Hancur

1.2K 180 123
                                    

Hubungan K dan Ni-Ki masih belum membaik. Ni-Ki yang terus saja mengabaikan sang Daddy dan K yang tidak mau mengalah dengan keputusannya. Membuat Heeseung memijit kepalanya yang terasa pusing. Keduanya sama-sama keras kepala. Bahkan hubungan keduanya saat ini bisa dikatakan semakin memburuk karena K yang selalu meminta Ni-Ki untuk mengajak Tasya jalan, dan memaksanya membatalkan kencannya dengan Sunoo.




Seperti saat ini, Ni-Ki yang hendak keluar untuk kencan dengan Sunoo, terancam batal karena Daddy nya memaksa Ni-Ki membawa Tasya. Ni-Ki tentu saja menolak, dia tidak mau kencannya diganggu. "Pokoknya aku nggak mau Dad."



"Aku tidak menerima penolakan. Pokoknya kau harus membawa Tasya hari ini." Setelah berkata seperti itu, K keluar dari kamar Ni-Ki. Sempat berpapasan dengan Heeseung di ruang tengah, membuat Heeseung segera menahan lengan K.




"Hyung, aku pikir kau sudah keterlaluan dengan Ni-Ki, Hyung selalu memaksakan kehendak."



"Sayang aku sedang tidak ingin ribut denganmu. Aku ke kantor ya, baik-baik di rumah." K membawa Heeseung ke dalam pelukannya dan memberinya kecupan sayang di kening sebelum lelaki Jepang itu meninggalkan rumah menuju kantornya.


Heeseung hanya bisa menghela nafas panjang, sudut matanya menangkap sosok Ni-Ki yang baru saja keluar dari kamar dengan wajah kacau. Itu membuat Heeseung merasa bersalah pada anak nya.








"Ajak saja." Ucap Taki yang duduk di samping Ni-ki, entah sejak kapan Taki sudah berada di sampingnya tanpa ia sadari. Mendengar ucapan Taki tentu saja membuat Ni-Ki menatap tak suka padanya.


"Dengarkan aku dulu, kau terima saja tawaran Daddy mengajak Tasya noona keluar. Nanti kita ketemu di ujung jalan sana, kau bisa bertemu dengan Kak Sunoo dan soal Tasya serahkan semuanya padaku."


"Kau mau membantuku? Serius?"


"Kenapa kau terkejut sekali?"


"Soalnya kemarin-kemarin kau seperti anti sekali melihatku berduaan dengan Sunoo. Ku pikir kau tidak menyukaiku bersama Sunoo."


Ada jeda beberapa saat, membuat Ni-Ki menatap kembarannya yang kini terdiam. Namun Taki dengan cepat menjawab. "Aku bukan tidak menyukai kau dekat dengan kak Sunoo. Aku hanya banyak pikiran, kau tau kan banyak sekali netijen julid yang nyinyir padaku."



"Ututu kasian banget kembaran ku. Mana sini netijen yang julid sama kamu? Biar aku marahin, enak saja menghina Soulmateku. Dan maaf sudah berpikir yang tidak-tidak ya tentang kamu. Seharusnya sebagai saudara kembar aku lebih tahu tentang kamu, tapi nyatanya tidak."


"Ya kan di kepalamu cuman ada Kak Sunoo." Taki meledek membuat Ni-Ki menatap kesal, namun bukannya berhenti Taki justru semakin mengejek Ni-Ki. "Kenapa juga ya aku punya kembaran yang bucin banget."



Ni-Ki hendak protes namun Taki lebih dulu memotong. "Sana buruan pamit, jangan lupa minta uang banyak ke Daddy nanti abis kencan sama Kak Sunoo kamu wajib traktir aku."










Sepeninggal Ni-Ki, Taki menghela nafas panjang, ia menoleh pada Sang Papa yang sejak tadi memperhatikannya dengan senyum bangga yang terukir di bibirnya. Remaja itu menghampiri Papa nya dan segera memeluknya. "Aku hebat kan Pa."


"Iya Taki sangat hebat. Taki anak Papa yang sangat hebat."


"Kalau gitu aku pinjam motor Papa ya, mau culik anak gadis orang."


"Hati-hati di jalan ya. Kamu mau bawa anak gadis orang loh." Taki terkekeh ketika Papa nya balas berucap.






Heeseung memperhatikan kepergian Taki dengan senyum kecil, sebelum ia dibuat kaget dengan kehadiran tiba-tiba Jungwon yang sudah ada di sebelahnya. Sepertinya Heeseung terlalu serius hingga tidak menyadari kapan Jungwon datang "Jungwon kamu buat Papa kaget tau "



Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang