Hazel tidak menyangka kalau hans benar-benar menemui neneknya, dia kira hanya bercanda.
Hans memeluk sangat erat, begitu juga dengan neneknya senang sekali bertemu cucunya.
"Bagaimana kabarmu my sweety?"
My sweety adalah panggilan kesayangan hans untuk neneknya.
"Kabar nenek baik. Kau sendiri bagaimana sayang?" ia melepaskan pelukan dan membelai pipi hans.
"Kabarku juga baik."
"Lalu ibu dan adikmu juga baik kan?"
"Iya, mengirim salam untuk nenek dan mereka minta maaf karena tak bisa ikut kesini."
"Tidak apa-apa. Mendengar ibu dan adikmu baik itu sudah membuatku tenang. Oh iya, kau kesini bersama siapa, nak? apa dia calon istrimu..?"
Nenek melihat hazel yang masih terdiam mematung.
Hans memanggil hazel agar mendekat, tanpa berfikir panjang ia langsung menghampiri keduanya.
"Kenalkan ini hazel, teman hans. Dia bukan calon istriku."
"Saya hazel, nek." sambungnya memperkenalkan diri.
"Aku beltania, nenek hans. Omong-omong kau cantik sekali."
Beltania melirik kearah hans. Hazel hanya tersenyum dan mereka berdua pun di persilahkan masuk.
Ketiganya terlibat dalam perbincangan santai. Hazel cepat sekali akrab dengan beltania karena sedari dulu belum pernah merasakan kasih sayang dari seorang nenek. Jadi, ia sudah menganggap beltania seperti neneknya sendiri.
Sedangkan hans tanpa ada rasa malu, bermanja-manja pada beltania di depan hazel. Setelah di telaah hazel menemukan sisi lain dari seorang hans gruber. Ternyata pria itu sangat menyayangi keluarganya.Selama hazel dan beltania berbincang, hans pamit ke dapur.
Saat hans sudah pergi, beltania menceritakan masa kecil cucunya itu. Hazel tertawa mendengarnya ketika tahu bahwa hans adalah anak yang nakal.
"Hans adalah sosok pria sekaligus kakak laki-laki yang bertanggungjawab demi keluarganya. Walaupun jarang di rumah, ia tetap bekerja keras membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu dan juga adiknya hingga ia tak pernah memikirkan arti kebahagiaan."
Hazel masih mendengarkan dengan seksama cerita nenek beltania.
"Sifat paling nenek tidak sukai dari hans yaitu sering bergonta-ganti pasangan. Dia tak bisa mencintai satu orang wanita saja. Yang nenek takutkan adalah bila hans sudah menemukan cinta sejatinya. Dia harus membayar semua yang telah ia lakukan pada gadis-gadis di luar sana."
Bulir air mata mengalir di pipinya. Hazel mengusap dan merebahkan kepalanya di pangkuan beltania, ia tersenyum sambil membelai rambut hazel.
Hans yang akan menaruh jasnya di ruang tamu, terkejut melihat hazel sangat akrab dengan neneknya. Dia memandang mereka berdua. Hans merasakan sesuatu di dadanya. Seperti ada getaran aneh, tapi entahlah.. dia sendiri tidak tahu apa itu.
Setelah menaruh jas di kursi, dia kembali ke dapur. Hazel yang masih berada di pangkuan beltania melihat sebuah gelang kaki sangat indah dan bagus melingkar di kakinya.
"Gelang kaki nenek, bagus sekali."
"Itu pemberian dari kakeknya hans. Apa kau suka?"
"Iya, nek. Benar-benar cantik."
"Kalau kau mau, ambil saja."
"Eh? uhm- tidak nek, itu kan kenangan dari kakek untukmu. Kenapa di berikan padaku? tidak, lebih baik simpanlah."
KAMU SEDANG MEMBACA
ℳ o n s i e u r . [SLOW UPDATE]
RomancePetinggi mafia terkenal dan pemilik perusahaan ternama dikalangan masyarakat bukanlah hal baru untuk seorang bernama Hans Gruber. Hidup lebih dari berkecukupan, menjadi incaran kaum hawa diluar sana adalah makanan sehari-harinya. Bagaimana tidak? Pi...