Maaf

1.4K 164 28
                                    

Jungwon adalah pribadi yang tenang dan manja, menjadi anak Sulung di keluarganya membuatnya belajar untuk menjadi dewasa, menekan sisi manja nya dan berusaha menjadi kakak yang baik dan panutan bagi adik-adiknya.



Tapi ada kalanya ia meledak, saat amarahnya sudah tidak bisa ditahan lagi. Seperti saat ini, mendengar semua penjelasan sang Daddy membuatnya murka dan memukuli Daddy nya. Membuat semua orang yang ada di sana kaget, tak menyangka bahwa Jungwon bisa berbuat sekasar itu terlebih pada orang tua nya.



Daniel orang pertama yang segera memisahkan, takut jika lebih lama K bisa lebih babak belur. Meskipun ia juga sangat kesal dengan lelaki paruh baya tersebut, tapi dia tidak ingin tangan mulus Hyungnya lecet karena terus memukuli Daddy nya.


"Jungwon Hyung sudah hentikan, nanti Papa bangun."


Jungwon baru berhenti ketika nama Papa nya disebut. Anak paling tua tersebut menatap tajam pada sosok Daddy nya yang tergeletak di lantai.l, sebelum akhirnya menghampiri ranjang Papa nya, memeluk lelaki paruh baya yang sangat ia sayangi.


"Pa maafkan Jungwon tidak bisa menjaga Papa." Tangannya dengan gemetar menyentuh wajah sang Papa, perlahan turun hingga ke perut rata tersebut. "Maaf tidak bisa menjadi kakak yang baik untuk kamu."


Air matanya jatuh tanpa bisa ia cegah, remaja 18 tahun tersebut mulai menangis dan tak bisa menahan Isak tangis yang perlahan mulai terdengar.  K bisa merasakan pedih yang dirasakan oleh anaknya, membuatnya merasa bersalah. Bagaimana pun ini semua salahnya. Andai saja ia bisa lebih tegas dan mengetahui hal ini lebih awal. Mungkin semua ini takkan terjadi. Mungkin keluarganya akan baik-baik saja sekarang.


"Bersihkan dirimu. Aku tidak mau ketika Papa sadar nanti dan melihat wajah babak belur mu. Papa pasti akan khawatir." Daniel mengulurkan tangan pada K yang masih setia terbaring di lantai, lelaki Jepang itu menatap ukuran tangan sang anak sejenak.


"Aku Daddy yang buruk ya untuk kalian?"




"Kau adalah Daddy terbaik buat kami. Tapi itu dulu."


Hati K mencelos, meskipun dalam hati membenarkan ucapan Daniel tapi tak bisa dipungkiri bahwa hatinya sakit mendengar ucapan anaknya. "Andai aku bisa memutar waktu, aku akan berusaha mempertahankan gelar Daddy terbaik untuk kalian."


"Tidak perlu berandai yang tidak mungkin, semuanya sudah terjadi. Aku tidak menyalahkan mu sepenuhnya tapi sikapmu kemarin juga tidak bisa ku benarkan."

K memandang takjub sosok Daniel, anak nya yang masih berusia 16 tahun tapi bisa bersikap dewasa seperti ini. Ia merasa terharu dan sakit hati disaat bersamaan. Heeseung mampu mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang dewasa. Seharusnya ia ikut andil juga, tetapi yang bisa ia lakukan hanya bisa menyusahkan Heeseung dan menyakiti hatinya.


"Terima kasih Daniel dan Maaf."

"Jangan meminta maaf padaku. Minta maaf lah pada Papa." Daniel menghampiri Jungwon yang masih terisak kecil di samping ranjang Papa nya. Yang lebih muda mengelus pelan punggung Hyung nya, menatap sekilas ke arah sang Daddy. "Jangan lupa menjemput Ni-Ki Hyung dan Taki Hyung, dia belum tau semua ini, jangan sampai mereka juga meledak seperti Jungwon Hyung."





































































































Ruangan tempat Heeseung dirawat nampak ramai, ada Sunoo dan juga Jay yang ikut menjenguk. Bahkan Geonu juga datang, sudah sempat menyemprot K karena tidak becus menjaga kakak nya. Tau kan kalau Geonu sudah marah bakalan panjang kali lebar. Daniel bahkan sampai harus menyeret Geonu keluar dari rungan itu dulu kalau tidak mau Papa nya terganggu gara-gara semprotan Om nya.

Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang