BAGIAN (14)

159 31 12
                                    

Qiana menyaksikan televisi berteriak memanggil hazel.

"Hazel, kemarilah. Ada acara siaran langsung pertunangan hans gruber si cassanova itu."

Hazel yang mendengar nama hans disebut langsung menuju ke depan televisi. Dia ikut menonton acara itu bersama qiana.

"Hans.." batinnya sambil tersenyum.

"Baiklah, pemirsa. Saya akan mulai bertanya pada tuan hans." Sang pembawa acara menoleh ke arah hans.

"Sebentar lagi anda akan bertunangan dengan putri dari seorang menteri dan juga pemilik saham terbesar di perusahaan anda. Bagaimana perasaan anda?"

"Saya tidak akan bertunangan dengan afsheen." Ungkap hans tanpa berbasa-basi.

"Apa?"

Afsheen dan semua orang yang hadir terkejut bukan main. Qiana yang menonton juga ikut terkejut, tapi tidak dengan hazel.

"Apa maksud anda, tuan hans?" tolong jelaskan."

"Maaf, afsheen. Aku tidak bisa bertunangan denganmu."

"Tapi kenapa, hans?" afsheen merajuk dengan gaya manjanya.

"Aku tak mencintaimu dan akan membantalkan kerjasama dengan ayahmu. Aku mencintai orang lain." Sambung hans penuh keyakinan.

"Tidak! kau tak bisa melakukan ini padaku." Afsheen mulai menangis.

Semua orang berbisik-bisik. Ini adalah sebuah kejadian yang langka, Putri seorang menteri, batal bertunangan. Naraya masih terkejut dengan perkataan hans tapi marissa tersenyum puas melihat afsheen.

"Wah! Ini di luar dugaan, pemirsa. Ternyata seorang hans, sang cassanova bisa menemukan cinta sejatinya. Siapakah wanita beruntung itu, tuan hans?"

Pembawa acara bertanya lagi pada hans. Dia bahkan tidak memperdulikan afsheen yang menangis.

"Bukan dia yang beruntung, tapi sayalah yang beruntung mendapatkan dia. Karenanya, saya tahu arti cinta yang sebenarnya."

Hazel tersenyum. Dia senang sekali melihat wajah hans walaupun melalui televisi. Karena 6 bulan kedepan, dirinya tak bisa saling bertemu dan akan sangat merindukannya.

Afsheen semakin menangis menjadi-jadi. Dia merajuk menghampiri sang ayah.

"Papa.. aku tidak mau berpisah dengan hans, tolong cegah dia."

Seakan terhipnotis sesuatu tanpa basa-basi tuan dylan mendekati hans dengan emosi yang tak tertahan.

"Hei, hans! apa yang kau lakukan pada putriku?! Kau tak bisa meninggalkannya begitu saja. Jika berani pergi dari acara ini, akan kupastikan sahamku kutarik dari perusahaanmu!" ancam tuan dylan tak main-main.

Hans yang menghampiri ibu dan adiknya langsung berbalik badan menghadap ke arahnya dengan sorot mata tajam.

"Silahkan, tuan dylan. Dengan senang hati saya mengizinkan anda mencabutnya. Hell, I don't care about it all. Maaf, saya harus pergi."

Hans menggandeng tangan ibu dan adiknya keluar.

"Kurang ajar kau, hans! kupastikan kau akan membayar semua ini!" Teriaknya sambil memeluk afsheen yang masih menangis.

Ketika sampai di depan pintu, ada seseorang yang bertepuk tangan. Hans berhenti dan menoleh.

"Anda hebat, tuan hans. Demi orang yang kau cintai, sampai rela mengorbankan harga diri dan kelangsungan perusahaanmu untuknya. Salut padamu. Semoga kau bisa bersatu dengan wanita yang kau cintai."

Hans terkejut karena orang yang bicara dengannya adalah saver, tunangan hazel. Saver tidak tahu siapa yang telah dia doakan. Pria itu mendoakan tunangannya sendiri bahagia bersama orang lain. Hans menimpali ucapan saver dengan senyuman datar. Dia bergegas pergi dibarengi perasaan lega karena berhasil mengungkapkan segalanya.

*****

"Edelmar, mama terfikir dengan ancaman tuan dylan. Aku takut dia membalaskan dendam padamu."

"Ma, tak perlu khawatir. Aku sama sekali tak takut dari segala ancamannya. Jadi, tenanglah." Hans menggenggam tangan naraya untuk menenangkan.

Sang ibu tersenyum melihat hans yakin akan keputusannya dan menjadi lebih tenang.

"Omong-omong, siapa wanita yang sudah berhasil merubahmu, hm?"

"Iya, kak. Kenapa tidak pernah cerita soal kakak ipar, eh?" Goda marissa.

Hans tersipu malu. Saatnya dia bercerita tentang hazel.

"Dia gadis yang kutemui di amsterdam. Cantik namun sederhana. Karena dialah aku bisa seperti ini." Hans bercerita sambil membayangi wajah manis perempuan itu.

"Hm.. kelihatannya dia wanita yang baik. Siapa namanya?"

"Hazel."

"Hazel? Wauw, wat een mooie naam. Kapan mama bisa bertemu dengannya?" Naraya berharap bisa cepat menemui calon menantunya.

"Mama harus bersabar. 6 bulan lagi dia akan ku perkenalkan pada kalian."

"6 bulan? lama sekali, kak."

"Kami sudah berjanji. Aku berharap kalian bisa mengerti."

"Baiklah. Apapun untukmu, mama selalu dukung."

"Dankjewel, mama."

*****

Hari demi hari berganti. Hans memulai usahanya lagi dari nol. Dia sering pergi keluar kota untuk mencari investor yang mau menanamkan sahamnya di perusahaan.

Hans dan hazel menepati janjinya untuk tidak berkomunikasi selama 6 bulan. Ini sangat berat, tapi mereka harus menjalaninya karena ini ujian untuk cinta keduanya.

Sedangkan hazel sibuk mengurus panti asuhan. Ia mengajarkan tarian, kesenian, budaya dan nyanyian di sana. Hazel masih belum ada keberanian berterus-terang pada saver tentang hubungannya dengan hans.

Hingga suatu hari, ibu saver mendatangi panti untuk menjenguk anak-anak dan bersilaturahmi.

Setelah mengecek seluruh keadaan, ibu saver berbincang-bincang dengan hazel dan linn.

"Saya sebenarnya datang kesini ingin membicarakan soal pernikahan anak kita, bu linn."

Hazel terkejut bukan main. Cepat atau lambat, ibu saver akan membicarakan hal ini dan sudah saatnya dia berkata jujur.

"Saya memiliki penyakit jantung dan mau pernikahan anak kita dipercepat sebelum terjadi sesuatu pada diri ini." Ucap ibu saver sedih.

Hazel yang ingin mengungkapkan kejujuran seketika terdiam tak bisa mengeluarkan suara karena ucapan ibu saver. Apakah dia akan tega bila bicara jujur sedangkan ibu saver sudah mempunyai amanat seperti itu.

"Itu semua terserah hazel. Karena ia yang menjalaninya. Bagaimana, sayang?" linn bertanya.

"I-i.. iya, ma. Jika itu yang terbaik, aku setuju."

Hazel dilema. Kalau dia menolak, akan terjadi sesuatu yang buruk pada ibu saver. Lalu jika menerimanya, bagaimana dengan hans?

Dia tak mau ada orang yang tersakiti akan keputusannya. Bagaimanapun juga, ia tetap harus memilih.

"Ya tuhan, apa yang harus ku lakukan?"



Hi, how are you guys? Sorry, I disappeared for a few more weeks .. hehe. Semoga kalian selalu dalam kondisi yang sangat baik! Jangan marah sama hazel ya, ingat puasa. Lol xD

ℳ o n s i e u r . [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang