imut, hingga "Cup" kecupan singkat dari Tay yang ia dapatkan, mana kuat Tay bangun-bangun disuguhi pemandangan makhluk imut didepannya.

"Ishh Teee!!!!" Teriak New yang mulai sebal sebal sebal.

"Apa sih Hin,"

Ow ow, Tay sepertinya mulai paham, paham yang sungguh terlambat sekali, sungguh telmi sekali, dari bangun tidur dia baru merasakan bagian selatannya, harga berharganya menghangat terhimpit dengan nyamannya pada suatu tempat yang mungkin enggan untuk ia tinggalkan. Seketika Tay hanya dapat nyengir menunjukkan deretan gigi putihnya pada makhluk yang sudah ngambek sedari tadi. Ya mereka masih bersatu, sang junior masih dengan nyaman berada dalam tubuh New. Apakah Tay mau pergi? Jawabannya tentu tidak, malah mata nakalnya mulai aktif.

"Sayang... morning sex yuk....,"

"Hah??!!! Nggak Ma-mmppphhh," Terlambat bibir New sudah dibungkam oleh bibir Tay.

Berlanjutlah kembali olahraga panas mereka dipagi hari tanpa membersihkan diri dari sisa kegiatan malam mereka. Suara desahan kian menggema, keringat mulai bercucuran karena panasnya tubuh mereka, hingga suara tak terduga membuat sang dominan harus rela menyudahi semuanya.

Kruuyyuukk Kruuyyuukkk

Dedek dalam perut New sepertinya meronta-ronta kepada sang bunda untuk diberi makan, hingga calon ayah harus dengan terpaksa melepaskan dan menyudahi semuanya. New tambah cemberut karena kepalanya sudah mulai pusing, dia kelaparan benar-benar lapar.

"Maaf sayang... maaf dedek," Tay mencium lembut bibir omeganya, kemudian mencium lembut perut sang omega.

Tay beranjak turun dari ranjang, memakai pakaiannya, lalu menyelimuti kembali New yang masih berbadan polos tanpa sehelai benangpun. Kemudian ia beranjak turun ke dapur dan menyuruh maidnya membuat makanan untuk suaminya (New). Tay kembali ke kamarnya, lalu mengambil sebaskom air hangat tak lupa handuk kecil. Dengan telaten Tay membilas tubuh New yang penuh mahakaryanya.

New? Dia pasrah saja, dia sudah terlalu lemas karena lapar, sungguh Tay terlalu bersemangat tadi malam hingga mungkin lupa kalau sang omega tengah berbadan dua.

"Tee... laparr," rengek New.

"Iya sayang, sebentar lagi makanan datang, sabar ya," Tay mengusap poni New dan menyingkirkannya dari dahi mulus sang omega.

Tok tok tok

Pintu kamar Tay terbuka menampilkan beberapa maid yang datang dengan membawa berbagai macam makanan. Tay membukakan meja lipat di ranjangnya lalu para maid meletakkan makanan yang mereka bawa disana, setelah itu pamit keluar.

My Lovely Sweet OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang