Chapter 63 - Words

2.5K 252 123
                                    

Sinar matahari pagi berusaha masuk ke dalam kamar (Y/n). Gadis itu masih dalam posisi tertidur pulas. Ia masih terlalu nyaman di dalam tidurnya. Sebuah senyum mengembang di wajahnya. Sebagai tanda ia sedang bermimpi indah.

"(Y/n)-sama, tolong bangun."

Suara dari Reiko—salah satu pelayan di rumahnya—membangunkan gadis itu. Namun, sepertinya suaranya sama sekali tidak membangunkan (Y/n). Ia masih saja tertidur.

Reiko pun hanya menghela napas. Sudah beberapa hari sejak nona muda yang sudah ia layani sejak kecil itu tertidur di kamarnya. Bahkan hingga hari ini gadis itu masih belum bangun. Namun, anehnya hari ini muncul senyuman di wajahnya.

"(Y/n)-sama, tolong bangunlah. Apakah Anda tidak ingin bangun dan melihat indahnya dunia ini?"

Nihil. Tidak ada jawaban apapun dari (Y/n).

Keputusasaan kembali menyeliputi diri Reiko. Ia sudah menyerah untuk membangunkan gadis itu. Tetapi setidaknya hari ini ada sebuah senyuman di wajahnya.

Karena sudah tak ada yang bisa ia lakukan lagi, Reiko pun berniat untuk meninggalkan kamar nonanya. Di saat ia berbalik, seruan dari (Y/n) mengejutkannya.

"(Y/n)-sama, apakah Anda baik-baik saja?!" Reiko langsung berlari tergopoh-gopoh ke arah (Y/n) yang sedang duduk di atas tempat tidurnya.

Surai (h/c) milik gadis itu terlihat berantakan. Manik (e/c)nya menatap ke sekelilingnya. Hingga tatapannya berhenti pada Reiko yang terlihat panik juga khawatir.

"Reiko?"

"(Y/n)-sama, akhirnya Anda bangun dari tidur setelah sekian lama!" Reiko langsung menangis terharu melihat nonanya telah bangun dan masih mengenalinya.

"Berapa lama aku tertidur?" tanya (Y/n) penasaran.

"Sudah tiga minggu, (Y/n)-sama," jawab Reiko jujur.

"Eh? Tiga minggu?!" Raut wajah (Y/n) berubah terkejut. Apakah di dunianya selama ini ia hanya tertidur? Sementara itu, dirinya yang berada di dunia Kimetsu no Yaiba terus bekerja keras dan memikirkan langkah apa yang harus ia lakukan selanjutnya? Sungguh mencengangkan.

"(Y-Y/n)-sama, Anda terlihat terkejut," komentar Reiko khawatir dan gugup dengan reaksi (Y/n) yang berada di luar ekspetasinya.

Ditariknya napas dalam-dalam oleh gadis itu. "Reiko, tolong siapkan air hangat untukku. Aku ingin mandi sekarang."

Reiko mengangguk paham sebelum meninggalkan (Y/n) seorang diri di kamarnya.

***

Rumahnya yang luas itu terlihat sangat sepi. Suara riak air yang berasal dari kolam renang di halaman belakang rumah menemani (Y/n) saat ini. Ia duduk di tepi kolam dengan betisnya yang masuk ke dalam air.

"Jadi, semua itu bukan mimpi ya?" gumamnya pada dirinya sendiri. "Apakah mereka merasa sedih dan kehilangan setelah kepergianku?" (Y/n) menatap ke arah langit yang dihiasi oleh kumpulan awan.

Gadis itu menyalakan ponselnya. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali ia menggenggam benda pipih berwarna putih itu. Ya, karena selama ini ia hanya menggenggam nichirin saja di tangannya.

Setelah ponselnya menyala total, (Y/n) segera membuka aplikasi chatting. Banyak pesan yang masuk ke sana. Semuanya berasal dari teman-teman kuliahnya yang merasa khawatir dengan dirinya. Ia pun menghela napas sambil tersenyum. Lalu mulai membalas pesan itu satu per satu.

"(Y/n)-sama."

(Y/n) menoleh. Reiko berdiri di belakangnya. "Ya?"

"Ada sebuah surat untuk Anda." Ia mengulurkan tangannya dengan sebuah amplop berwarna putih.

END ━━ # . 'Unexpected ✧ Kimetsu no YaibaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang