Bab 13

303 12 2
                                    

"Helmi, kau mesti tolong aku Helmi.."
fatima merayu kepada Helmi.

"tapi..." keluh Helmi.

"Kalau kau tak bagi aku senapang tu, aku tak akan kahwin dengan kau" bentak fatima kepada Helmi.

"Apa yang awak cakap ni" mata Helmi menatap wajah Fatima, lemah dan kaku.

Fatima tidak berkata lagi, dicapai nya senjata berpeluru hidup itu, terus berlari ke dalam semak hijau.

Setelah Natasha beredar dan menutupi pintu 7, Fatima telah diberikan kunci utama oleh Mak siah untuk membuka kesemua pintu apabila selesai perang. Namun tujuan Fatima bukan selesai perang, tapi semasa peperangan.

Kalau cinta ini umpama peluru,
Tidak ku tahu seberapa banyak manusia yang mampu ku bunuh,
Kalau cinta ini seumpama angin,
Tidak ku mahu, ia di bawa pergi.

Puitis cinta Natasha dilafaz Fatima. Jantungnya berdegup kencang. Gundah gulana sepanjang malam. Natasha berjanji padanya untuk kekal, namun janji boleh jadi kenangan.

--------------------------

Ledakan bom dan tembakan masih tidak berhenti. Fatima masih gugup di  sebalik pokok. Matanya liar mencari pemilik hatinya. Matanya juga liar mengelak dari menjadi mangsa perang.

" Fatima...!" Bisikan kuat dari satu arah. Helmi rupanya mengekori dan melindungi Fatima dari belakang.

"Kau tahu, tempat ini bukan padang mu" soal Helmi sambil mengelap peluhnya. Badannya dibasahi peluh jelas tampak tubuh yang sasa.

"Biar aku bersama bertempur Helmi..ini juga tanah lahir aku!" Fatima berkeras.

" Kalau begitu, ikut aku." Helmi mula mengatur langkah. Fatima mengikuti Helmi dari belakang. Tata jalannya seperti menghendap mangsa. Salah langkah, boleh membawa maut.

" Tup, " peluru meluru dari depan. Mujur tidak menepati sasaran.

Helmi mencapai senapangnya, segera membalas tembakan.
Fatima tunduk segera mencari pelindungan. Mereka dihujani peluru tanpa henti.

--------------------------
"Kalau kita boleh kahwin, you nak anak angkat tak?" tanya Natasha.

Malam yang menyatukan zahir dan batin mereka, membawa ketenangan pada hati Natasha dan Fatima.

"I want to live with you..only you..i dont want to share you with someone else" ujar fatima sambil mencebik bibir, dan menunjuk jari telunjuknya pada dada Natasha.

"Oh my god, i am yours...only yours..i wont give my love to other person..you know, my heart only want you, since my eyes laid on you, my only sweetheart.." Natasha mancapai jemari Fatima dan mengucupnya.

Bibir Fatima diusap Natasha.
Ciuman diberikan dengan penuh rasa cinta dibibir Fatima. Lembut. Keduanya tersenyum sesama sendiri sambil menatap mata.

Teratak HatiWhere stories live. Discover now