HAI PARA READERS, GIMANA KABAR KALIAN?? MAAFKAN AUTHOR YANG LAMA UPDATE YA😭😭
AUTHOR LAGI BANYAK SOMETHING NIH SOALNYA... TAPI BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA SERTA KEINGINAN LUHUR UNTUK..
LU GAK LAGI BACA UUD, THOR!
OKE-OKE MARI KITA KEMBALI KE TOPIK, TANPA MENUNGGU LAMA-LAMA YOK LANGSUNG BACA AJA...
JANGAN LUPA VOTE, SHERE AND COMMENT YA GUYS...
HAPPY READING 😘😘
🌫️🌫️🌫️
“Aku tau Al kamu pasti sangat susah melupakan Kak Aidan, tapi ingat kalau dia udah milik Sandri. Jika kamu gak mencoba buka hati dan menerima orang baru pasti juga akan sulit melupakan yang masalalu.” ucap Nisya sambil menggenggam tangan Alina untuk memeberikannya kekuatan.
“Oke, akan aku coba melupakannya lagi. Bismillah bantu Ya Allah.” ucap Alina sambil menengadah, meminta pertolongan Allah.
“Gitu dong jangan terpuruk terus, aku sampai kasihan lihat kamu.”
“Hm.”
“Oke kita kembali ke topik. Tadi Pak Dino suruh aku nanyain kamu udah punya calon apa belum?” tanya Nisya dengan senyum jail.
“Kayaknya ini jalan dari Allah deh Al, karena kamu didatangkan Pak Dino supaya cepat bangkit dari masalalu.”lanjutnya.
Alina diam sebentar mencoba mencerna setiap kata Nisya. Dia menghela nafas pelan, "Aku bingung Sya kalau ditanya seperti itu. Nanti kalau aku bilang belum, Pak Dino pasti ngajakin taaruf. Sedangkan kamu tau kan gimana sekarang keadaanku.” balas Alina. Alina tak ingin Pak Dino kecewa dan menyesal setelah menikah dengannya jika terjadi.
Nisya mengernyitkan dahi bingung, "Sebentar-sebentar, kok kamu udah tau kalau Pak Dino mau ngajakin taaruf?” tanya Nisya penasaran.
“Cuma feel aja sih, karena minggu lalu aku gak sengaja ketemu ibunya Pak Aldino di mall. Lali tiba-tiba ibunya nanyain rumah aku trus katanya mau berkunjung, kan aneh?” kata Alina terkekeh mengingat pertanyaan ibunya Pak Aldino.
“Its okay. Semua aku serahkan sama kamu,karena kamu yang bakal jalanin ini, aku gak berhak paksain kamu. Tetap cari imam yang bisa mengantarkan kamu pada jannahnya Allah.”
“Iya pasti.”
🌫🌫🌫
Setelah perbincangan tadi,Alina mengajak Nisya pulang.Tapi sebelum pulang mereka mampir ke toko roti langganan mereka karena Laila tadi meminta Alina untuk membawakannya roti sehabis pulang dari kampus.
“Assalamualaikum.” ucap Alina dan Nisya bersamaan sembari memasuki toko.
“Waalaikumsalam.” jawab mereka dari dalam.
Alina dan Nisya langsung mengambil tempat duduk yang masih kosong.”Al, pesen nanti apa sekarang?” tanya Nisya sambil memandang antrian panjang pelanggan yang memesan.
“Nanti aja deh, sesak aku liatnya.”
“oke.”
Saking asyiknya mengobrol tak terasa 30 menit telah berlalu dan roti yang mereka inginkan pun belum dipesan.
“Al, antriannya udah sedikit tuh.” kata Nisya sambil menunjuk kearah tempat pemesanan roti.“Iya, aku pesen dulu ya.”
“Iya.”
Sesampainya di depan tempat pemesanan untuk pelanggan Alina segera memesan rotinya. "Mbak, brownis kukusnya 2 ya.” pinta Alina.
“Rasa?”
“Coklat sama pandan.”
“Oke, silakan tunggu dulu. Atas nama siapa?” tanya karyawan itu lagi.
“Alina.”
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya brownis yang Alina pesan sudah jadi. "Mbak Alina, ini brownisnya.” Ucap karyawan tersebut sambil menyerahkan bungkusan brownis kepada Alina.
Alina menerima brownis tersebut,”Jadi totalnya berapa mbak?” tanya Alina.
“Lima puluh ribu.”
Alina mengambil uang uang lima puluh ribuan lalu memberikannya kepada karyawan tersebut.”Ini.”
“Makasih mbak, silakan datang Kembali.”
Alina tak menjawab, dia hanya tersenyum dan berlalu meninggalkan kasir untuk kembali ke mejanya dan Nisya tadi. Alina mengajak Nisya untuk langsung pulang karena hari semakin sore. Baru beberapa langkah dari kasir Alina ditabrak oleh seseorang yang tengah terburu-buru masuk kedalam toko saat dia dan Nisya akan membuka knop pintu kaca.
“Maaf-maaf mbak, saya nggak sengaja. Saya terburu-buru.” ucapnya yang membuat Alina mengerukan kening merasa seperti tidak asing dengan suara ini.
“Iya nggak papa, mari saya bantu.” tawar Alina dan segera berjongkok untuk membantu orang tersebut berdiri.
Orang tersebut mendongak dan betapa kagetnya dia menegetahui bahwa orang yang ditabraknya ternyata sahabat lamanya yang sudah hampir 3 tahun tidak ditemuinya. "Alina!” jeritnya yang membuat kedua orang didepannya yang tak lain adalah Alina dan Nisya kaget.
“San..Sandri.” ucap Alina dan Nisya terbata sebab kaget dengan pertemuan yang mendadak dengan Sandri. Dada Alina mendadak sesak dan detak jantung yang tidak bisa dikendalikan, entah mengapa ingatan masalalunya datang disaat tidak tepat. Alina memejamkan mata untuk mengontrol perasaannya saat ini.
“Istighfar Al, ini sahabat kamu sendiri. Kamu harus kuat.” bisik Nisya untuk menenangkan Alina.“Al.” panggil Sandri dan segera memeluk Alina. Alina reflek terhuyung ke belakang, untung Nisya dapat menahannya sehingga dia tak jatuh.
“Iya San.” balas Alina dan membalas pelukan Sandri dengan mata terpejam guna menormalkan suasana hatinya.
“Bagaimana kabarmu?”
“Baik alhamdulillah.”
Bagaimana kamu bisa berkata baik disaat semua rasa sakit yang sudah lama terpendam kembali lagi Al.-batin Nisya.
Alina dan Sandri sama-sama menguraikan pelukannya. Sandri beralih menatap Nisya. "Nisya bukan? Sahabatnya Alina.” tanya Sandri. Nisya hanya mengangguk dan tersenyum paksa untuk menghindari kecurigaan Sandri.
“Bagaimana kabarmu?” tanya Sandri kepada Nisya. Nisya dan Sandri dulu tidak terlalu dekat, meraka pun kenal karena Alina.
“Baik juga.” balas Nisya. Mendengar jawaban kedua orang didepannya Sandri bahagia, setidaknya dia harus terlihat ceria didepan Alina dan Nisya walau sekarang dirinya ditimpa masalah yang sangat besar.
Terimakasih Ya Allah, Engkau pertemukan hamba lagi dengan Alina sebelum Engkau memanggilku. Mas Aidan, aku sudah menemukan penggantiku dikehidupanmu. Alina gadis yang baik, aku mengenalnya sejak lama, dia pasti bisa menjadi istri yang baik untukmu-batin Sandri sambil tersenyum kearah Alina.
“Kapan kamu sampai disini, San?”
“Sekitar 1 minggu yang lalu. Aku sama mas Aidan ada keperluan sebentar disini.” Jelasnya dengan raut wajah yang sulit diartikan oleh Alina. Karena sedari tadi Sandri hanya memandang Alina, dia seperti ingin meminta tolong kepada Alina.
🌫️🌫️🌫️
GIMANA MENURUT KALIAN??
COMMENT DI BAWAH YA..JANGAN LUPA TEKAN BINTANG DI POJOK BAWAH.
SEE YOU NEXT TIME TEMAN-TEMAN...
Kediri, 25 MARET 2021
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAIA
Spiritualperasaa pernah mengerti apa sebenarnya maksud semesta dengan selalu mengingatkannya pada masalalu. Sudah 3 tahun ini dia mencoba melupakan kejadian di masa lalu, tapi takdir tak pernah mendukungnya. Dia selalu mengingat kata-kata "Jika tidak bisa me...