Cuaca yang sangat tepat untuk menggambarkan suasana hati gadis bersurai [h/c] itu. Tak ada sedikitpun cahaya ataupun langit senja yang akan menjadi calon penghujung hari ini. Hanya segumpalan awan gelap dengan hembusan angin kuat yang menjadi pertanda bahwa sebentar lagi akan turun hujan.
Gadis itu masih dengan setia memandangi aliran sungai yang berada di bawah jembatan jalan raya Shinkansen. Duduk termenung di tepian sugai dengan tatapan kosong membuat gadis itu nampak sangat menyedihkan.
Sebuah memori kelam di masa lalu entah mengapa akhir-akhir ini selalu menghantui jalan pikirnya. Bahkan takdir pun seolah-olah berusaha untuk selalu mengingatkannya kepada peristiwa menyakitkan itu.
Dan jujur saja, ia membenci ini.
"Aku muak"Lirihnya seraya melempar sebuah batu kerikil kecil ke dasar sungai.
"Tidak bisakah mereka untuk memahamiku? Sedikit saja"
"Mereka tidak mengerti! Kenapa aku seperti ini mereka tidak mengerti!"
"Mangkanya dengan seenak jidat mereka memaksaku, bahkan sampai memarahiku"
"Ck! Menyebalkan!"
"Kenapa harus aku? Kenapa harus aku yang mengalami semua ini hah?"
"Ne tou-san, kaa-san"
"Kenapa kalian melahirkan anak pembawa sial sepertiku hm?"
"Bukankah dari awal seharusnya aku memang tidak ada?"
"JAWAB AKU TOU-SAN! KAA-SAN!"
"Kenapa? Kenapa kalian pergi tanpa mengajakku hm? Kenapa?"Gadis itu mulai terisak.
"Sebagai manusia, aku juga ingin merasakan kebahagiaan seperti mereka!"
"Bukan hal menyakitkan seperti ini"
"Kenapa takdir ku begitu kejam"
Gadis itu tersenyum getir dengan air mata yang mulai membasahi pipi seraya memandang langit gelap yang tengah bergemuruh diatas sana.
🍁🍂🍁
"Apa diantara kalian ada yang melihat [Name]?"Pertanyaan sang guru bikini itu berhasil membuat anak didiknya saling beradu tatap.
"Ini sudah mendekati jam pulang tapi ia masih belum kembali?"Sambungnya.
"Kemana anak itu? Bahkan tas nya masih berada dikelas"
Salah satu murid mengacungkan tangannya.
"A-ano.. Sensei, aku akan mencari [Name]-san—"
"Tidak Shiemi, biar aku saja yang mencari anak itu"
Rin memotong kalimat Shiemi dengan spontan dan langsung mengemasi barang-barang nya kemudian segera pergi keluar kelas. Mengabaikan fakta bahwa masih ada seorang guru didalam kelas itu.
Shura yang melihat tingkah laku anak didiknya ini hanya bisa menggelengkan kepala seraya menghembuskan nafas pelan.
"Dasar, anak muda jaman sekarang"
🍁🍂🍁
Semenjak perdebatan nya dengan [Name] diatap sekolah siang tadi, semenjak itu pula [Name] tidak ada dikelas untuk mengikuti jam belajar kelas. Dan itu berhasil membuat hati Rin sedikit gelisah.
Sejujurnya ada perasaan menyesal karena Rin sudah membentak [Name] dengan kasar. Ia terlalu emosi dengan omongan Shiemi sampai ia melupakan bahwa disisi lain masih ada penjelasan [Name] yang harus ia dengar lebih dulu.
Rin mengacak surai navy blue nya gusar dan terus merutuki kebodohannya di dalam hati. Namun tak lama setelah itu indra pendengarannya menangkap sebuah suara yang begitu familiar tengah memanggil-manggil namanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗙𝗜𝗥𝗘 𝗪𝗢𝗥𝗞𝗦╵ᵒᵏᵘᵐᵘʳᵃ ʳⁱⁿ
Romance❱ 𝗼𝗸𝘂𝗺𝘂𝗿𝗮 𝗿𝗶𝗻 ⩩ 𝗳𝗶𝗿𝗲𝘄𝗼𝗿𝗸𝘀 ──; ✰, kembang api itu indah. ya, seharusnya memang begitu. seharusnya.... .... diantara ribuan kembang api kau yang paling indah, rin. 𝘆𝗼𝘂...