I Hate You

1.3K 178 50
                                    

"Heeseung sayang kau lihat dimana ponsel......."






OH TIDAK.
















Semuanya terjadi begitu cepat, K tidak sempat mengelak ketika Daniel menerjang tubuhnya dan memberikan Bogeman di wajahnya. Heeseung yang menyaksikan itu juga sangat kaget, tidak menyangka bahwa anaknya akan bertindak kasar seperti itu.





"Daniel hentikan!" Heeseung mendekat, mencoba memisahkan ketika Daniel semakin menjadi-jadi memukuli K. Ia memeluk pinggang Daniel dan berusaha menariknya kebelakang agar tubuh besar Daniel tidak lagi menekan tubuh K.



"Daniel apa yang kau lakukan? Minta maaf pada Daddy mu."



Bukannya menuruti, Daniel justru menarik tangan Heeseung untuk keluar dari rumah. Meninggalkan K yang mengerang kesakitan karena pukulan keras Daniel. Lelaki Jepang itu bangkit perlahan, matanya tertuju pada ponsel miliknya yang masih tersambung dengan kontak 'Jangan diangkat' tersebut.






"SUDAH PUAS MENGHANCURKAN RUMAH TANGGAKU!"



Jelas sekali suara dari wanita yang ada di seberang telpon nampak terkejut, untuk pertama kalinya mendengar K yang sangat marah. Namun hanya beberapa detik sebelum wanita itu mulai bersuara. "Salahmu sendiri Oppa. Sudah kubilang jangan mengabaikan ku dan turuti semua kemauanku. Tapi bukankah bagus kalau istrimu sudah tau, berarti tidak ada yang menghalangiku lagi untuk bisa bersamamu kan."




"Wanita gila! Sudah ku bilang aku tidak pernah mau denganmu sialan! Ini peringatan terakhir dariku atau hidupmu akan ku buat hancur!"




K melempar ponsel miliknya, tidak peduli jika ponsel pintar itu rusak. Rumah tangganya bahkan terancam rusak, hatinya sangat sakit melihat Heeseung yang menatapnya dengan tatapan kecewa tadi dan itu membuatnya frustasi.




"Dad, ada apa ini?"



Jungwon muncul dari pintu belakang, menatap kaget sang Daddy yang mukanya babak belur. Anak remaja itu segera mengambil kotak obat, menarik Daddy nya agar duduk di sofa dan mengobati wajah sang Daddy.




"Dad, apa yang terjadi?" Tanya Jungwon, dia sangat penasaran karena sewaktu ia bermain di taman belakang dengan Andy ia mendengar suara yang sangat keras. Dan itu sempat membuatnya dan Andy kaget. Namun yang Jungwon dapatkan bukanlah jawaban melainkan erangan kesal sang Daddy.



"Ini semua salah Daddy Jungwon."



Jungwon benar-benar tidak mengerti apa yang terjadi. Bahkan ia juga baru menyadari bahwa Papa nya dan Daniel tidak ada. Ia baru saja hendak bertanya namun kembali urung ketika mendengar seruan polos Andy.






"Daddy!!"



Anak empat tahun itu dengan segera memeluk kaki sang Daddy dan dengan segera memanjat untuk bisa duduk dipangkuan sang Daddy. Matanya membulat lucu ketika melihat wajah Daddy nya yang berantakan.



"Daddy kenapa?" Pertanyaan polos Andy sukses membuat pertahanan K runtuh. Lelaki paruh baya itu segera memeluk si bungsu dan menumpahkan tangisnya membuat anak empat tahun yang tidak mengerti apa-apa itu sedikit terkejut, sebelum ia mengelus pelan tangan sang Daddy, mencoba meniru kebiasaan sang Papa ketika menenangkannya saat menangis.




Jungwon yang melihat itu memilih untuk pergi ke kamarnya, sadar bahwa Daddy nya butuh waktu untuk meluapkan perasaanya. Meskipun ia sangat penasaran, tetapi ia berusaha menahan dirinya, tidak ingin membuat sang Daddy semakin tertekan dengan pertanyaan-pertanyaannya nanti.





























































































































































Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang