Kota Ikhlas, 21 Maret 2021
Teruntuk,
Penikmat HujanHai, apa kabarmu di sana? Semoga dirimu baik-baik saja walaupun tanpa adanya diriku. Aku sangat merindukanmu. Apakah dirimu juga begitu? Atau hanya diriku saja yang merindukanmu, namun dirimu sudah melupakanku.
Hai kamu ... iya kamu .... Kamu yang sekarang entah di mana dan dengan siapa. Mungkin dirimu sudah bahagia disana dengan yang lain, namun tidak dengan diriku. Aku setiap saat memikirkanmu dan selalu merindukanmu, aku selalu berharap dirimu kan kembali dipelukanku walaupun itu sangat tak mungkin terjadi. Tapi aku selalu berdoa pada-Nya agar aku bisa bertemu kembali dan melepaskan rasa rinduku ini padamu agar aku bisa tersenyum bahagia bukan tersenyum hanya menutupi sebuah luka yang kamu tinggalkan di saat dirimu pergi.
Aku masih di sini, masih dengan perasaan sama dan hati yang sama. Aku sangat menginginkanmu kembali tuk membuka lembaran baru bersamamu kembali.
Oh Tuhan, jika aku dengan dirinya ditakdirkan tuk bersama maka kembalikanlah dia kepelukanku, jika sebaliknya aku ingin aku dan dirinya bahagia walau tidak bisa bersama. Aku hanya ingin semoga dirimu bahagai di sana walaupun tanpa adanya diriku dan semoga dirimu baik-baik saja. Dan titip salam untuk orang tuamu , semoga sehat selalu.
Mungkin cukup sampai di sini, salam rindu untuk dirimu. Terimakasih jikalau dirimu telah membacanya, walau dirimu tak mungkin tuk membalasnya.
Tertanda,
Mpath🐣🐥
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat Untukmu
Short StoryYang tak terkatakan, hanya bisa disampaikan lewat tulisan