Surprise

1K 171 41
                                    

"Pa, perhatikan jalan!"



Seruan Jungwon membuat Heeseung tersentak kaget, lelaki itu segera memutar stir menghindari pengendara lain. "Maaf Jungwon."




Heeseung berucap lirih, merutuki kebodohannya yang hampir membahayakan nyawanya dan anaknya. Jungwon menyentuh pundak Papa nya memberi kode untuk menepi ke pinggir jalan yang langsung dituruti oleh Heeseung.



"Papa sepertinya banyak pikiran, kita pulang saja ya, biar aku saja yang pergi belanja." Jungwon memperhatikan wajah Papa nya yang nampak sedikit pucat.




"Nggak Jungwon, ini tugas Papa. Makasih ya sudah mengkhawatirkan Papa dan maaf hampir membuatmu celaka."




"Its okey, Papa nggak salah kok. Sekarang biar aku yang bawa motor ya Pa."




Heeseung tidak menolak ketika Jungwon menawarkan membawa kendaraan, menurutnya itu adalah pilihan yang tepat mengingat Heeseung yang saat ini tidak fokus, pikirannya berputar-putar dengan masalah yang menghampiri keluarganya saat ini.




Bahkan belanja bulanan yang seharusnya bisa Heeseung kerjakan sendiri sekarang malah dibantu oleh Anak sulungnya. Meskipun Jungwon sama sekali tidak keberatan, tapi Heeseung tetap merasa bersalah karena ia tahu Jungwon punya banyak tugas yang harus ia selesaikan mengingat ia sudah tingkat akhir SMA.





Semua ini tidak lain karena kehadiran wanita muda yang sudah hampir seminggu tinggal di rumahnya. Heeseung sama sekali tidak mengerti jalan pikiran suaminya, ia sudah berbicara baik-baik dengan suaminya meminta pertimbangan tentang perjodohan Ni-Ki tetapi K sama sekali keras kepala dan teguh pada keputusannya.







































































"Pa, apa lagi yang belum di beli?" Tanya Jungwon seraya memasukkan bahan-bahan ke troli. Heeseung melihat daftar belanja yang ada ditangannya kemudian memberikannya pada Jungwon.



"Tinggal sedikit lagi, Jungwon bisa kan mencarinya? Papa mau ke toko seberang dulu membeli sesuatu."




Jungwon mengangguk patuh, remaja itu segera mendorong troli nya mencari barang yang tertulis di daftar belanja. Heeseung memperhatikan kepergian Jungwon dengan senyum kecil sebelum beranjak untuk pergi ke toko sebelah.










Sayangnya keputusan Jungwon membiarkan Papa nya berangkat sendirian itu salah. Lelaki paruh baya itu nampak tidak fokus saat berjalan. Bahkan ia tidak menyadari rambu jalan yang sudah berubah tanda, Heeseung masih berjalan tanpa menoleh kanan kiri.



Hingga bunyi nyaring klakson mengagetkan Heeseung, lelaki paruh baya itu terkejut saat melihat menyadari sebuah mobil melaju cepat ke arahnya.



Tak ada yang bisa Heeseung lakukan selain menutup mata, pasrah jika saja ia akan tertabrak. Namun tidak cukup sedetik lelaki itu menyadari tubuhnya terdorong merasakan seseorang memeluk pinggangnya dan melindungi kepalanya sebelum Heeseung merasakan tubuhnya jatuh di jalan.




Dengan sisa tenaga yang ada, Heeseung membuka matanya perlahan, rasanya sangat berat hanya untuk bisa membuka mata. Samar ia melihat sosok familiar yang memanggil namanya, hanya dengung kecil yang bisa ia dengar.




"J.... Jay."





Dan setelahnya gelap menguasainya. Heeseung pingsan.








































































































































Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang