Ada satu kata yang bisa membebaskan kita dari segala beban dan sakitnya kehidupan. Kata itu adalah cinta. - Buzzit
*****
Lagu berakhir, hans dan hazel masih saling bertatapan satu sama lain. Hingga beltania memanggil mereka berdua lalu sontak tersadar dari lamunan.
"Suara kau bagus sekali, hazel."
"Terima kasih, nek. Lagu ini bagus. Apa nenek yang menulisnya?"
"Bukan, yang menciptakan lagu itu adalah kakeknya hans. Kenangan suami ku." Beltania meneteskan air mata.
Hans mengusap air mata neneknya dan memeluk erat.
"Oma, huil niet meer. Ik zal altijd van je houden."
"Tapi aku tak selamanya bisa bersama mu. Nanti akan ada seseorang yang menemani dan mencintaimu sampai akhir hayat, sayang."
"Ku mohon, nek. Jangan berkata seperti itu lagi." Hans membelai pipi beltania.
Hazel sekali lagi terharu melihat cucu dan nenek yang saling menyayangi ini. Beltania melirik dan memanggil hazel untuk ikut memeluk dirinya. Kini keduanya berada di pelukan sisi kanan dan kiri.
Hari sudah senja. Ini waktunya hans dan hazel kembali ke hotel.
"Nek, aku pamit pergi. Maaf aku tidak bisa lama berada disini karena banyak pekerjaan yang harus ku urus."
"Tidak apa-apa. Kau mengunjungi nenek saja, aku sudah senang. Ku berpesan 1 hal padamu. Jangan suka mempermainkan wanita lagi. Sudah saatnya kau menikah dan menemukan cinta sejatimu. Doa restu nenek selalu bersama mu." Beltania mencium kening hans.
"Of course, my sweety. Sebentar lagi aku akan menikah. Dan selalu mengingat semua kata-kata mu." Hans mencium tangan neneknya.
Hazel menghampiri beltania dan memeluk kembali.
"Terima kasih sudah menerimaku, nek. Aku sangat senang berada di sini. Tempat yang begitu damai dan aku ingin sekali suatu saat nanti bisa kembali kesini."
Tak terasa air mata hazel menetes di pipinya.
"Kau pasti akan kembali kesini, hazel. Kau gadis yang baik. Nenek yakin, kau juga akan mendapatkan laki-laki yang sangat mencintaimu. Dan ingatlah pesanku untukmu adalah ikuti kata hatimu karena dengan begitu kau akan bahagia."
Ucapan beltania membuat hazel bertanya-tanya dalam hatinya. Dia tidak tahu apa maksudnya, tapi yang pasti ucapannya akan menjadi kenyataan.
Setelah berpamitan, hans dan hazel kembali ke hotel. Mobil hans meluncur melewati keindahan desa giethoorn. Dalam perjalanan, hans dan hazel saling diam. Mereka sibuk dengan isi fikiran masing-masing. Sesekali hans melirik ke arah hazel, tapi ia pura-pura tidak tahu. Hazel menoleh menatap hans yang yang sedang mengemudi.
"Hari ini, aku melihat sosok mu yang begitu lembut dan penyayang. Entah kenapa persepsiku sekarang berubah terhadap mu, hans. Apakah ini hanya sekedar kagum atau..?"
"Kau mengatakan sesuatu?"
Hazel langsung salah tingkah.
"Eh-? apa? aku tidak berkata apapun."
"Sial, kenapa dia bisa tahu apa yang aku bicarakan. Pria ini memang aneh." lanjutnya dalam hati.
"Oh, ya sudah. Ku kira kau mengucapkan sesuatu."
30 menit kemudian, mobil hans tiba di hotel. Ia mengucapkan terima kasih pada hazel karena sudah menemaninya dan di balas anggukan olehnya lalu masuk ke dalam hotel diikuti hans di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ℳ o n s i e u r . [SLOW UPDATE]
RomancePetinggi mafia terkenal dan pemilik perusahaan ternama dikalangan masyarakat bukanlah hal baru untuk seorang bernama Hans Gruber. Hidup lebih dari berkecukupan, menjadi incaran kaum hawa diluar sana adalah makanan sehari-harinya. Bagaimana tidak? Pi...