BAB 5

7.1K 666 90
                                    

HAIHAIHAIHAIIII

ABSEN SESUAI ASKOT KALIAN YOK

HAPPY READING ♡♡





Namun saat hendak mengobati lagi, tiba-tiba dari pintu masuk suara bariton menginstrupsi.

"Siapa dia." Tanya orang itu dengan nada dinginnya.

Mereka sempat terlonjak kaget hingga akhirnya Meira menjawab "Temen Meira Abi." Ya, orang itu adalah Abi Meira.

"Temen apa temen hm?" Goda sang Abi.

Meira yang digoda seperti itu pun hanya menunduk menyembunyikan rona pipinya.

Kini giliran Aldi yang menjawab "Cuma temen om, gak tau nanti mungkin bakal jadi temen hidup." Jawab Aldi dengan santainya.

Ingin sekali Meira pergi dari sini, Aldi, bisa-bisanya dia menggoda Meira didepan Abinya.

Abi hanya terkekeh sebentar sambil menggelengkan kepalanya sebelum akhirnya melenggang pergi.

"Kak Nazeef, jangan godain Mei mulu, Mei malu tauu" Cicit Meira sambil menutup wajahnya dengan tangan mungilnya.

"Malu kenapa hm?" Tanya Aldi setenang mungkin padahal mah mau ngakak tapi ditahan.

"Gatau ah.. Ka Nazeef pulang sana udah sore juga." Usir Meira dengan nada kesalnya.

"Lo ngusir gue?" Tanya Aldi dengan nada datar.

"Eh, enggak kok kak, Meira anu eum... Apa ya.. Aduhh ishh... Pokoknya Meira nggak ngusir kak Nazeef." Jawab Meira dengan gelagapan.

Cukup, Aldi tidak kuat lagi dengan kelakuan Meira akhirnya dia ketawa ngakak.

"Bwahahahahahaha Mei, lucu banget si lo, aduhh perut gue sakit hahaha." Tawa Aldi sambil memegang perutnya yang keram akibat tertawa.

Meira yang sangat kesal pada Aldi pun akhirnya mendorong punggung Aldi dengan sekuat tenaga menuju teras rumah. "Kak Nazeef, udah sana pulang Meira udah kesel." Suruh Meira dengan bibir mengerucut kesal namun terlihat sangat menggemaskan bagi Aldi.

"Iya, iya ini gue mau pulang." Jawab Aldi sambil menyodorkan tanganya, namun oleh Meira hanya dilihat saja.

"Apa?" Tanya Meira.

"Salim lah, kan calon imam mau pulang." Jawab Aldi yang diiringi dengan senyuman menggoda yang mampu membuat Meira semakin kesal.

"Dih apaan sih." Jawab Meira sambil menabok lengan Aldi.

"Ck, cepet ini tangan gue udah pegel." Suruh Aldi.

"Gak mau kak, bukan mahram juga." Jawab Meira sambil Memeletkan lidahnya.

Aldi tersenyum miring, "Jadi kalau gue sama lu udah nikah bisa dong salim, cium, dan masih banyak lagi dong yang gue mau." Goda Aldi.

Blush....

Pipi Meira kini merona akibat ucapan Aldi barusan.

"Ciee... Blushing cie." Goda Aldi lagi.

"Ishhh.. Apaan sih." Jawab Meira sambil memalingkan wajahnya agar pipi merahnya tak terlihat.

"Hahahahahah... Yaudah gue pulang dulu ya." Pamit Aldi sambil mengedipkan sebelah matanya "Assalamu'alaikum calon istri." Ucap Aldi lagi.

"Waalaikumsalam." Jawab Meira tanpa mau melihat Aldi.

⋆ ˚。⋆୨୧˚ ˚୨୧⋆。˚ ⋆

Kini, Aldi tengah berada di kamarnya, dia sedang menatap atap-atap rumahnya sambil membayangkan kejadian tadi sore seraya tersenyum.

BADBOY AND MUSLIMAH GIRL [ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang