LIDF🦋

1.4K 173 27
                                    

LOVE IN DEFFERENT FORM UP🦋🖤

Btw ini udah sampe part keberapa😂

WARNING :
Ini hanya cerita, cuma khayalan author. Jadi jangan dibawa serius, dibaawa santai aja.

Typo? Tandain.

Dari pada komen next, bisa gak komen per paragraf. Biar aku tahu seantusias apa kalian ketika aku up🥺





"Nenek, apa nenek percaya bahwa aku sudah diikat oleh tali pernikahan?"

Lalice tengah berbicara kepada sang nenek, melalui sambungan telepon. Untuk merahasiakan lebih lama, Lalice sudah menyerah. Ia menginginkan keberadaan neneknya yang selalu menenangkanya.

"Apa nenek harus mempercayai nya sayang? Jika iya maka nenek percaya, karena nenek percaya bahwa cucu nenek tidak pernah berbohong."

Mendengar suara sang nenek yang begitu lembut, sontak memebuat Lalice meneteskan air mata.

"Ya, sayang-nya nenek harus percaya_____"

"Maafkan aku, karen baru cerita."

"Tidak apa-apa sayang, pasti ada alesan nya kamu menyembunyikan itu bukan."

Lalice begitu menyukai tanggapan neneknya yang begitu positif terhadap masalah yang ia alami, nyatanya yang ia butuhkan adalah sebuah dukungan.

"Jika aku ingin kembali kesana apa nenek membolehkan ku?" Tanya Lalice dengan hati-hati seraya menggigit bibir bawahnya dengan hati-hati.

"Apa ada masalah besar sayang?"

"Salah satu nya iya, tapi aku memang ingin kembali kesana. Aku benar-benar merasa sendiri. Dunia begitu jahat untuk ku." Ujar Lalice, air mata sudah membasahi pipinya. Ia hanya gadis biasa yang membutuhkan dukungan.

Nenek Ari terdengar menghela napas disebrang sana. "Pulang lah nak jika ingin, jangan merasa sendiri nenek selalu bersama mu____"

"Jika kau pulang, nenek minta untuk kamu tinggal dirumah ibu nenek dulu. Jangan kembali kerumah, karena kakek mu sekarang begitu menggila."

Lalice sesengguk, kenapa sang kakek begitu tidak adil memperlakukanya. Kakek nya hanya baik kepada nenek Ari, sedangkan terhadap dirinya zonk, tidak ada sama sekali kasih sayang yang ia dapat.

Walaupun sang kakek sering judi, tapi rasa cinta kepada sang istri tidak pernah kurang. Sesungguhnya Lalice ingin mendapatkan pria seperti kakeknya yang selalu mencintai pasangan nya.

"Baiklah, terimakasih. Aku mau pulang secepat mungkin."

"Iya sayang, nanti beritahu nenek agar nenek bisa segera mentrasfer uang."

"Tidak, aku masih punya uang. Tapi nanti aku akan tetap mengabari nenek."

Percakapan berakhir, Lalice kembali diam. Memikirkan perkataan ibu tiri Jungkook teryata begitu membebani pikiranya. Sekarang Lalice mulai yakin omongan orang berduit kebanyakan mengerikan.

Love in different form Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang