LIDF🦋

3.7K 379 41
                                    

LOVE IN DEFFERENT FORM🦋🌹

PERINGATAN :
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASAN SECARA BATIN.
Tindak mendidik ataupun di tiru

Happy reading!

Mature content




Siang Ini Lalice terdiam, dengan pikiran kosong. Ia sudah dua minggu tinggal di sini namun semuanya terasa biasa saja. Ia ingin kehidupanya kembali seperti dulu.

Apa bisa ia mengatur waktu agar tidak bisa bertemu dengan Cesa ataupun Jungkook, sampai detik ini rasa tak trima masih bersemawang di hati Lalice.

Lalice masih sibuk dengan pemikiran nya sendiri, tidak ada salahnya bukan kalau dia berencana kabur. Ia rasanya sudah muak, mentalnya sudah terlatih selama tinggal di sini. Tapi untuk melawan Jungkook sepenuhnya belum berani. Rasa trauma masih menghantuinya.

"Aku tidak mau tau, pokoknya
aku mau segera pergi dari sini. Rumah ini besar tapi bagiku ini seperti neraka." Gumam nya.

"Tapi, aku harus minta bantuan pada siapa." Ia masih mencoba mencari cara, yang ada di pikiranya sekarang pokoknya ia harus segera kabur.

"Dasar pria brengsek! Memang ya orang kaya akan bertindak semaunya sendiri, dasar egois!"

"Dia menganggapku jalang dengan cara meniduriku hampir setiap malam, tapi kenapa perlakuan nya terhadap diriku sangat manis sekali. Apa itu rencana nya agar aku bisa selamanya nurut sama dia? Cih. Basi."

"Benar! mungkin dia hanya ingin menjebak ku saja, Tapi dari cara nya dan juga wajahnya dia melakukan nya tulus sekali." Semakin kesini, ia semakin di buat bimbang oleh perlakuan Jungkook.

Terdengar suara pintu di buka, Lalice yang awalnya masih kepikiran. Mengalihkan atensi nya menatap pintu, matanya bertemu dengan mata Jungkook yang terlihat indah.

"Kau kenapa!" Lalice tersentak kaget, ia bingung harus menjawab apa. Pada akhirnya ia memilih menunduk.

Merasa pertanyaan nya tidak terjawab, Jungkook menatap Lalice datar. Ia tampak langsung menahan emosi. "Lalice!" Sentaknya.

"Eh, iya?" Lalice mendongonkkan wajahnya sedikit, ia masih menatap Jungkook penuh ketakutan.

"Kalau ada orang bertanya di jawab sialan!" Sentaknya, sepertinya Jungkook masih emosi. Ia tidak suka menunggu, apalagi hanya menunggu sebuah jawaban.

"Kenapa aku harus menjawab, kau saja tidak penting bagiku." sayangnya ia hanya bisa mengatakan itu dalam hati, nyalinya masih kecil.

"Aku mau pergi dari sini, aku tidak nyaman berada di dekat mu. Aku risih ketika bersama mu, aku mau pergi dari sini. Kamu pria menjikikan aku masih membencimu!" Lirihnya, Lalice lega setelah mengatakan unek-uneknya malam ini.

Jungkook kecewa, namun tidak ia perlihatkan. Bukankah wajar jika Lalice berkata seperti itu, lagipun ini semua hanya kemauan nya sendiri.

"Jika kau tidak mau hidup bersamaku, pergila segera dari sini. kesempatan tidak datang dua kali tapi sebelum kau pergi, kau harus melayani ku untuk malam ini_"

Love in different form Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang