||05

187 33 1
                                    

Gadis itu mengerjabkan manik [y/e] nya beberapa kali sebelum mengucek-nguceknya secara asal. Manik indah itu cukup lelah untuk ia buka karena semalaman penuh telah ia gunakan untuk bertempur dengan tumpukan tugas dan alhasil ia harus tidur larut malam.

Ia mengubah posisi yang semula berbaring menjadi duduk menyandar pada sandaran ranjang dikamarnya. Tubuhnya menggeliat untuk meregangkan semua otot-otot tubuh yang kaku akibat tidur singkat yang menguras tenaga malam tadi. Dibarengi dengan uappan lebar yang Keluar dari bibir ranum miliknya.

Merasa kesadarannya sudah cukup stabil untuk memulai hari, ia pun dengan perlahan bangkit dari ranjang dan berjalan mendekat kearah jendela kamar. Menyibak tirai sekaligus membuka jendela yang menutupinya.

"Ah~ cuaca yang cukup buruk untuk pagi ini"

Apa yang dikatakan gadis itu memang benar. Pasalnya hal pertama kali yang ia lihat saat membuka jendela adalah segumpulan awan abu-abu yang dengan angkuhnya menghiasi langit pagi tanpa perasaan dosa sedikitpun.

"Tapi sebuah keajaiban bagiku karena aku bisa bangun lebih awal sebelum jam alarm ku berbunyi"

Gadis itupun berjalan mendekat ke arah meja kecil yang berada disamping ranjang tidurnya, dimana diatasnya terdapat sebuah jam weker kecil berbentuk kepala tsukasa.

Tangannya terulur untuk mengambil jam weker kecil lucu itu. Dan seketika maniknya terbelalak lebar takkala melihat kemana jarum jam weker itu terarah.

07.45 pm.

Sedangkan SMA SeiJuji masuk pukul 8 tepat dan ia menyetel alarm tepat pukul 7.

Ok

1

2

3

"AA!! SETAN HANAKO!!"

Pryang

Gedebugh

Brak

Bugh

Aw

Grompyang

Meow

Dan pada akhirnya semua kegaduhan itu ia akhiri dengan menutup pintu rumah kemudian bergegas untuk pergi kesekolah. Dan sialnya—

"Keparat! Aku lupa mengunci pintu rumah. Ponsel ku juga ketinggalan, terserah lah. Persetan dengan semua itu"

Gadis itu melajukan larinya. Mengabaikan fakta bahwa jalanan kompleks perumahannya cukup ramai untuk pagi ini. Cuaca mendung tidak membuat mereka untuk mengurungkan niat dalam melakukan aktivitas pagi. Dan salah satunya adalah [Name] sendiri.

Hidup sendiri terkadang memang berat. Tanpa ada sepasang orang tua yang berada disisi untuk menemani.

Yah, kira-kira seperti itulah yang tengah dipikirkan oleh seorang [Name] ditengah-tengah perjalanannya menuju tempat dimana ia akan menimba ilmu.

💥💣💥

"[Name]-san, apa kau menyukai seseorang?"

Gadis bersurai pirang itu lagi-lagi melontarkan pertanyaan dengan manik yang berbinar. Membuat gadis yang ditanya ini sedikit terkesiap dan merona malu akibat pertanyaan sensitif itu.

Yah anggaplah diantara kesialan yang ada, [Name] menjadi salah satu yang beruntung diantara keberuntungan.

Bagaimana tidak? Seperti pagi tadi tentang ia yang telat bagun pagi dan jadi harus berangkat siang kesekolah. Ia dan kaki-kaki rampingnya dengan laju menerobos dinginnya jalan hingga sampai kepada tempat tujuannya.

𝗙𝗜𝗥𝗘 𝗪𝗢𝗥𝗞𝗦╵ᵒᵏᵘᵐᵘʳᵃ ʳⁱⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang