Waduh

1K 178 97
                                    

"Sudah berhenti nangisnya?"

Heeseung menatap malas lelaki di sampingnya yang saat ini tertawa melihat wajah datar Heeseung, kentara sekali lelaki yang baru ditemuinya 20 menit yang lalu ini nampak kesal, namun berusaha ia tahan.

"Kau lucu sekali, ayo panggil aku Hyung kau pasti lebih muda dariku."


"Aku jauh lebih tua darimu." Sahut Heeseung, lelaki paruh baya itu hanya memegangi ponselnya yang mati karena kehabisan daya.

"Tapi setidaknya usia kita tidak berbeda jauh."

"Memangnya berapa usiamu?" Heeseung tahu bahwa tidak sopan menanyakan umur pada orang yang baru saja kita kenal, tapi daripada lelaki di sampingnya terus saja berbicara omong kosong, mungkin tidak ada salahnya menanyakannya, siapa tahu saja setelah ini lelaki itu bisa diam dan tidak cerewet lagi.

"Aku 20 tahun, kau berapa? Pasti tidak beda jauh kan. Ku tebak sih hmmm 24? 25? Oh atau mungkin 19 tahun hahahah."

Heeseung menghela nafas panjang, tidak menanggapi lolucon yang dilontarkan lelaki tersebut. Jujur saja Heeseung merasa tidak nyaman, tetapi dia merasa tidak enak karena lelaki itu sudah membantunya tadi.

"Kau bahkan bisa jadi anakku."

"Eiii memangnya berapa umurmu?"


"44 tahun."





"APA!!!!"


















































































































































































"Papa!!!"

Heeseung disambut oleh seruan keras Taki saat ia tiba di depan rumah. Anaknya itu segera berlari dan memeluk tubuhnya erat. "Papa darimana aja? Papa baik-baik saja kan? Papa nggak terluka kan?"

Pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan Taki membuat Heeseung tersenyum kecil, merasa tersentuh dengan perhatian sang anak. "Papa baik-baik aja, maaf ya buat kamu khawatir."

"Syukurlah Papa baik-baik saja." Heeseung membalas ucapan anak sulung nya dengan senyum, merasa sedih melihat mata Jungwon yang nampak berkaca-kaca, kentara sekali anak sulungnya itu berusaha menahan tangis.

"Papa diantar sama siapa?" Tanya Taki yang sedaritadi Memperhatikan mobil yang terparkir di depan rumahnya.

"Tadi ada orang yang berbaik hati memberi Papa tumpangan, orangnya sepertinya sedang pergi..... Oh itu dia." Heeseung melambaikan tangannya, memberi isyarat pada lelaki yang tadi membantunya untuk mendekat.

"Ini orang yang tadi membantu Papa, oh iya Jay kenalkan ini anakku Jungwon dan Taki."








"HAH!!???"



Untuk kedua kalinya lelaki yang diperkenalkan sebagai Jay itu tertegun, kembali Heeseung membuatnya tidak berkutik. Pertama masalah umur, padahal Jay tadi sangat percaya diri meyakini bahwa Heeseung masih berusia 20-an namun saat tahu bahwa usia Heeseung bahkan dua kali lipat dari umurnya membuatnya tidak bisa berkata-kata dan sekarang ia kembali dibuat kaget melihat kehadiran Jungwon yang meruapak ehhmm gebetannya dan parahnya lagi diperkenalkan sebagai anak Heeseung.



Our FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang