Bumi, 21 Maret 2021
Untuk dirimu
Maskulin
di Mars,Selamat sore, semoga selalu dalam keadaan sehat dan bahagia, ya, Mas. Emm, mau nulis apa ya, aku juga bingung.
Mau nulis kisah tentang kita, tapi kan kita belum pernah memulai apa-apa. Aku jadi bingung, harus melupakan seseorang padahal sebelumnya nggak pernah terikat hubungan apa-apa. Harusnya aku dulu nggak pernah memulai untuk mengagumimu. Jadi gimana ya, nyamuk aja ditepuk dua tangan masa cinta aku bertepuk sebelah tangan, kan nggak bagus banget.
Mau bilang rindu, tapi apa yang dirindukan. Mau bilang supaya kamu balas rasa ke aku, kesannya malah maksa. Hadeh, ribet, ya. Semua ini nggak bakal ribet kalau aku nggak pernah memulainya, aku jadi terjebak di dalam perasaan yang nggak jelas gini.
Ya udah, nggak apa-apa. Nggak usah dipikirin, Mas. Bacanya biasa aja, jangan merasa bersalah gitu, dong. Walaupun kamu emang salah. Namanya juga perasaan, kan, nggak bisa dipaksakan.
Tadinya mau cerita panjang lebar, tapi takut kamu gumoh bacanya.
Kira-kira surat ini sampai ke tempat kamu nggak yaa? Kalau sampai, aku harap surat ini langsung kamu balas, ya. Aku nggak berharap lebih, kok, karena aku juga sadar diri. Cuma kalau nggak dibalas, sayang aja gitu. Karena ongkirnya mahal. Kirimnya aja pakai Jet luar angkasa.Jaga kesehatan, ya. Cuaca sekarang lagi labil. Pagi mendung, siang panas, sore hujan, malam kedinginan. Kemarin benci sekarang jadi cinta. Kemarin sendirian sekarang berduaan. See you, semoga kita bisa bertemu di Bumi ya.
Dari aku,
Dara (tapi bukan burung ya)
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untukmu
Short StoryYang tak terkatakan, hanya bisa disampaikan lewat tulisan