Baru saja beberapa menit setelah perpisahan di atas permukaan tanah itu, mereka sudah disambut oleh banyak Iblis. Iblis-iblis itu bermunculan dari mana saja. Sesuka hati mereka.
Seseorang baru saja menebas seorang Iblis yang menghalangi jalannya. Muichirou terus berlari bersama dengan Himejima di sampingnya dan Kazuo di belakangnya. Mereka bertiga sudah membunuh Iblis dengan jumlah yang tak dapat dihitung lagi meskipun baru saja beberapa menit terlewati saat mereka tiba di dalam sana.
"Iblisnya banyak sekali," komentar Muichirou.
"Sepertinya mereka diciptakan setara dengan Iblis Bulan Bawah. Mereka berusaha membuat kita lelah," tambah Himejima.
"Bagaimana dengan Oyakata-sama?" tanya Muichirou khawatir. Meskipun ia sudah tahu apa yang (Y/n) dan Kazuo akan lakukan, tetap saja rasa khawatir menyelimutinya.
"Aku dan (Y/n) berhasil menyelamatkan Oyakata-sama beserta keluarganya. Ya, itu membuat jantungku hampir berhenti berdetak," sahut Kazuo.
"Ah, syukurlah. Aku tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi jika kalian gagal menyelamatkan beliau," Himejima menghela napas lega.
Diam-diam, Muichirou pun melakukan hal yang sama.
Mereka terus berlari. Terus berlari hingga mereka rasa telah dekat dengan keberadaan Muzan.
"Kita sudah dekat dengan Muzan! Jangan lengah!"
Sesaat setelah ucapan Himejima itu, tubuh Muichirou terdorong oleh sebuah ruangan yang tiba-tiba muncul. Ia tidak bisa berkutik di saat tubuhnya terdorong.
"Tokito!" panggil Himejima.
"Jangan hiraukan aku! Kalian teruskan saja!" titahnya.
"Jangan berkata seperti itu, Tokito Muichirou-san," ujar Kazuo. "Karena itulah, aku ada di sini," lanjutnya.
"Himejima! Aku akan menyusulnya! Kau teruskan saja perjalananmu pada Muzan!" seru Kazuo sebelum ia ikut menghilang ke arah yang sama dengan Muichirou.
***
"Kita akan melawan Iblis Bulan Atas Kedua, Douma."
Perkataan (Y/n) barusan membuat darah di dalam tubuh Shinobu mendidih. Mendengarnya saja, jantungnya sudah berdetak dua kali lebih cepat. Bukan, tentu saja bukan karena ia menaruh perasaan pada Iblis Bulan Atas Kedua itu. Sudah jelas itu adalah hal yang mustahil.
"Kita sudah dekat. Bersiaplah, Shinobu-san," ujar (Y/n) yang dibalas anggukan kepala Shinobu yang berjalan di sampingnya.
Pintu berkarat itu dibuka oleh (Y/n) dengan perlahan. Bau amis dari darah langsung menyergap indra penciuman dua gadis berpangkat Hashira itu.
Iblis itu masih membelakangi mereka. Namun, (Y/n) tahu ialah Douma, si Iblis Bulan Atas Kedua. Ia mengeratkan genggamannya pada nichirin yang disangkutkan pada ikat pinggangnya.
"Seperti yang kukatakan sebelumnya," ucap (Y/n). "Kau yang memakai racun dan aku yang akan memenggalnya."
Douma pun menyadari keberadaan mereka berdua. Ia sedang asik memakan sebuah tangan milik anak perempuan yang tergeletak di sekelilingnya. (Y/n) menatap jijik pada pemandangan di hadapannya itu meskipun ia sudah sering melihatnya. Entahlah, kali ini merasa jijik.
"Iblis di hadapan kita itu adalah Douma. Iblis yang telah membunuh kakakmu, Kanae," jelas (Y/n) singkat.
Penjelasan (Y/n) itu langsung dicerna oleh Shinobu. Ia mulai mengingat bagaimana ciri-ciri yang disebutkan oleh kakaknya dahulu. Yang kini sudah menjadi bukti yang kuat.
"Halo, senang bertemu dengan kalian. Namaku Douma. Malam ini sangat indah, bukan?" Ia membuka percakapan yang sebenarnya tak dibutuhkan di saat ini.
"T-Tolong...Tolong aku...!"
KAMU SEDANG MEMBACA
END ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no Yaiba
FanficKala dingin menusuk epidermismu, kau pun terbangun. Dengan pemikiran mengapa kau bisa berada di sana. Tanpa alasan dan juga penyebab yang pasti. Namun, rasa tidak percaya atas apa yang kau lihat saat ini pun perlahan memudar. Bersamaan dengan muncul...