Manis

2.2K 304 50
                                    

Jungwon, Ni-Ki dan Taki segera turun dari mobil setelah pamit pada Daddy nya, menuju ruang kelas masing-masing. Sejak turun dari mobil banyak sekali murid yang memperhatikan mereka, secara Visual yang mereka miliki tidak perlu diragukan lagi. Terlebih Taki yang merupakan seorang Youtuber Gaming, jadi jangan heran kalau banyak sekali murid yang mengaguminya.

Kalau ada yang tanya di mana anak-anak KSeung Family sekolah makanya jawabannya adalah SMA Belift. Salah satu SMA Favourite yang ada di sana. Sebenarnya tidak semua sih, Daniel bersekolah di tempat lain. Alasannya? Karena dia ingin beda dari hyungdeul nya.

Heeseung dan K tentu saja tidak keberatan, mereka membebaskan anak-anaknya ingin masuk sekolah dan kuliah di mana nantinya, asal mereka bertanggungjawab dengan sekolah pilihan mereka sendiri. Lagipula selama hal itu positif, Heeseung dan K tidak akan melarang mereka melakukan Hobby atau kegemaran anak-anak mereka.


"Yo Nikita udah datang, bagi PR nya dong."

Belum aja Ni-Ki dan Taki duduk di kursi, Kyungmin udah minta PR, mana sambil nadahin tangan sok manis lagi. Ni-Ki yang udah hafal kelakuan temannya langsung ngelemparin tasnya ke arah Kyungmin, masa bodo kalau nanti kena mukanya Kyungmin. Siapa suruh minta PR.

Kyungmin yang dilempari Tas langsung ngebuka tas Ni-Ki dan cari buku PR nya Ni-Ki. Bahkan lelaki tinggi itu sudah kabur ke bangkunya sambil bawa tas tersebut.

"Pagi Nikita, Pagi Umin!" Sapa Yoonwon, si anak manis yang selalu nyebarin aura positif lewat senyum manisnya. "Ih Umin nyalin PR terus, katanya kemarin nggak mau nyontek lagi."

"Kelupaan Won hehehe."

"Bilang aja keasikan main game sama Taki." Kyungmin hanya nyengir, kemudian lanjut menyalin PR Ni-Ki. Sedangkan Yoonwon hanya mendecih pelan.



"Eh, bekalnya Jungwon Hyung ketinggalan nih." Taki berucap, ia baru menyadari bahwa ia lupa memberikannya pada Jungwon saat sampai di sekolah tadi.

"Bawain aja ke kelasnya."

"Nggak ah malas, kamu aja yang bawa." Taki menyerahkan kotak bekal Jungwon pada Ni-Ki tapi kembarannya menolak.

"Yoonwon minta tolong anterin bekalnya Jungwon Hyung dong." Taki berucap, lebih tepatnya meminta tolong pada Yoonwon karena Jungwon dan Yoonwon memang berteman dekat.

"Nggak mau, nanti di godain kakak kelas." Yoonwon menolak, dia nggak mau digodain sama kakak kelas yang suka nongkrong di depan kelas. "Kenapa nggak kamu aja sih?"

"Aku masih ngantuk nih."

"Alasan, bilang aja mager."

"Sini biar aku aja yang bawa." Ni-Ki akhirnya membuka suara setelah capek mendengar perdebatan Taki dan Yoonwon, ia mengambil kotak bekal itu dan berjalan menuju kelas 12-2, untuk memberikan bekal Jungwon.






"Permisi yuhuyyy."

"Cari siapa dek?" Tanya salah satu kakak kelasnya yang kebetulan berdiri tidak jauh dari pintu.

"Cari Jungwon Hyung."

"Won ada yang nyariin tuh!!"

"Won siapa nih? Jungwon apa Sowon?"

"Jungwon lah, Sowon mah guru PKN bego."


"Oh Ni-Ki, masuk sini." Jungwon melambai pada Ni-Ki memberi kode agar sang adik masuk. Ia terlalu malas untuk bangkit dari tempatnya.

"Nih Hyung bekalnya kelupaan."

"Makasih Dek."

Ni-Ki mengangguk, mau cepat-cepat balik ke kelas karena sebentar lagi bel masuk berbunyi. Tapi baru saja mau membalikkan badan, tubuhnya langsung oleng karena ditabrak Untung saja nggak sampai jatuh. Tapi sialnya, bajunya jadi basah karena kena air.


"Aduhhh dek maaf ya aku nggak sengaja." Sang pelaku penabrakan berseru panik, merasa bersalah sudah membuat baju orang basah.

"Nggak papa kok, cuman air biasa juga." Ni-Ki nggak terlalu mempermasalahkan, toh yang kena cuman air putih biasa, sebentar juga bakal kering sendiri.

"Sunoo ceroboh banget sih." Jungwon cuman geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya. Dia bergegas ngasih beberapa lembar tissu pada Ni-Ki.

"Bukan salahku ya, Taeyong tuh yang main dorong-dorong."

"Enak aja nuduh, aku nggak ngapa-ngapain."

"Ih tadi kan kamu dorong aku, suruh cepat-cepat."

"Itu karna kamu lambat banget jalannya kek siput."


"Ini kenapa pada ribut sih, Ni-Ki aja nggak masalah tuh." Jungwon akhirnya turun tangan, capek melihat Sunoo dan Taeyong saling menyalahkan. Hal itu sukses membuat Sunoo dan Taeyong memusatkan atensinya pada Ni-Ki.

"Sekali lagi maafin aku ya dek, coba aja aku bawa baju dua pasti ku pinjamin deh."

"Iya nggak masalah kok, aku pamit ya Sunbae bell udah mau bunyi. Jungwon Hyung aku balik dulu."


"Eh tunggu." Sunoo menahan tangan Ni-Ki membuat yang lebih muda menaikkan sebelah alisnya. Sunoo kemudian memberikan sapu tangan pada Ni-Ki. "Sebagai perminta maafanku, siapa tahu berguna."

"O...okay Makasih."


Ni-Ki kemudian berjalan meninggalkan ruang kelas Hyung nya. Kemudian ia berhenti di lorong, menatap sapu tangan berwarna biru muda yang baru saja diberikan oleh kakak kelasnya tadi.


"Manis."



Ni-Ki bergumam tanpa sadar, lelaki itu bahkan tidak menyadari senyumnya yang perlahan mengembang di bibirnya ketika mengingat wajah Kakak Kelasnya tadi.











































































TBC.


Hayoloh Ni-Ki kenapa senyum-senyum gitu.





Bdw ada beberapa karakter yang sengaja aku ubah umurnya buat kelangsungan cerita.



Maafkan segala ketypoan yang ada ya.

Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang