26

44.5K 2K 72
                                    

(image source : pinterest)

Sebelum baca pencet dulu tanda bintangnya guys!
Jangan lupa comment juga yaah!
.
.
.
.
.

"I will miss you Sania," Dave berkata. Saat ini mereka sudah berada di bandara, Sania dan Sean akan ikut dengan Seno untuk ke Indonesia.

"Thanks for everything, I will miss you too." Sania memeluk dengan erat Dave, "don't forget to visit me" Dave mengangguk mendengar perkataan Sania.

Pada akhirnya Sania mau ikut Seno untuk kembali ke Indonesia. Tentunya dengan Sean juga yang akan tinggal disana. Sania awalnya ragu untuk meninggalkan kehidupannya di London, tapi dia juga tidak bisa meninggalkan cintanya begitu saja. Dia mau bersama Seno.

Sean pada awalnya sangat gembira. Tapi saat tahu Dave tidak ikut bersama mereka, dia pun sedikit murung.

"I love you Daddy," sekarang Sean yang memuluk erat Dave. Dia akan sangat merindukan Daddy Davenya itu.

"I love you too, Sean." Mereka berpelukan cukup lama, Dave berjanji pada Sean kalau dia akan ke Indonesia untuk mengunjunginya. Dave juga yang akan menjaga bakery milik Sania. Mereka melambaikan tangannya sekali lagi pada Dave.

Cup

Seno mengecup pelipis Sania saat melihat kalau wanitanya sedang terdiam, "Kenapa?" Seno bertanya khawatir. Saat ini pesawat yang mereka tumpangi sudah take off, Seno sengaja memesan first class.

"Aku masih nggak percaya aja kalau aku bakal ninggalin London. Terlalu banyak kenangan lima tahun terakhir disana." Sania berkata sambil mengingat kembali saat dimana dia pertama kali datang di London, saat dia melahirkan Sean, saat dia berkuliah, saat dia mengelola bakerynya dari nol, dan masih banyak momen lainnya yang pasti tidak akan pernah Sania lupakan.

"Kamu tidak perlu melupakan kenangan itu, cukup disimpan. Dan buat kenangan baru dimasa depan dengan saya." Kata Seno sambil meraih tangan Sania.

"Sejak kapan Om bisa gombal kaya gini?" Seno terkekeh mendengar perkataan Sania.

"Sejak saya ngejar - ngejar Mommynya Sean," Sania tersenyum mendengarnya. Saat ini Sean sibuk menonton serial kartun kesukaannya di layar kecil didepan tempat duduknya.

"Sean," Sania mencoba memutus fokus Sean terhadap kartun kesukaannya.

"Yes Mommy?"

"Sean mulai sekarang, bisa panggil Daddy ke Uncle Seno," Sania berkata sambil terus mengelus rambut Sean. Seno yang mendengar hal itu cukup terkejut, dia tidak menyangka kalau Sania akan memberitahu Sean saat ini juga. "Kerana Uncle Seno itu adalah Daddynya Sean," Sania menambahkan saat melihat raut kebingungan Sean.

"Seperti Daddy Dave?" Tanya Sean.

"No, Daddy Seno is your real Daddy," Sania meraih tangan Seno dan menyatukan tangan itu dengan tangan mungil Sean. "Ini... adalah Daddy yang sering Mommy ceritakan ke Sean."

Sania hampir menangis saat mengatakan hal tersebut. Dia tidak ingin menunggu waktu lagi untuk mengatakan semuanya kepada Sean.

"Daddy...," Sean langsung memeluk Seno. Sean sangat senang karena mengetahui kalau Seno adalah ayah kandungnya.

Seno yang dipeluk pun juga membalas pelukan itu tak kalah erat, dia mengucapkan terimakasih  kepada Sania saat mata mereka saling tatap.


My Imperfect Man  -  (The End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang