13

11 2 0
                                    

Sulawesi barat, 21 Maret 2021

Teruntuk:
Masa laluku

Hai, apa kabar? Sehat dan bahagia bukan? Kurasa seperti itu. Hmm, apa kau memikirkanku? Hah ... sepertinya tidak. Boleh aku jujur? Aku masih memikirkanmu. Kau masih selalu menggangguku saat aku tertidur. Air mata ini tidak pernah berhenti menetes saat aku teringat namamu. Ruang hati yang penuh olehmu seakan terus menikamku. Aku selalu mencoba menghapusmu, tapi sayangnya sampai sekarang tidak pernah ada kata mampu untuk melupakanmu. Kenapa semua cinta itu selalu berada di sana!?

Kamu telah menjadi segalanya untukku. Kamu telah menjadi separuh hidupku. Apa itupun masih kurang untukmu? Seakan tidak pernah ada kata puas dalam dirimu untuk tidak menyakitiku.

Aku merindukanmu. Sangat. Semakin aku melupakanmu, semakin besar pula rasa itu menghancurkanku.

Rasa sakit ini tak pernah berujung. Perpisahan yang tak pernah aku inginkan, datang mendorongku keluar dari duniamu.

Aku tak bisa memilikimu, tak bisa menyentuhmu. Apakah aku akan baik-baik saja? Atau, apakah setidaknya aku harus berpura-pura bahwa aku baik-baik saja? Dan akhirnya aku percaya, jika mencintai tidak harus selalu saling memiliki. Sama halnya seperti memiliki, tidak selalu saling mencintai. Pada akhirnya, kamu akan tersimpan sebagai kenangan, yang akan sulit untuk terlupakan.

Dari aku, masa lalumu

Surat UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang