ASSALAMUALAIKUM, GIMANA, ADA YANG RINDU GAK SAMA AUTHOR?
GAK USAH NGAREP LU THOR!
OKE SKIP AJA AUTHOR GAK JELAS🤧
SEBELUMNYA TERIMAKASIH BUAT TEMEN-TEMEN AUTHOR YANG UDAH DUKUNG DAN BERKENAN MAU BACA CERITA INI, KARENA TANPA DUKUNGAN KALIAN AMAIA GAK AKAN LAHIR..POKOKNYA LOVE YOU BUAT KALIAN😘
TANDAI TYPO AUTHOR YANG MASIH BELAJAR INI, JANGAN LUPA VOTE, COMENT AND SHARE
HAPPY READING😘
🌫🌫🌫
Alina menjelaskan semuanya kepada bundanya, "Bun, nanti kalau Dipta datang jangan dimarahi. Nasihati saja, karena Dipta itu tipe orang yang suka dengan praktek dalam belajarnya." ucap Alina karena dia tidak mau Dipta merasa tertekan karena orangtuanya selalu menuntutnya untuk belajar.
Ibunya menatap alina "Iya, bunda cuma nasihatin, gak menuntut dia lagi." Setelah mengatakan itu, Laila Kembali ke dapur dan Alina langsung menuju kamar untuk melaksanakan sholat ashar dan mengistirahatkan tubuh.
Jam sudah menunjukkan 17.30, tapi Alina masih nyaman dengan tidurnya hingga ketukan pintu menyadarkannya dari alam mimpi.
Tok tok tok
"Al, bangun nak udah mau maghrib." terdengar suara bundanya.
Alina menyadarkan diri lalu menjawab bundanya, "Iya bun, Alina udah bangun." Alina segera bangkit dan mengambil air wudhu untuk sholat maghrib. Setelah menuntaskan shalat dan mengaji, Alina meraih laptop dan segera mengerjakan tugas yang diberikan dosennya. Ingin mengeluh lelah tapi tidak bisa, sebab bukankah ini memang resiko orang yang mencari ilmu? Seperti yang dikutip dari Imam Syafi'i.
"Jika kamu tidak sanggup menahan lelahnya belajar maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan" - Imam Syafi'i
Tok tok tok
Alina mendengar suara pintu kamarnya diketok lagi, mungkin ibunya, "kenapa bun?"
"Kak, disuruh kebawah sama bunda, makan malam." balas orang dibalik pintu, bukan suara bundanya melainkan fadlan.
Mendengar suara Fadlan, Alina segera membuka pintu, "Iya, nanti nyusul."
🌫🌫🌫
Keesokan harinya Alina berangkat ke kampus agak awal karena dia ingin menyicil mengerjakan tugasnya. Dia berjalan menuju kelasnya, tiba-tiba terdengar suara handphonenya berdering.
"Halo, Assalamualaikum Al. "sapa Nisya di seberang sana dengan nada terengah-engah.
Alina yang masih bingung mengapa sahabatnya ini berbicara dengan nada yang aneh, "Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ada apa Sya, kok nada bicaramu aneh si?" tanya alina penasaran.
"Al gawat Al, kamu pokoknya gak boleh gugup atau sedih setelah dengar kabar ini." jelas Nisya yang membuat Alina tambah bingung. Sebenarnya ada apa?
"Insyaallah gak akan terjadi, emang ada apa sih Sya?" Alina mulai mengontrol hati dan fikiranya agar tidak kaget dan syok setelah mendengar kabar dari Nisya nanti yang entah kabar baik atau buruk.
"Al maaf banget aku harus kasih tau ini, tapi kalau kamu gak kuberi tau, aku takut kamu syok saat liat dia tiba-tiba disini" ucap Nisya semakin terbelit-belit membuat Alina tambah gemas ingin cepat mendatangi Nisya langsung disana.
Sebenarnya ada apa ini, kenapa Nisya aneh sekali-batin Alina
Alinapun segera menjawab, "Iya-iya Sya gapapa, udah jangan berbelit-belit, sebenarnya ada apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AMAIA
Spiritualperasaa pernah mengerti apa sebenarnya maksud semesta dengan selalu mengingatkannya pada masalalu. Sudah 3 tahun ini dia mencoba melupakan kejadian di masa lalu, tapi takdir tak pernah mendukungnya. Dia selalu mengingat kata-kata "Jika tidak bisa me...