LIMABELAS

23.1K 1.1K 26
                                    

        sumpah ide nulis cerita ini, stuck banget. Gatau lagi musti gimana. Jadi kayanya, alurnya di skip aja. Biar cepet ending.

***
       Amanda berjalan memasuki rumahnya, rumah itu seperti biasa terasa sepi. Langkahnya terhenti tepat di batas antara ruang tengah dan taman belakang. Dia melihat bundanya yang nampaknya sedang melamun sendirian.

        Amanda ragu, dia ingin menghampiri bundanya, tapi dia takut bundanya merasa terganggu. Amanda terus bergumul dengan fikirannya, hingga akhirnya kakinya melangkah perlahan menghampiri sang bunda, dan duduk disamping bundanya,digazebo.

      "bunda...." panggil nya pelan. Sang bunda tak menggubris, bundanya hanya diam.

     "bunda...ini manda... Bunda" tanyanya lagi, tapi tetap saja tak ada jawaban.

Amanda berusaha memberanikan diri menyentuh pundak bundanya, tapi seketika ditepis oleh bundanya.

       "Jangan sentuh aku, pembawa sial!!!" pekik bundanya.

Amanda tersentak, hatinya nyeri bundanya sendiri mengatakan dia pembawa sial.

     "bunda..." ucap amanda, air mata sudah menggenang dipelupuk matanya.

     "aku tidak pernah punya anak seperti kamu! Tidak sudiii!!! Alexa koma karna kamu, anak tak tau diuntung "teriak bundanya sambil mendorong amanda sampai gadis itu terjerembab. Amanda menangis, dia berlutut didepan bundanya.

   " maafin, manda bunda.... Maaf! "ucap amanda sambil memegang kaki bundanya. Tiba-tiba bundanya menariknya berdiri.

" harusnya kamu saja yang mati! Bukan alexa! Harusnya kamu saja yang tertabrak! Aku tidak pernah mau punya anak seperti kamu, kamu tau! Harusnya kamu saja yang pergi dari sini! Kamu tau!! Mati saja kamu, pembunuh! "racau bundanya. Sambil menjambak rambut amanda, amanda hanya dapat merintih kesakitan. Beribu kata maaf meluncur dari bibirnya, wajahnya sudah basah dengan air mata.

     " maafin manda, manda gak pernah pengen nyelakain kak alexa! "ucapnya dengan derai air mata.

PLAK! Sebuah tamparan dengan mulus mendarat dipipinya, membuat amanda terpaku, air matanya makin deras. Bundanya baru saja menamparnya, bundanya sendiri!. Amanda menyentuh pipinya, sudut bibirnya terasa sobek.

      " Kamu itu tidak pantas ada disini! Pembawa sial, pembunuh, perusak kebahagiaan orang! Mati saja kau!" ucap bundanya, dia terus menyerang amanda yang sudah tergeletak ditanah pasrah, tubuhnya sakit, sangat sakit, terlebih hatinya.

      "Kamu sudah merusak kebahagiaan alexa kamu tau! Harusnya yang bertunangan dengan Mario itu alexa, bukan kamu, kamu tauuuuuuu!!!!!!"

    "astaga! Sudah nyonya, sudahhh!!!!" pekik mbok imah yang tiba-tiba datang lalu memeluk tubuh amanda, melindunginya.

  "biarkan saja biar dia tau! Gimana rasanya! Anakku koma karena anak tak tau diuntung ini! Pembawa sial! Harusnya aku tidak melahirkanmu anak sialan!!!!" ucapnya sambil terus berusaha memukul amanda.

"sudah nyonya, astagfirullah... Sudah nyonya.. Sudahhhh... "

" bawa dia pergi, aku tidak mau melihat mukanya itu! Bawa dia pergi mbook!!!!! "teriak bunda sambil mendorong amanda sampai gadis itu kembali terjerembab.

     Dengan tertatih, mbok imah membopong masuk kekamarnya.

Gadis itu langsung terisak sambil menelungkupkan wajahnya dibantal, suara isakannya sangat menyayat hati. Bahkan mbok imah sampai meneteskan air mata mendengarnya,

WHEN I'M GONE (end✔) available on playstore! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang