BAB 8

5.9K 451 123
                                    

HAPPY READING ♡♡

"Jadi gini____

Flasback on.

Akhirnya mereka makan dengan tenang, untung saja Umi Azizah menaruh nasi dan lauknya lumayan banyak, jadi bisalah buat dua orang.

Di tengah-tengah asiknya makan, diujung bibir Meira terdapat sisa nasi. Aldi yang baik hati dan tidak sombong pun berniat untuk memberi tahu kepada Meira.

"Mei, itu." Ucap Aldi sambil menunjuk bibir Meira.

"Kenapa Kak?" Tanya Meira dengan raut bingung.

"Ada nasi di bibir lo." Ucap Aldi lagi.

"Hah?" Jawab Meira dengan meraba bibirnya.

Aldi yang melihat itu berdecak kesal. "Ck," Tangan Aldi terangkat untuk membersihkan nasi itu.

Aldi menyentuh bibir Meira dan mengusapnya dengan lembut.

Saat Meira tengah asik-asiknya bercerita, cerita tersebut terpotong karena suara cempreng dari Fara.

"KYAAAAA........ KOK KAK ALDI BISA ROMAN mphh.. mphh..." Belum selesai dengan bicaranya, tangan Rizka terangkat untuk membekap mulut Fara.

"Lo kalo ngomong bisa dikondisikan nggak? Suara lo tuh kaya toa." Celetuk Rizka dengan nada ketusnya yang dibalas oleh Fara dengan cengiran khasnya.

"Ya maap, abis Kak Aldi bisa uwu banget." Jawab Fara dengan semangatnya.

"Iya tau, tapi nggak usah alay kali." Kesal Firda. "Lanjut Mei." Ucap Firda lagi yang dibalas anggukan oleh Meira.

Deg.. Deg.. Deg..

Jantung mereka berdetak dua kali lipat lebih cepat, mata tajam Aldi tak lepas dari mata indah milik Meira, mereka saling beradu pandang.

Tiba-tiba saja, Aldi memajukan kepalanya.

"K-kakak m-mau a-apa?" Ucap Meira gugup.

"Sttt.." Jawab Aldi dengan jari telunjuk yang diletakkan di bibir Meira.

Kini, jarak Meira dan Aldi hanya sejengkal. Meira yang tidak tahu apa-apa hanya memejamkan matanya sambil menahan nafas.

"Nanti malam gue sama orang tua gue mau kerumah lo." Ucap Aldi dengan nada serak tepat ditelinga Meira, hingga membuat Meira merinding.

Meira membuka matanya, dengan posisi yang masih sama, Meira menjawab. "Mau apa Kak?"

Aldi yang tahu kalau Meira sedang menahan nafasnya pun akhirnya menjauhkan kepalanya lagi sambil terkekeh. "Nafas kali Mei." Meira yang sadar pun akhirnya bisa bernafas lega sebelum akhirnya ucapan Aldi membuat Meira mengerutkan dahinya tanda dia bingung.

"Gue punya kejutan buat lo." Jawab Aldi tersenyum misterius, setelah itu Aldi memutuskan untuk pergi meninggalkan Meira yang tengah bingung.

"Mau apa Kak Aldi kerumah lo Mei?" Tanya mereka bertiga kompak.

Meira mengedikan bahunya tanda dia tidak tahu. "Meira juga nggak tau Kak Aldi ke rumah Mei mau apa." Jawab dengan heran.

BADBOY AND MUSLIMAH GIRL [ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang