ch 1.1

9.1K 1K 347
                                    

"AKEKEKEKKEKE, SUMPAH, GUMI MALAH NGIJININ SEKALIGUS NGATAIN EMAKNYA" tawa gojo dengan sangat keras.

Karena kesal, aku pun memukuli gojo, kurasa ia adalah dalang dari kebodohan Megumi. Makanya, lebih baik ku pukul.

"GUMI DIAJARIN SIAPA BEGITU?" Tanyaku.

"Om ojog mah" jawab Megumi dengan wajah datar.

Aku pun langsung tersenyum psikopat sambil menatap gojo.

"Mampus ojog" kata Megumi

"KOORANG AJAR" gojo tiba-tiba menyaut dengan nada yang keras sambil mencubit pipi Megumi.

Karena kesakitan, Megumi pun menangis dengan keras. Tangisan Megumi membuat para bocah yang sedang bermain langsung melihat megumi yang sedang menangis.

"Ih.. liat, om itu kasar banget" kata seorang bocah.

aku pun tertawa dengan keras sambil menakuti bocah-bocah tersebut.

"Dek, coba telpon polisi, om-om ini tukang culik soalnya" kata ku sambil menyerahkan handphone ku kepada bocah-bocah tersebut agar mereka dapat menelpon polisi.

"GA IKUT-IKUTAN" kata nanami sambil berjalan duduk ke pohon yang biasa ku duduki.

karena kepolosan anak-anak tadi, mereka benar-benar menelpon polisi karena melihat Megumi menangis kesakitan.

Aku pun memarahi gojo selama bermenit-menit. Selang beberapa menit, polisi benar-benar datang dan bocah-bocah itu langsung memberikan handphone ku kembali.

"TANTE, INI HAPE NYA, AKU PULANG YA TANTE, TANTE HATI-HATI" kata bocah tersebut.

Karena kedatangan polisi itu, aku malah tertawa keras, gojo terlihat panik.

Polisi itu langsung bertanya kepada Megumi.

"Adek yang diculik ya? Siapa yang nyulik?" Tanya polisi tersebut.

"Itu om, si om-om yang pake kacamata item itu. Dia kira dia keren" jawab Megumi dengan wajah datar.

Karena Nanami dan gojo sama-sama memakai kaca mata, mereka berdua malah dibawa ke kantor polisi.

Gojo terlihat panik, sedangkan Nanami malah sibuk membaca dokumen.

Sebagai saksi mata, aku harus ikut ke kantor polisi.

"PAK, ITU, MEREKA TEMEN SAYA, SERIUSAN, TADI BERCANDA DOANG, KITA MASIH SMA PAK, AYOLAH PAK, TANYA AJA NIH SAMA MEGUMI, DIA ADEK SAYA" kata ku agar gojo dan Nanami tidak dilepaskan.

Aku pun memberi kode kepada Megumi agar dia ikut bersandiwara.

Megumi malah menggeleng.

"Ngga om, dia satu komplotan sama om-om yang tadi. Aku ga kenal siapa dia" jawab Megumi dengan wajah datarnya yang menyebalkan.

"ANAK SETA-" jawabku dengan nada yang kesal.

"Oke pak- sebenarnya, dia anak saya, bukan adek saya." Saut ku dengan wajah yang kesal.

"Bapaknya mana? Saya perlu bicara dengan bapaknya." Tanya polisi tersebut.

"WOI AH, INI ANAK GA PUNYA BAPAK" bentakku dengan wajah yang kesal

"loh, kan papa toji?" Saut Megumi.

"NAK- GAUSAH AJAK-AJAK DIA DEH YA" jawabku pada megumi dengan wajah yang resah.

"Udah keburu ke chat" jawab Megumi sambil menyodorkan handphone ku.

Kulihat isi chat nya.

--

whos the daddy? || Toji × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang