||10

161 28 0
                                    

Sudah sejam berlalu tapi rasa pusing dikepalaku tak kunjung membaik. Padahal aku sudah makan dan meminum obat sakit kepala tapi entah mengapa tidak terjadi reaksi apapun kepadaku. Malahan makin kesini rasa pusingnya semakin parah. Jadi mau tak mau aku harus menahannya selama disekolah nanti.

Pikiranku tertuju pada mimpi singkat semalam. Ya, semenjak aku terbangun dari mimpi itu, semenjak itu pula aku merasakan sakit kepala yang luar biasa ini.

Aku tidak tau apa artinya tapi yang jelas, aku takut dan perasaanku tidak enak.

Ayah ku yang mengajakku kesuatu tempat yang entah dimana itu, dan sosok pria kecil yang menangisi kepergianku membuat mimpiku seolah-olah memang benar nyata.

Dan aku penasaran, siapa anak kecil yang berada dimimpiku semalam.

"[Name]?"

Ah! Aku tersentak saat suara familiar itu tengah memanggil namaku. Menyadarkan ku dari sebuah lamunan.

"I-iya? Kenapa Rin?"Jawabku gugup.

"Kok diem? Tumben"

Hei! Apa maksudnya dengan tumben?

"Nggak"

Ah sial! Jantung ku sekarang malah berdetak kuat saat beradu mulut dengan Rin. Gara-gara ulahnya pagi tadi aku sekarang malah grogi kalo lagi deket dia.

Bisa dibilang pagi tadi aku kepergok basah sudah mencium singkat keningnya.

Sial! Sial! Sial! Lagi pula ngapain aku kayak gitu?!.

"Kamu serem kalo diem"

"Berhenti mengejekku sial!"

"Kenapa? Masih mikirin tentang pagi tadi ya?~"Godanya yang seketika membuat pipiku merona merah.

"U-urusai!"

Dan ya, tawanya pecah begitu saja membuat rasa malu didalam benakku semakin menjadi.

"D-dan kau? K-kenapa kau menciumku?"

Aku berusaha untuk bersikap jutek kepadanya walau aku tau, pipi ku sekarang pasti sudah memerah total.

Setelah pertanyaan ku tadi, entah mengapa ia malah malu-malu gitu.

"G-gak ada, cuma pengen aja"Jawabnya seraya mengelus tengkuk gusar.

"Pengen katamu?"Aku mengernyitkan dahi.

"K-kan sudah ku bilang! Cowok itu suka khilaf, termasuk aku!"

"Tapi ini sampai dua kali. Gak mungkin kalo cuma sekedar khilaf"

"Aish udah lah! Ngapain debatin itu"

"Kan kamu yang mulai?!"

"Mana ada!"

"Terserahlah. Ini udah sampai sekolah, aku masuk dulu baru kamu. Aku gak mau ya kalo orang tau kita berangkat bareng apa lagi tidur bareng. Intinya aku dulu yang masuk"

"Dih aku juga ogah"

"Awas sampe ada yang tau!"

"Gak"

"Awas!"

"Woi elah! Iya!"

"Yaudah aku masuk. Bay!"

Setelah berdebatan panjang itu, aku pun segera pergi ke kelas meninggalkan Rin sendirian dikoridor.

Sesampainya di sana, segeralah aku membuka pintu kls dan berseru "Ohayou~" Dengan lantang dan dibalas "Mo~" oleh teman-temanku. Tanpa pikir panjang segeralah ku langkahkan kakiku menuju bangku tercinta dan duduk ketika sudah sampai disana.

𝗙𝗜𝗥𝗘 𝗪𝗢𝗥𝗞𝗦╵ᵒᵏᵘᵐᵘʳᵃ ʳⁱⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang