Amanda menyeka Air matanya yang dengan lancangnya mengalir, dia tertawa miris. Kapan Mario akan memberikan dia barang seperti ini?
Tidak akan mungkin, Manda. Jangan mimpi!. Baginya bergumam. Amanda memasukkan kembali gelang itu kedalam kotak lalu memasukkan kembali kedalam ranselnya. Gadis itu melirik arloji di pergelangan tangannya. Kelasnya sudah selesai sejak 30 menit yang lalu. Dan rasanya amanda belum ingin pulang sekarang, dia menunggu Mario - yang katanya ada kelas-. Dan sepertinya penantiannya membuahkan hasil, laki-laki itu, Mario. Berjalan kearahnya dengan kasar duduk disamping Amanda lalu menyenderkan punggungnya disandaran kursi taman.
"gimana.... Kelasnya?" tanya Amanda pelan, batinnya tertawa sinis. Akting yang bagus Amanda!.
Mario melirik Amanda sekilas,
"biasa aja.... "jawabnya datar, selalu...
"ngapain lo masih disini? Lo udah gaada kelas kan?"
"aku nunggu kamu..... "jawab Amanda pelan. Mario memutar matanya malas.
" gue bukan anak TK, gausah sok ditungguin segala. Ayo pulang... "ucap Mario langsung berdiri lalu berjalan mendahului Amanda, amanda menghela nafas.
Sabar Amanda,sabaaarrrrr.......
***
malam ini, orang tua Amanda mengajak orang tua Mario untuk makan malam bersama dirumah mereka. Dan sekarang mereka sedang asyik mengobrol dibuang keluarga. Amanda hanya diam disamping bundanya sesekali tersenyum dan menjawab sekenanya jika ditanya. Selebihnya dia hanya menunduk dalam diam. Mario pun sama, hanya diam tanpa berniat menyahut samasekali.
"bagaimana kalau pertunangan ini kita percepat saja?" celetuk ayah Mario membuat mereka berdua sontak menoleh bersamaan dengan mata melebar terkejut.
"wo.. Wo... Kalian kompak sekali ya.. Hahaha.. "ucap ayah Mario, Mario melirik Amanda yang sekarang menunduk tak mau menatapnya.
" maksud papa apa?", akhirnya Mario membuka suaranya.
"papa fikir 3 bulan ini sudah cukup untuk masa perkenalan kalian, dan papa pengen memperjelas hubungan kalian,apa itu salah?"ucap papa Mario tenang.
"ya tapi.... Apa.. Apa gak terlalu cepat pa...mario sama manda juga masih pengen kuliah dulu... "alasan Mario.
" loh, ini kan baru tunangan sayang, belum nikah... Masih bisa bebas kok... "kini mama Mario yang menyahut.
" nah... Bagaimana, Indra? "tanya papa Mario kepada Ayah Amanda.
" wah, aku sih setuju-setuju saja,Sen. Tapi, aku tanyakan putri ku dulu... "ucap Indra, ayah amanda.
" nah, bagaimana amanda?"tanya Mama Mario dengan antusias.
Amanda masih menunduk, dia merasakan bundanya meremas tangannya, meyakinkan. Membuat amanda mendongak menatap Bundanya itu. Bundanya tersenyum lembut kearahnya,seoalh menyiratkan sesuatu kepadanya. Amanda terdiam, melirik orang-orang yang ada diruangan ini semuanya menatapnya, tak terkecuali Mario.
"aku....." gumamnya pelan, menundukkan kepalanya menghindari tatapan Mario.
"............ Terserah ayah aja..." lanjutnya pelan.
Dia lalu melirik Mario yang masih menatapnya tajam. Dia tau Mario marah dengan jawabannya, tapi apa boleh buat ? Ini yang kedua orang tuanya inginkan, walau tak mereka katakan tapi amanda tau itu. Dan apa salah dia ingin membuat ayah dan Bundanya bahagia. Biarlah, amanda yang menanggung sakitnya, asal mereka bahagia. Amanda rela, toh dia juga mencintai Mario.
Munafik jika dia menolak.Dia tau dia egois, tapi untuk kali ini saja. Ya, untuk kali ini saja...
Biarkan amanda bahagia dengan caranya.
Dan biarkan amanda berusaha dalam kesempatan ini....
Berusaha membuktikan cintanya untuk Mario....
***
TBC.
Salam damai,
KAMU SEDANG MEMBACA
WHEN I'M GONE (end✔) available on playstore!
Sonstiges⭐RANK 1 ON #SADSTORY Jika semua orang boleh bahagia,izinkan aku merasakannya. Sebentar saja, agar aku tau... Indahnya kata "Bahagia." -Amanda jelisa prawira- link menuju playstore : https://play.google.com/store/books/details?id=1jqnDwAAQBAJ