18. Makasih, kak

80 11 18
                                    

Suhyun kembali menangis semalaman suntuk, hanya Yoon yang menemani Suhyun menangis sambil menonton film barat yang tengah tayang malam itu. Seungyoon yang menjeda tugasnya pun menenangkan adik perempuan satu-satunya itu.

Jujur Yoon masih terbilang netral dengan Bobby, ia terserah saja apa pilihan adiknya yang terpenting tidak membuat Suhyun sedih. Akan tetapi Bobby tidak menjalani misinya dengan baik, pemuda itu malah menyerah begitu saja dan memutuskan tidak melanjutkan hubungan dengan Suhyun.

"Kak"

"Hm?"

"Bobby mau pindah rumah" ucap Suhyun dengan pandangan kosong.

"Dan gue ngga mau liat dia lagi besok" tambah Suhyun.

Seungyoon hanya bisa mempuk-puk bahu Suhyun dan merangkul tubuh gadis itu.

"Maafin kakak-kakak lu ya dek" ucap Yoon pelan.

Suhyun menggeleng pelan, "Makasih kalian udah merhatiin gue dan ngejaga gue, mungkin Bobby bukan jodoh gue"

Seungyoon hanya bisa tersenyum miris, ia tak bisa membantu cinta monyet adiknya itu.

Akhirnya Suhyun beranjak dari duduknya dan pergi naik keatas menuju ke kamarnya meninggalkan Seungyoon sendiri di lantai bawah.

Keesokan harinya Jinu, Mino dan Hoony sudah berkumpul di meja makan, sedangkan Yoon masih ngorok tidur di kamarnya.

Mereka bertiga terkejut ketika rumah di depan sudah bertuliskan "Dijual" sudah dalam keadaan kosong alias Bobby sudah pindah semalam.

Mereka bertiga terdiam dan makan menjadi tak berselera. Mino masih saja mencari kutu di tubuh kucing miliknya sementara Hoony bermain sendiri dengan anjingnya. Jinu? Ia berulang kali melirik kedua saudaranya yang sibuk sendiri.

"Apa perlu kita minta maaf sama si kelinci??" Ucap Jinu akhirnya yang memecah kesunyian.

Alhasil Hoony dan Mino langsung menoleh kearah Jinu lalu saling menatap satu sama lain.

"Emang kita salah apa sama si tetangga?? Kita wajarkan kayak gitu, kita sebagai kakak kan pengennya yang terbaik buat adiknya, iya ngga No?" Ujar Hoony.

"Gue kali ini setuju sama si Hoon, lagian kan kita ngga ngapa-ngapain, cuman ngewanti-wanti si Bobby" balas Mino yang setuju dengan Hoony.

"Iya, kitakan juga pengen liat perjuangan dia kayak apa gituh, yahh emang gitu doang si tetangga ngga ada perjuangan sama sekali, ngga seru" ujar Hoony lalu pergi mengajak Haute sang anjing kesayangannya pergi dari ruang dapur.

Tinggalah Mino dan Jinu. Mino pun menurunkan tubuh kucing betinanya dan mendekat ke tempat Jinu.

"Udahlah bang, ngga usah ngerasa ngga enak, ngga usah ngerasa bersalah sama Bobby" ujar Mino santai.

"Tapi gimana sama Suhyun, lu ngga mikirin sampe situ??"

Mino pun diem tak mampu berkata lagi.

"Gue takut kalo Suhyun sedih terus benci sama kita, gue sih seneng si kelinci tau diri tapi kalo kepergian dia buat Suhyun sedih yaa gue ngga terimalah, enak bener dateng tak dijemput, pulang seenak jidat, kalo ketemu si kelinci awas aja"

"Kak"

Tiba-tiba keduanya terkejut saat Suhyun dan Yoon sudah berada di belakang mereka.

"Yoon pakek kaos dululah tetek lu kemana-mana itu!!!" Teriak Hoony di belakang.

---

Akhirnya Suhyun membolos sekolah lagi, Mino, Yoon dan Jinu mengajak Suhyun jalan-jalan, entah itu taman bunga, alfamaret, mall besar dan berakhir ke restoran Hoony untuk makan siang.

MY 4 BROTHER OVER PROTECTIVE (On-Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang