"Aaahhkk... Sakit Mas," Sania terus mengeluh kesakitan. Saat ini mereka sedang berada diperjalanan untuk ke rumah sakit, Sania sudah memasuki trimester ke tiga dan memang sudah waktunya untuk dia melahirkan.
"Sabar yaa sayang, dikit lagi kita sampai." Seno terus menciumi kepala Sania, dan memegang tangan istrinya. "William cepat! Sania sudah kesakitan!"
"I-iya, Daddy." William juga dibuat panik dengan keadaan saat ini, pasalnya dia belum pernah menemani orang melahirkan. Sama dengan Seno, dia tidak pernah menemani Sania melahirkan Sean, bahkan saat William lahir dia juga tidak menemani. Terkutuklah Seno.
Setelah menempuh waktu kurang lebih sepuluh menit, sampailah mereka di rumah sakit tempat Sania akan bersalin. Dengan heboh Seno terus meneriaki dokter dan perawat disana, di ingin Sania cepat ditangani.
Dokter dan perawat dengan sigap langsung membawa Sania ke ruangan bersalin, alat - alat yang diperlukan untuk melahirkan sudah tersedia semua. Sania memang sudah memantapkan hati untuk melakukan persalinan normal, dia sebelumnya sudah mengkonsultasikan hal tersebut.
"Kamu kuat sayang... Aku disini menemani kamu.." Seno terus mengatakan kata - kata tersebut untuk menguatkan Sania. Dia terus menggenggam tangan Sania.
Sania beberapa kali mencakar Seno ditangan, dia terus mengikuti instruksi dokter untuk mengejan dan mengatur napas. "Mashhh... Peluk..." Seno melakukan apa yang Sania pinta, dia terus membisikan kata - kata semangat untuk Sania.
(image source : pinterest)
Seno terus memperhatikan bagaimana perjuangan Sania melahirkan anaknya, apakah seperti ini saat melahirkan Sean juga? Dan bodohnya di tidak menemani Sania saat itu.Sania terus mengikuti instruksi dokter, dia benar - benar lelah dan merasakan sakit saat ini. Bahkan ini lebih sakit dibandingkan melahirkan Sean.
Eakkk Eaakk
Setelah beberapa saat suara tangisan malaikat kecil Sania dan Seno pun terdengar. Seno melihat bagaimana proses bayi mungilnya lahir, dia melihat semua itu. Tidak henti - hentinya dia membisikkan terimakasih pada Sania. Dokter dan perawat membersihkan Sania dan bayinya, sedangkan Seno terus menciumi wajah Sania.
"Ini ibu... Selamat bayinya berjenis kelamin perempuan yaa..." Dokter segera melakukan IMD, meletakkan bayi Sania pada dadanya.
IMD adalah Inisiasi Menyusui Dini, Bayi dibiarkan mencari puting susu ibu sendiri dan tidak disodorkan langsung ke puting susu Ibu. Inisiasi Menyusui Dini sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama menyusui, IMD bermanfaat untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi. IMD juga akan membangun kedekatan antara ibu dan bayi.
Seno melihat saat little princessnya mulai mencari puting susu Sania, dan mulai menghisap saat menemukannya. Seno mulai menangis, dia tidak peduli jika dilihat oleh dokter dan perawat disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Imperfect Man - (The End)
Romance18+ Sania memang terkejut saat melihat wajah itu. Tapi Sania lebih terkejut saat melihat mata itu memancarkan kesedihan yang sangat dalam. Sania tahu bahwa dia melakukan kesalahan saat itu. Sania telah masuk ke dalam jerat pria dewasa yang berumur...