Insiden Pagi Hari

3.1K 363 62
                                    

Kalian tahu KSeung Family kan?




Yup mereka adalah pasangan yang dulunya sama-sama seorang Single Parent. Menjadi Single Parent bukan perkara mudah loh, kalian harus bisa membagi waktu antara bekerja dan memperhatikan anak-anak, apalagi kalian melakukan itu sendiri, pasti terasa berat.

Begitu juga yang dirasakan oleh K dan Heeseung, namun sebagai tetangga keduanya saling membantu satu sama lain dan tanpa mereka sadari benih-benih cinta itupun hadir. Dan pada akhirnya memutuskan untuk bersama-sama merawat anak-anak mereka.

Dan seiring berjalannya waktu, anak-anak mereka kini mulai tumbuh menjadi remaja yang begitu aktif. Mereka mulai menduduki bangku Sekolah Menengah. Anak-anak yang dulunya menggemaskan itu kini masa Pubertas, masa dimana mereka mulai tumbuh semakin dewasa, masa mereka memiliki rasa keingintahuan yang tinggi, dan masa dimana mereka mulai mengenal cinta-cintaan.











































Seperti hari-hari biasa, rumah keluarga KSeung pasti akan selalu berisik di pagi hari. Tapi yang membedakan jika dulu yang didengar adalah teriakan cempreng dan menggemaskan sekarang justru suara berat yang akan terdengar aneh jika berteriak seperti itu.

Daniel adalah orang yang pertama kali bangun diantara saudaranya yang lain. Memang semenjak memasuki SMP, Daniel memiliki kebiasaan bangun pagi. Tentu saja itu membuat Heeseung senang karena berkat Daniel, Heeseung bisa menyiapkan segala sesuatunya dengan cepat karena Daniel membantunya untuk membangunkan hyungdeul nya.

Yang paling pertama ia bangunkan tentu saja Taki yang satu ranjang dengannya. Taki bukan tipe tukang tidur tapi terkadang Daniel harus mengeluarkan tenaga ekstra membangunkan Taki jika Hyung nya itu tidur telat, dan sepertinya pagi ini juga di harus membangunkan Taki lebih lama.

"Taki Hyung cepetan bangun, kata Papa kalau Hyung nggak bangun koleksi Game Hyung bakal di bakar loh."

Itu merupakan salah satu cara membangunkan Taki dan 100% ampuh karena Taki langsung membuka matanya mendengar ancaman Daniel.

Setelah sukses membangunkan Taki, Daniel beranjak ke kasur yang lain untuk membangunkan Jungwon dan Ni-Ki. Daniel aman-aman saja membangunkan Ni-Ki karena Hyungnya yang satu itu mudah sekali dibangunkan.

"Jungwon Hyung bangun, mandi, terus bantuin Papa dibawah."

Kali ini Hyung tertua yang Daniel coba bangunkan. Tapi saat mengguncang tubuh Hyungnya, ia merasakan sesuatu yang aneh, dan benar saja saat menyibak selimut Daniel sukses berteriak.




"LOH CELANA HYUNG KOK BASAH?"


"BASAH? IHH JUNGWON HYUNG NGOMPOL YA?"



"PAPA JUNGWON HYUNG NAKAL, UDAH BESAR MASIH AJA NGOMPOL DICELANA!!"





Dan di mulailah keributan pagi hari keluarga KSeung. Terkadang kasian dengan tetangganya yang harus mendengar teriakan-teriakan tiap paginya, dan salut juga masih bisa bertahan tinggal di samping rumah tetangga yang berisiknya minta ampun.
































































"Jungwon sarapannya kok nggak dimakan?"

Heeseung bertanya ketika melihat anak pertamanya yang sama sekali tidak menyentuh sarapannya dan hanya menekuk wajahnya cemberut. Saat ini mereka memang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan.

Si bungsu a.k.a Andy sedang ada di pangkuan sang Papa, sibuk dengan makanan didepannya, anak itu sudah bisa makan sendiri meskipun sesekali masih harus disuapi oleh Papanya.

Lama tak mendapat jawaban membuat Heeseung menghela nafas panjang, menyadari bahwa anaknya sedang kesal bercampur malu. Bagaimana tidak, sejak tadi adik-adiknya terus saja menggodanya  karena insiden mimpi basah tadi.


Yup benar, Jungwon mengalami mimpi basah, bukan ngompol seperti yang dituduhkan oleh saudara-saudaranya.

"Mimpi basah bukan hal yang memalukan loh sayang. Itu tandanya Jungwon udah dewasa." Heeseung berusaha memberi pengertian pada Jungwon. Sedangkan Jungwon hanya bisa tersenyum kecil menanggapi Papanya.


Kalau boleh jujur, sebenarnya Jungwon bukan malu karena insiden itu, tapi ia malu karena Puberty nya sedikit telat. Bahkan Ni-Ki dan Daniel yang lebih muda darinya saja sudah lebih dulu mengalami yang namanya mimpi basah.

"Jungwon jangan cemberut terus, selepas pulang sekolah nanti ke kantor Daddy dulu ya. Kita belli motor buat kamu, sebagai perayaan karena Jungwon udah dewasa."

"Loh Dad, kok Jungwon Hyung dibeliin sedangkan dulu aku sama Ni-Ki Hyung nggak?" Daniel protes pada Daddy nya yang berniat membelikan Jungwon motor sebagai hadiah Puberty nya. Sedangkan dulu waktu ia pertama kali mengalami mimpi basah juga Daddynya tak memberinya hadiah apa-apa.

"Kan hyungmu udah cukup umur untuk bawa kendaraan, kamu belum."

"Ini pilih kasih namanya." Daniel cemberut, ia memainkan pipi Andy yang duduk di sampingnya. "Lihat Andy, Daddy pilih kasih sama Hyung, Hyung jadi sedih."

Daniel mengadu pada anak empat tahun itu, membuat Andy menatap bingung Hyungnya kemudian si bungsu menyodorkan sendok nya pada Daniel bermaksud menghibur Hyung nya. "Jangan cedih Yung."

"Daddy mu nggak pilih kasih Niel, nanti kalau Daniel cukup umur juga pasti bakal dibeliin kendaraan juga kok. Ya kan Dad?" Kali ini Heeseung berusaha membujuk Daniel membuatnya hanya mengangguk pasrah. Ia memang tidak bisa melawan Papa nya.

"Iya, nanti kalau Daniel cukup umur jangankan motor, pesawat Jet pun bakal Daddy beliin."

"Heleh, kemarin aku minta beli PS aja Daddy nggak beliin." Kali ini Taki bercelutuk.

"Daddy nggak beliin karena nilai kamu turun ya. Main game terus dan nggak belajar. Nanti kalau nilaimu udah naik lagi baru Daddy beliin." K berucap tegas membuat Taki mengerucutkan bibirnya kesal. Mengingat kemarin Daddynya tidak membelikannya apa yang ia mau. Padalah kan Taki sudah sangat ingin main.


"Janji ya Dad, awas kalau nggak dibeliin, nanti Papa aku Monopoli." Daniel ngancam, buat Heeseung cuman bisa geleng kepala lihat kelakuan anak-anaknya.

















Seperti itulah kebiasaan pagi hari Keluarga KSeung, tidak banyak yang berubah dari tahun-tahun sebelumnya. Kehadiran Andy di tengah mereka pun dapat membuat hari-hari mereka semakin berwarna.




















































































TBC.





Hello selamat malam.



Aku mau ngucapin terima kasih buat kalian semua.



Aku nggak nyangka kalian seantusias ini menunggu "Our Family".


Terima kasih udah mau nunggu dan baca.


Dan maafkan segala ketypoan yang ada.

Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang