ch 2.0

6.8K 647 223
                                    

"gw tidur di sofa aja, lu tidur sama Megumi." Ujarku menyuruh toji untuk tidak tidur di sofa.

"mama? Mana bisa gitu dong, tidur bertiga, ayo!" Jawab Megumi dengan nada marah nya

Meskipun Megumi berkata begitu, aku masih menolak. Lagian, siapa yang mau satu kamar dengan orang dari klan zenin?

Klan zenin sudah menjadi musuh alami klan fushiguro, namun karena semua orang fushiguro terkena wabah penyakit, klan zenin tidak mengakui klan fushiguro lagi.

Aku yang masih kebingungan bagaimana mereka semua terkena wabah penyakit secara tiba-tiba, menyimpan rasa dendam dengan klan zenin karena aku curiga kalau mereka lah dalangnya.

"MAMA KOK GITU, AYO TIDUR BERTIGA" teriak Megumi sambil menarik-narik tanganku

Karena lelah mendengar ajakan Megumi, aku mengiyakannya.

Rencana ku, setelah Megumi dan toji tidur, aku akan beranjak ke sofa dan lanjut tidur.

"yesh!!!!!" Teriak toji dengan kegirangan.

Karena toji kegirangan, aku menatap wajah toji dengan wajah penuh rasa bingung.

"Eh- kelepasan." Gumam toji sambil sedikit menggaruk-garuk kepala nya.

"Kebiasaan." Jawabku sambil tersenyum kecil.

"nah, sesuai rencana kan pah??" Tanya Megumi sambil berbisik dengan toji.

Tentu saja aku mendengarnya. Megumi tidak pandai berbisik.

"Dikira emakmu bego ya nak?" Tanyaku dengan wajah kesal.

"Emang bego kan?" Megumi malah bertanya balik.

"Oke, tanggal berapa?" Tanyaku kepada megumi

"Buat apa mah?" Tanya Megumi.

"Buat tanggal pembuangan kamu." Jawabku sambil tersenyum lebar.

"Udah-udah. Udah malem nih, ayo tidur." Ajak toji sambil menggendong Megumi.

Entah sihir hitam apa yang preman satu ini gunakan hingga ia bisa membujuk dan akrab dengan Megumi kecil ku.

Aku masuk ke kamar Megumi dan langsung membereskan tempat tidurnya agar ia dan toji bisa tidur.

"NYUSAHIN AJA ANAK SATU INI" teriakku.

Toji tiba-tiba muncul di belakangku sambil mengelus-elus kepalaku.

"Rajin banget calon istri ke dua ku" ucapnya sambil mengelus kepalaku dan tersenyum.

"Ihh, gw merinding-" jawabku sambil melempar bantal milik Megumi ke wajah toji.

"Lu ngeliat mahluk seganteng ini, kenapa merinding?" Tanya toji dengan wajah swag.

"WADOO, GANTENG KATAMU?? LU MURIP PREMAN AMJG" jawabku sambil mencubit pipi toji dengan keras

"Yeuh, iri bilang istri hahay papalepapale" jawab toji.

Karena semakin geram, kakiku tiba-tiba melayang ke arah 'anu' milik toji.

Sontak toji berteriak kesakitan.

"ADOEH, KENAPA DITENDANG GOBLOGOS" teriaknya

"EH MAAP, GA SENGAJA" teriakku dengan nada panik

"KALO GINI, MEGUMI GABAKAL PUNYA ADEK" jawab toji dengan nada kesakitan.

Megumi yang heran karena mendengar suara kami yang keras langsung melihat kami di kamarnya.

"mama sama om toji kenapa?" Tanya Megumi dengan wajah polosnya.

"Ga, gaada apa-apa kok nak" jawab toji sambil tersenyum menahan sakit.

whos the daddy? || Toji × ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang