19

8 0 0
                                    

Hai, apa kabar? Sekarang semua terasa asing bagi kita. Padahal dulu kita adalah Romeo dan Juliet atau Rama dan Shinta, tapi karena salahku yang selalu sibuk dengan duniaku sendiri, kau pun pergi.

Tapi semua itu kan untuk kamu dan kau pun tak lagi sudi untuk bersabar. Kau pergi dengan yang ada segalanya. Hanya berselang beberapa bulan, kau yang seharusnya berbahagia, kembali padaku dengan segores cerita dan luka. Bercerita badanmu telah berdua sedangkan dia yang kau puja-puja dengan segala kata "wah" hanya menitiskan sebuah benih yang tak seharusnya kau tanggung sendiri.

Ayolah, berpikir sejenak, mari duduk di balik senjaku. Sediakan kopi dan beberapa suguhan agar kau mampu berpikir.

Dulu kau berkata "dia itu" kau ceritakan dari alpabet A sampai Z. Kau banggakan dia tepat di depan mataku, lalu sekarang mana lelaki yang kau sanjung itu? Kau bercerita dia pergi setelah mendapatkan mahkotamu. Ayo, berpikir sejenak, dulu kau bilang cinta yang kurasakan saat itu kau sebut sebagai persahabatan? Oke, aku terima sampai kapan pun kau adalah sahabatku, pantang menjilati ludah sendiri. Ayolah, berpikir sejenak dibalik senja.

Edward
Madura 21 Maret 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Surat UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang