🌺Kembali mengingat🌺

22 4 0
                                    


ASSALAMUALAIKUM ...KITA JUMPA LAGI NIH, GIMANA PART AWAL MENURUT KALIAN? NGEBOSENIN ATAU BIKIN KEPO? 

TERSERAH KALIAN MAH AUTHOR HIKS🤧....POKOKNYA JANGAN BOSEN MEMBACA YA...

TANDAI TYPO AUTHOR YANG MASIH BELAJAR INI, JANGAN LUPA VOTE AND COMENT

HAPPY READING😘

🌫🌫🌫

Setelah dari sekolah Dipta, Alina bergegas menuju kampus. Dia takut telat karena hari ini materi kuliahnya akan digantikan Aldino, dosen terdisiplinnya sebab dosen pengajar aslinya sakit.

Moh.Aldino Ramadhan, dosen yang sudah 3 tahun selalu bertepatan dengan materi kuliahnya di kampus. Aldino adalah dosen terdisiplin yang Alina tau di kampus ini, bahkan Aldino sampai hafal dengan kelakuan Alina yang sering telat walau Alina gadis yang cerdas.

"Haduh udah jam segini, nanti kalau Pak Aldino udah masuk gimana?" tanya Alina pada dirinya sendiri sambil melihat jam tangannya, "ish, jangan sampai disuruh merangkum 1 buku lagi" lanjutnya dan berlari menuju kelasnya.

Agak jauh dari kelasnya, Alina melihat teman-temannya masih banyak yang berdiri di depan kelas. Dia segera berlari dan menghampiri mereka. "Sya, Kil, Rei" teriak Alina dari kejauhan karena dia lelah berlari-lari. Mereka adalah sahabat Alina. Kanisya Azzahra, teman Alina sejak SMA. Bagi Alina, Nisya itu sudah seperti saudaranya sendiri, bahkan ibu mereka pun mengenal satu sama lain. Yang kedua adalah Syakila Sofi Aulia, temannya sejak dia jadi MABA di kampus ini. Mungkin diantara sahabat-sahabatnya, Syakila lah yang dilahirkan dari keluarga dari keluarga yang berada. Syakila juga paling cerewet dan bar-bar diantara Alina dan para sahabatnya.  Dan yang ketiga adalah Ajreina Aisyah, Alina suka memanggilnya dengan Reina, padahal Reina selalu meminta Alina untuk memanggilnya Rere. Reina adalah gadis dengan penuh imajinasi, dia mudah tanggap dengan apa yang diterangkan oleh dosen atau siapapun. Tapi sifat cerewetnya selalu membuat Alina resah, bagaimana tidak, Reina memiliki tingkat jiwa kepedean yang sangat tinggi.

"Hai, ayo cepat kesini" ucap mereka bertiga setelah melihat kedatangan Alina dari jauh.

Sesampainya didepan mereka bertiga Alina menyengir kuda dan memperlihatkan senyum pepsodentnya. "Maaf, tadi habis dari sekolahnya Dipta, jadi agak terlambat deh."

"Iya gapapa,lagipula si dosen kill belum datang kok" ucap Kila tanpa takut dosa mengatai dosennya sendiri.

"Huss, nanti kalau Pak Dino dengar, bisa di kill beneran kamu" timpal Reina dengan menekan kata killnya. Nisya dan Alina saling pandang, mereka sangat faham jika kedua sahabatnya ini suka sekali beradu argument. "Udah-udah, ayo masuk. Pak Dino uda jalan kesini tu" mereka langsung menoleh kearah yang Nisya tunjuk.

Mereka semua akhirnya masuk kedalam kelas dan duduk di bangkunya masing-masing serta dengan Pak Dino yang mulai membuka kelasnya. Alina melamun, memikirkan kejadian masalalu yang secara tiba-tiba mampir karena efeknya tadi berkunjung di sekolahnya Dipta.

Aldino yang sedari tadi menerangkan, tiba-tiba pandangannya tertuju tajam pada Alina karena sedari tadi gadis itu tidak memperhatikannya melaikan hanya melamun. "Alina,jika tak berniat mengikuti kelas saya silakan keluar!" tegas Aldino yang membuat teman-teman sekelasnya diam dan pandangan mereka tertuju pada Alina.

Alina sadar dari lamunannya ketika Nisya menyenggol bahunya, "Al, focus, Pak Dino marah tu" bisik Nisya. Alina malu karena jadi pusat perhatian dan melihat kearah Aldino, "Eh iya pak, maaf" ucap Alina kepada Aldino dan dia melanjutkan pembelajarannya.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 14.30, tanda kuliahnya sudah selesai dan waktu untuk mengistirahatkan tubuh. Alina dan teman-temannya pun bergegas menuju parkiran.

AMAIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang