BADBOY AND MUSLIMAH GIRL [ON GOING ]

BAB 6

Haihaihaihaiii.....

Gimana? Masih kepo nggak sama cerita aku?

Kalau masih lanjut kalau udah nggak skip aja gapapa mwehehe.

Canda elah... Gitu aja baper.

HAPPY READING ALL ♡♡
•
•
•
•

Jam istirahat akhirnya berbunyi, kini Meira dan teman-temannya tengah membujuk Rizka supaya dia bisa ikut.

"Ayoklah Rizka, temenin Meira ke kelas Kak Aldi." Bujuk Meira dengan mimik wajah dibuat semedihkan mungkin.

"Gak mau Mei, please ngertiin keadaan gue." Jawab Rizka dengan malas.

"Kita cuma mau ngasih bekal doang kok Riz, abis itu langsung balik." Giliran Fara yang bicara dengan nada antusiasnya.

Kenapa bisa se antusias itu? Karnaaaa... Eum... Kasih tau nggak ya? 😂

"Yee... Lo mau nganterin Meira atau mau ketemu mphhh.." Belum selesai Firda bebicara, mulut Firda dibekap dengan tangan Fara.

"Diem napa Fir, mulut lo ember bener." Kesal Fara.

"Mpphh... Mpphh... Mpphh.." Jawab Firda tidak jelas.

"Lo ngomong apaan sih." Tanya Fara.
Firda yang sudah kesusahan bernafas pun akhirnya menggigit tangan Fara dengan keras.

"Awsh.... Shit." Umpat Fara sambil mengibas-ngibasi tanganya yang digigit Firda. "Lo apa-apaan sih Fir, sakit tau." Keluh Fara dengan mata berkaca-kaca.

"Gue gak bisa napas dodol." Kesal Firda.

"Ya tapi nggak usah digigit juga kali." Jawab Fara dengan nada ketus.

"Bodoamat." Ujar Firda sambil menjulurkan lidahnya.

"Udah-udah sekarang kalian berdua minta maaf, cepet maaf-maafan." Lerai Meira.

"Iya-iya, Fara gue minta maaf." Ucap Firda.

"Iya, gue juga minta maaf." Jawab Fara.

Akhirnya mereka salaman seperti anak kecil.

"Ayok dong Riz, ikut Meira ke kelas Kak Aldi." Pinta Meira lagi.

"Iyadeh gue ikut." Putus Rizka.

"Daritadi kek." Gerutu Fara dan Firda.

Akhirnya mereka melangkahkan kalinya menuju kelas XII IPS 4.

⋆ ˚｡⋆୨୧˚　˚୨୧⋆｡˚ ⋆

Mereka berempat kini tengah dorong-dorongan untuk masuk ke kelas tersebut, mereka kini menjadi pusat perhatian. Sampai akhirnya Meira mengalah untuk masuk terlebih dahulu.

"Udah-udah jangan dorong-dorongan lagi, biar Mei yang masuk pertama."

"Daritadi kek." Kompak mereka bertiga.

"Assalamu'alaikum." Salam Meira.

"Waalaikumsalam." Jawab temen Meira.

Meira hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah absurd temannya ini.

Hening.....

Hingga akhirnya ada kakak kelas maju ke depan pintu sambil menyilangkan kedua tanganya di depan dada dengan gaya angkuhnya.

"Cari siapa?" Tanya kakel yang diyakini bernama Dita itu dengan nada ketus.

"Eum.. Kak Aldi nya ada Kak?" Tanya Meira dengan sopan.