||13

159 29 1
                                    

"[Name]-san! Sini sini~"

Setelah keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu masuk festival, [Name] pun akhirnya sampai tanpa harus tersesat terlebih dahulu.

Sampainya disana, langsung saja ia disambut oleh teman-temannya dengan riang dan gembira.

"Maaf yah lama"Sesal [Name] dengan senyum canggungnya.

"Ah tidak papa kok.. Lagi pula kita juga baru sampai"Balas Shima ramah.

"Eh? Bukannya [Name]-san berangkat bareng Rin ya? Kok dia gak ada?"Alih Shiemi.

"Dia ada kok, cuma masih di mobil"

Shiemi ber-oh ria.

"Kita duluan aja, Okumura mungkin masih lama"Ucap Suguro.

"Boleh, keburu gak kebagian tempat duduk"

Ucapan Konekomaru itu mendapat anggukkan singkat oleh teman-temannya terkecuali [Name].

Setelah itu, mereka pun mulai melangkahkan kaki masuk kedalam area festival. Namun tidak untuk [Name]. Ia malah berdiam diri dengan pandangannya yang jatuh pada garis pembatas antara pintu masuk dan keluar didepannya itu.

Sorot mata takut dengan tubuh yang sedikit bergetar Dan keringat dingin mulai mengucur disekitar pelipisnya. Membuat orang-orang yang berlalu lalang menatapnya dengan tatapan aneh.

Gadis itu menggigit bibir bawahnya kuat. Menahan gejolak emosi yang menderu didalam benaknya. Membuat bibirnya sedikit memerah. Mengabaikan fakta bahwa ia sudah sangat jauh tertinggal dari kerumunan teman-temannya.

"A-aku belum siap"

Gumaman itu langsung mendapat respon dari pihak raga, membuat semua anggota tubuh perlahan melemas seperti tak memiliki tenaga sedikit pun. Badannya mendingin. Otaknya kian memusing. Ia tak tau harus bagaimana lagi. Yang jelas..

Ia belum siap.

Sett

Matanya terbelalak dan tubuhnya tersentak kaget takkala seseorang menarik pergelangan tangannya dan mengajaknya untuk masuk kedalam area. Sedikit berlari kecil hingga [Name] sempat oleng karena tak bisa menyamai sebuah langkah.

"Jangan berdiam diri disana, baka. Kau menghalangi orang jalan saja"Ucap sang pelaku.

"R-rin?"

Ya dia adalah Rin. Seseorang yang sudah berhasil membuatnya menyetujui ajakan ini.

"Shiemi dan lainnya sudah lama maju. Dan kau? Kenapa masih berdiam diri disana? Jangan bilang kalau kau menungguku?"Ucapan itu dibarengi dengan langkah kaki yang kian melambat. Hingga [Name] bisa menyeimbangkan temponya.

"Ke PD an"

Rin terkekeh pelan dengan jawaban [Name] itu. "Iya iya, aku paham kok. Kan sudah ku bilang, jangan takut"

"Iya ingat"

"Trus kenapa masih takut?"

"Entahlah, belum siap aja"

"Yaudah tenangin pikiran kamu"

"Eh? Kita gak nyusul Shiemi dan lainnya?"

"Gak"

[Name] mengernyitkan dahi dengan jawaban Rin barusan. Entah mengapa bukannya menyusul teman-temannya yang sudah duduk diujung sana, ia malah mengajak [Name] menyimpang dan duduk berdua disebuah bangku dekat penjual cumi bakar.

"Kenapa kita malah kesini?"Tanya [Name] sekali lagi.

"Disana udah penuh, mending disini aja"

"Tau dari mana?"

𝗙𝗜𝗥𝗘 𝗪𝗢𝗥𝗞𝗦╵ᵒᵏᵘᵐᵘʳᵃ ʳⁱⁿTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang