ENAM

18.2K 1.2K 4
                                    

          lirik media, ada Mario:D

***

                Sudah dua hari lewat semenjak kejadian itu. Amanda tetap bersikap semua baik-baik saja. Dia tidak ingin kejadian itu merusak momennya dengan Mario. Walau pedih, biarlah setidaknya sekarang Mario bersamanya. Mungkin saja mereka kebetulan bertemu? Iya kan? Positive thinking saja lah. Amanda tetap memasang senyuman lebarnya ketika bersama Mario. Walau laki-laki itu hanya menatapnya dingin. Membuat hati Amanda serasa diremas, laki-laki itu menjadi lebih bersahabat ketika bersama dengan Arinda, bahkan dia tertawa. Sedangkan ketika bersama dengan dirinya, tersenyum pun mungkin terlalu malas untuk dilakukan. Tapi, lagi lagi amanda meneguhkan hatinya, dia akan membuat Mario melihatnya, menghargainya, dan mencintainya. Walau amanda tak tau kapan, tapi dia akan terus menunggu dan berusaha akan suatu hari itu.

     "turun..." suara datar itu masih tetap sama, dingin tanpa ekspresi berusaha mengintimidasi. Sayangnya, amanda sudah kebal dengan itu semua. Dia membalas kata datar itu dengan senyuman lebarnya. Seperti biasa, dia memberikan sebuah kotak makan untuk Mario, walau kadang tidak dimakan tapi amanda tetap terus membuatnya.

         "buat kamu..." ucapnya sambil tetap tersenyum. Menyodorkan kotak makan berwarna kuning terang itu. Mario memutar matanya, sudah berapa kali dia menolak diberikan kotak makan ini tapi gadis ini tetap saja memberikannya.

       "gue udah bilang gak perlu!" ucapnya penuh penekanan. Tapi, amanda masih tetap dengan senyumannya.

      "aku tau hari ini kuliah kamu full kelas, jadi pasti kamu bakal lambat makan siang."

      "gue bukan anak TK, gue bisa cari makan sendiri...."

       Amanda tetap keukeuh Menyodorkan kotak makan itu.

       "tapi kan-" ucapan Amanda terputus ketika dengan kasar Mario menepis kotak makan itu hingga terlepas dari tangannya dan terjatuh kebawah.

        "GUE BILANG GAK PERLU, AMANDA!"

Amanda menatap kotak makan yang sekarang tergeletak naas dibawah kakinya.

Matanya sudah berkaca-kaca menahan pedih hatinya, tapi dia tetap berusaha tersenyum lalu menatap Mario dengan tatapan pedih tapi berusaha ditutupinya.

      Mario sedikit terkejut dengan apa yang baru saja dia lakukan, tapi Amanda yang keras kepala membuat dia benar-benar kehabisan kesabaran. Dan rasa bersalah sedikit memyeruak dihatinya ketika amanda menatapnya dengan tatapan penuh rasa kepedihan.

       "maaf... Aku gak bermaksud bikin kamu marah... Yaudah kalau kamu gak mau.. Gapapa..." ucap amanda pelan, dengan senyuman masih terpatri dibibirnya. Lalu, dengan pelan gadis itu turun dari mobil.

      Seiring dengan langkah kakinya yang menjauh, setetes demi setetes air matanya jatuh dalam diam.

***

          Mario terdiam didalam mobil, menatap punggung Amanda yang semakin jauh, punggung itu bergetar pelan. Dan Mario tau, gadis itu menangis.

        Sebenci-bencinya Mario pada gadis itu, tapi mengetahui gadis itu menangis karenanya, mampu membuat sedikit sudut dihati Mario nyeri.

     

      "aku kasian sama Amanda, yo..."
Mario menolehkan kepalanya kepada gadis yang sedang bersandar dibahunya itu. Mengerutkan dahinya bingung.

       "kenapa? Bukannya setauku dia bahagia-bahagia aja selama ini?"

Gadis itu menggeleng. "dia hanya berusaha tegar didepan orang lain. Setelahnya, dia cuma menangis... Menangis.. Dan menangis..."
Mario meremas jemari alexa lembut.

    "aku tau, mama sama papa sudah terlalu pilih kasih sama kami, walau semuanya kelihatan baik-baik aja, aku tau amanda benar-benar kekurangan perhatian, yo. Mama sama papa terlalu memanjakan aku, dan amanda cuma bisa diam... Setiap aku berusaha nanyain tentang dia. Dia selalu berpura-pura semua baik-baik aja. Aku bersyukur amanda masih sayang sama aku walau gara-gara aku mama sama papa bahkan gak peduli sama dia... "

     alexa terus mengeluarkan semua yang ada dikepalanya, dan Mario hanya diam dan terus menggenggam tangannya, menguatkan dan menjadi pendengar yang baik.

    " aku sudah berusaha bilang ini sama mama sama papa, ya mereka berubah.. Tapi cuma sebentar setelah itu kembali lagi pilih kasih, aku bingung apa yang beda dari aku sama amanda. Kami berdua sama... Sama-sama anak mereka. Aku gak tahan, yo liat amanda nangis. Amanda adikku satu-satunya, dan aku sudah berjanji untuk bikin dia bahagia... "

     " aku tau kamu pasti bisa.. "ucap Mario. Tiba-tiba alexa mengangkat kepalanya dari bahu Mario.
     " yo.... "panggilnya pelan, Mario menatap amanda dalam.

    " aku mau kamu janji sama aku... "ucap alexa dengan tatapan penuh tekad.

    " aku? Janji? Janji apa? "

   " aku mau kamu janji sama aku, untuk bahagiain amanda, jangan biarin dia nangis lagj... " ucap alexa. Mario menatap amanda bingung.

    " kenapa harus aku? ".  Alexa menghela nafas.
    " Kamu sayang kan sama aku? ".  Mario mengangguk mantap.
   " kalau gitu kamu musti janji!"ucap alexa lagi. "please Mario, amanda satu-satunya adikku, yang paling mengerti aku.. Dan aku sayang sama dia.. Please.."

     Mario menghela nafas, dia memang tidak bisa membantah apa-apa jika menyangkut gadis yang paling disayanginya ini.
       "oke.. Oke.. Aku janji". Alexa tersenyum senang, lalu langsung memeluk Mario erat.

      "makasih, I love you...." bisiknya. Mario tersenyum.  "I love you too, my alexa.."

Tak pernah terfikir oleh Mario, itu adalah janji terakhirnya dengan alexa. Ungkapan cinta terakhirnya bersama alexa. Sebelum gadis itu meninggalkannya.

      mario menghela nafas sesak, ingatan itu kembali menyusup di otaknya. Dia mengusap wajahnya gusar. Dia sudah mengingkari janjinya kepada alexa. Bukan membuat gadis itu bahagia, Mario malah membencinya, dan...

     Mario adalah alasan air mata gadis itu tumpah...

     Maaf  alexa, aku mengingkari janji kita...

***

TBC
Segini dulu ya! Makin absurd sih sebenernya. Melenceng dari rencana awal. Tapi ya sudahlah biar mengalir aja. Makasih yang sudah mau liat tulisan abal saya. Vomentnya boleh? :D oiya, mohon maaf kalo ada typo ya!

      Salam damai,

WHEN I'M GONE (end✔) available on playstore! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang