"Gimana? Udah baikan?"
Pria navy blue itu berjalan dari arah dapur menuju ruang tamu dengan membawa nampan yang berisi dua cangkir coklat panas diatasnya.
Selepas dari tangisan [Name] yang berlangsung kurang lebih selama satu jam, Rin pun memutuskan untuk membuat minuman hangat mengingat cuacanya saat ini sedang hujan dan tentu saja hawa nya terasa dingin.
"Lumayan"
"Nih minum, biar pikirannya enak"
Rin meletakkan nampan itu diatas meja kaca bundar dan menyodorkan secangkir coklat panas ke arah [Name] berharap gadis itu akan meminumnya.
"Harusnya aku yang melayanimu, bukan kau yang melayaniku"
[Name] pun menerima pemberian Rin dengan senang hati dan perlahan mulai menyeruputnya.
"Tidak masalah, Itung-itung ini sebagai permintaan maafku kemarin"Tukasnya seraya duduk disamping [Name] dan ikut menyeruput coklat panas buatannya.
"Aku sudah memaafkanmu, baka"
Entah kenapa melihat [Name] yang mengatainya 'Baka' dengan nada yang masih sesenggukan akibat sisa tangisannya beberapa menit yang lalu membuat Rin gemas dan ingin segera mengunyel-ngunyel pipi gembulnya. Namun hal itu ia urungkan dan ia gantikan dengan kekehan pelan.
"Gemes banget si"Gumamnya.
Rin pun kembali menyeruput coklat panas itu. Otaknya ia putar untuk mencari sebuah ide lawakan yang akan ia berikan kepada [Name] mengingat gadis itu sekarang sedang berada di fase down.
Jujur saja jauh di lubuk hatinya ia merasa sakit dan tidak tega melihat betapa rapuhnya [Name] saat ini.
"Rin"
Yang dipanggil terkesiap takkala suara merdu itu tengah memanggil namanya. "[Name]? Ada apa?"
[Name] tertunduk, menatap sendu kearah bawah. "Maaf ya.. Aku udah ngerepotin kamu, dan makasih juga buat sore ini"
"Ah soal itu? Tidak masalah kok, dan ya sama-sama"
"Jadi? Kau sudah tau alasanku kan?"
Rin mengangguk. Tanda meng-iyakan.
"Semenjak ayahku tiada selepas festival itu, sudah kuputuskan bahwa aku tidak akan pergi ke festival hanabi lagi"
"[Name]?"
Rin memegang kedua bahu gadis itu, berharap sang empu tidak melanjutkan perkataannya. Namun diluar dugaan, [Name] malah tersenyum lembut kearah Rin dengan salah satu tangannya yang membalas sentuhan pria itu.
Seolah-olah ia mengatakan bahwa ia baik-baik saja.
"Maka dari itu aku tidak akan pergi bersama kalian, karna aku takut kalo kutukan hanabi ku ini akan mengenai kalian juga"
"[Name]?"
"Aku tidak ingin melihat seseorang yang ku sayangi pergi disaat aku sedang merasakan kebahagiaan. Aku tidak ingin merasa kehilangan untuk yang kesekian kalinya"
"[Name}?"
"Aku tahu ini menyenangkan. Dan aku selalu ingin. Tapi aku tidak bisa Rin, tidak bisa"
"[Name] dengarkan aku!!"
[Name] tersentak kaget takkala Rin tiba-tiba manaikkan nada bicaranya.
"Kita akan pergi"
"H-huh? T-tapi Rin?"
"Dengarkan aku dulu!"
[Name] terdiam.
"Kita akan pergi. Kau dan aku. Kita akan pergi kesana bersama. Dan kau tak usah khawatirkan tentang kutukan hanabi ato apalah itu, percayalah kepada dirimu sendiri [Name]. Ada aku, aku akan melindungimu"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗜𝗥𝗘 𝗪𝗢𝗥𝗞𝗦╵ᵒᵏᵘᵐᵘʳᵃ ʳⁱⁿ
Romance❱ 𝗼𝗸𝘂𝗺𝘂𝗿𝗮 𝗿𝗶𝗻 ⩩ 𝗳𝗶𝗿𝗲𝘄𝗼𝗿𝗸𝘀 ──; ✰, kembang api itu indah. ya, seharusnya memang begitu. seharusnya.... .... diantara ribuan kembang api kau yang paling indah, rin. 𝘆𝗼𝘂...